PENGETAHUAN DAN KEAHLIAN YANG DIBUTUHKAN SISTEM ANALIS - ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO

PENGETAHUAN DAN KEAHLIAN YANG DIBUTUHKAN SISTEM ANALIS

 

 

Setelah membahas mengenai Analisis Sistem dan Pemrograman. Sekarang kita akan membahas mengenai Pengetahuan dan Keahlian yang Dibutuhkan Sistem Analis.



Pengetahuan dan Keahlian yang Dibutuhkan Sistem Analis

 

Analisis sistem harus mempunyai pengetahuan yang luas dan keahlian yang khusus. 

 

Beberapa analisis sistem setuju bahwa pengetahuan dan keahlian berikut ini sangat diperlukan bagi seorang analisis sitem yang baik.


1.    Pengetahuan dan keahlian tentang teknik pengolahan data, tekonologi komputer dan pemrograman komputer:

  • Keahlian teknik yang harus dimiliki adalah termasuk keahlian dalam penggunaan alat dan teknik untuk pengembangan perangkat lunak aplikasi serta keahlian dalam menggunakan komputer.
  • Pengetahun teknik yang harus dimiliki meliputi pengetahuan tentang perangkat keras komputer, teknologi komunikasi data, bahasa-bahasa komputer, sistem operasi, utilites dan paket-paket perangkat lunak lainnya.

 

2.    Pengetahun tentang bisnis secara umum

Aplikasi bisnis merupakan aplikasi yang sekarang paling banyak diterapkan, maka analis sistem harus mempunyai pengetahuan tentang ini. 

 

Pengetahuan ini dibutuhkan supaya analis sistem dapat berkomunikasi dengan pemakai sistem. 

 

Pengetahun tentang bisnis ini meliputi akuntansi keuangan, akuntansi biaya, akuntansi manajemen, sistem pengendalian manajemen, pemasaran, produksi, manajemen personalia, keuangan, tingkah laku organisasi, kebijakan perusahaan dan aspek-aspek bisnis lainnya.


3.    Pengetahun tentang metode kuantitatif

Dalam membangun model-model aplikasi, analis sistem banyak menggunakan metode-metode kuantitatif, seperti misalnya pemrograman linier (linier programming), pemrograman dinamik (dynamic programming), regresi (regression), network, pohon keputusan (decision tree), trend, simulasi dan lain sebagainya.


4.    Keahlian pemecahan masalah

Analis sistem harus mempunyai kemampuan untuk meletakkan permasalahan-permasalahan komplek yang dihadapi oleh bisnis, memecah-mecah masalah tersebut ke dalam bagian-bagiannya, menganalisisnya dan kemudian harus dapat merangkainya kembali menjadi suatu sistem yang dapat mengatasi permasalahan-permsalahan tersebut.



5.    Keahlian komunikasi antar personil

Analis sistem harus mempunyai kemampuan untuk mengadakan komunikasi baik secara tertulis.

 

Keahlian ini diperlukan di dalam wawacara, presentasi, rapat dan pembuatan lapoaran-laporan.



6.    Keahlian membina hubungan antar personil

Manusia merupakan faktor yang kritis didalam sistem dan watak manusia satu dengan yang lainnya berbeda. 

 

Analis sistem yang kaku dalam membina hubungan kerja dengan personil-personil lainnya yang terlibat, akan membuat pekerjaannya menjadi tidak efektif. 

 

Apalagi bila analis sistem tidak dapat membina hubungan yang baik dengan pemakai sistem, maka akan tidak mendapat dukungan dari pemakai sistem atau manajemen dan kecenderungan pemakai sistem akan mempersulitnya.



Sekian pembahasan mengenai Pengetahuan dan Keahlian yang Dibutuhkan Sistem Analis, semoga materinya dapat berguna. Untuk pembahasan lainnya mengenai buku ini bisa kalian lihat dilink dibawah ini


MATERI ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO


Jangan lupa kunjungi terus ladangtekno dan dapatkan informasi serta tutorial mengenai dunia teknologi dari ladangtekno.

Analisis Sistem dan Pemrograman - ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO | LADANGTEKNO

Analisis Sistem dan Pemrograman - ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO | LADANGTEKNO

 

Ladangtekno,- Setelah sebelumnya kita membahas mengenai Alat dan Teknik Pengembangan Sistem dari Buku Jogiyanto

 

Sekarang kita akan membahas mengenai Analisis Sistem dan Pemrograman yang tentunya masih mereferensi materi dari buku Analisis dan Desain Sistem Informasi karya Jogiyanto.



Analisis Sistem dan Pemrograman


Analisis sistem (systems analyst) adalah orang yang menganalisis sistem (mempelajari masalah – masalah yang timbul dan menentukan kebutuhan pemakai sistem) untuk mengidentifikasi pemecahan yang beralasan. 

 

Sebutan lain untuk analisis sistem adalah analisis informasi, analisis bisnis, perancang sistem, konsultan sistem dan ahli teknik sistem. 

 

Pemrogram (programmer) adalah orang yang menulis kode program untuk suatu aplikasi tertentu berdasarkan rancang bangun yang telah dibuat oleh analisis sistem.


Pada aplikasi tertentu, misalnya aplikasi bisnis, komputer merupakan alat bantu yang cukup dapat diandalkan. 

 

Untuk mengandalkan kemampuan komputer ini, maka perlu dibuat suatu sistem, yaitu sistem informasi. 

 

Seorang analisis sistem harus memahami betul kedua pengetahuan yang berbeda tersebut, yaitu pengetahuan tentang teknologi komputernya untuk dapat berkomunikasi dengan pemrogram dan pengetahuan tentang aplikasi yang akan dikembangkan supaya dapat berkomunikasi dengan pemakai sistem. 

 

Karena sistem analisis bekerja dengan pemrogram komputer, walaupun tidak terlibat langsung dengan pembuatan (penulisan) kode – kode programnya, tetapi analisis sistem perlu mempunyai pengetahuan tentang teknik – teknik pemrogram supaya dapat berkomunikasi secara efektif dengan pemrogram.


 Analisis sistem berbeda dengan pemrogram, akan tetapi ada juga analisis sistem yang melakukan tugas-tugas seperti pemrogram dan sebaliknya ada juga pemrogram yang melakukan tugas – tugas yang dilakukan oleh analisis sistem. 

 

Orang yang melakukan tugas baik sebagai analisis sistem maupun pemrogram disebut sebagai analisis/pemrogram (analyst/programmer). 

 

Tugas dan tanggung jawab analisis sistem dan pemrogram sebenarnya adalah berbeda dan perbedaan ini dilihat pada tabel 1. 

 

Tabel 1. Tugas dan tanggung jawab pemrogram dibandingkan dengan analisis sistem.

Pemrogram Analisis sistem
1. Tanggung jawab pemrogram terbatas pada pembuatan program komputer.

2. Pengetahuan pemrogram cukup terbatan pada teknologi komputer, sistem komputer, ultilities dan bahasa program yang diperlukan.

3. Pekerjaan pemrogram sifatnya teknis dan harus tepat dalam pembuatan instruksi-instruksi program.

4. Pekerjaan pemrogram tidak menyangkut hubungan dengan banyak orang, terbatas pada sesama pemrogram dan analisis sistem yang mempersiapkan rancang bangun (spesifikasi) programnya.
1. Tanggung jawab analisis sistem tidak hanya pada pembuatan program komputer saja, tetapi pada sistem secara keseluruhan.

2. Pengetahuan analisis sistem harus luas, tidak hanya pada teknologi komputer, tetapi juga pada bidang aplikasi yang ditanganinya.

3. Pekerjaan analisis sistem dalam pembuatan program terbatas pada pemecahan masalah secara garis besar.

4. Pekerjaan analisis sistem melibatkan hubungan banyak orang, tidak terbatas pada sesame analisis sistem, pemrogram, tetapi juga pemakai sistem dan manajer.

 

 

Sekian pembahasan mengenai Analisis Sistem dan Pemrograman, semoga materinya dapat berguna. Untuk pembahasan lainnya mengenai buku ini bisa kalian lihat dilink dibawah ini


MATERI ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO


Jangan lupa kunjungi terus ladangtekno dan dapatkan informasi serta tutorial mengenai dunia teknologi dari ladangtekno.

ALAT DAN TEKNIK PENGEMBANGAN SISTEM - ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO | LADANGTEKNO

 Alat dan Teknik Pengembangan Sistem

 

 

Setelah sebelumnya kita sudah membahas mengenai Metodelogi Pengembangan Sistem.

 

Pada Kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai Alat dan Teknik Pengembangan Sistem.

 

 

 

ALAT DAN TEKNIK PENGEMBANGAN SISTEM


Unuk dapat melakukan langkah – langkah sesuai dengan yang diberikan oleh metodologi penembangan sistem yang terstruktur, maka dibutuhkan alat dan teknik untuk melaksanakannya. 

 

Alat – alat yang digunakan dalam suatu metodologi umumnya berupa suatu gambar atau diagram atau grafik. 

 

Penggunaan diagram atau gambar ini dpandang lebih mengena dan lebih mudah dimengerti seperti kata atau ungkapan.

 

Alat – alat pengembangan sistem yang berbentuk grafik diantaranya adalah sebagai berikut ini.

  • HIPO diagram, digunakan di metodologi HIPO dan di metodologi yang lainnya (dibahas di modul O).
  • Data flow diagram, digunakan di metodologi structured systems analysis and design (dibahas di modul I).
  • Structured chart, digunakan di metodologi SADT (dibahas di lampiran C).
  • Warnier/ Orr diagram, digunakan di metodologi Jakson System Development (dibahas di lampiiran A).
  • Jakson’s diagram, digunakan di metodologi Jakson System Development (dibahas di lampiran A).

 

Disamping alat – alat berbentuk grafik yang digunakan pada suatu metodologi, masih terdapat beberapa alat berbentuk grafik yang sifatnya umum, yaitu dapat digunakan di semua metodologi yang ada. 

 

Alat – alat ini berupa suatu bagan. Bagan dapat diklasifikasikan sebagai berikut ini. 

1.    Bagan untuk menggambarkan aktivitas (activity charting):

  • Bagan alir sistem (systems flowchart).
  • Bagan alir program (program flowchart) yang dapat berupa: Bagan alir logika program (program logic flowchart) dan Bagan alir program komputer terinci (detailed computer program flowchart).
  • Bagan alir kertas kerja (paperwork flowchart) atau disebut juga dengan bagan alir formulir (form flowchart).
  • Bagan alir hubungan database (database relationship flowchart).
  • Bagan alir proses (process flowchart).
  • Gantt chart.

 

2.    Bagan untuk menggambarkan tata letak (layout charting).


3.    Bagan untuk menggambarkan hubungan personil (personal relationship charting).

  • Bagan distribusi kerja (working distribution chart).
  • Bagan organisasi (organization chart).

 

Teknik yang tersedia untuk pengembangan sistem biasanya tidak khusus untuk suatu metodologi tertentu, tetapi dapat digunakan di semua metodologi yang ada. 

 

Teknik – teknik yang dapat digunakan adalah:

a.    Teknik manajemen proyek, yaitu CPM (Critical Path Method) dan PERT (Program Evaluation and Review Technique). Teknik ini digunakan untuk penjadwalan proyek (dibahas di modul A).


b.    Teknik menemukan fakta (fact finding techniques), yaitu teknik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data dan menemukan fakta – fakta dalam kegiatan memperlajari sistem yang ada. Teknik – teknik ini diantaranya adalah:

  • Wawancara (interview), dibahas di modul B
  • Observasi (oberservation), dibahas di modul C
  • Daftar pertanyaan (questioners), dibahas di modul D
  • Pengumpulan sampel (sampling), dibahas di modul E.

c.    Teknik analisis biaya/manfaat (cost-effectiveness analysis atau cost-benefit analysis), dibahas di modul F.

 

d.    Teknik untuk menjalankan rapat, dibahas di modul G.


e.    Teknik inspeksi/walkthrough, dibahas di modul H.
 



Sekian pembahasan mengenai Alat dan Teknik Pengembangan Sistem, semoga materinya dapat berguna. Untuk pembahasan lainnya mengenai buku ini bisa kalian lihat dilink dibawah ini


MATERI ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO


Jangan lupa kunjungi terus ladangtekno dan dapatkan informasi serta tutorial mengenai dunia teknologi dari ladangtekno.

METODELOGI PENGEMBANGAN SISTEM - ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO | LADANGTEKNO

METODELOGI PENGEMBANGAN SISTEM
 

 

Sebelumnya kita sudah membahas mengenai Pendekatan Pengembangan Sistem.

 

Nah, kali ini masih dengan materi yang sama dari buku Analisis dan Desain Sistem Informasi dari Jogiyanto. Materi kali ini yang akan kita bahas adalah mengenai Metodelogi Pengembangan Sistem




METODELOGI PENGEMBANGAN SISTEM


Metodologi adalah kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yang digunakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni atau disiplin yang lainnya. 

 

Sedangkan metode adalah suatu cara, teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu. 

 

Metodologi pengembangan sistem berarti adalah metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi.

 

Lebih lanjut klasifikasi dari metodologi yang ada dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok, yaitu metodologi pemecahan fungsional (functional decomposition methodologies), metodologi orientasi-data (data-oriented methodologies) dan prescriptive methodologies. 

 

Ketiga kelompok metodologi ini akan diuraikan lebih lanjut sebagai berikut ini.

1)    Functional Decomposition Methodologies.

Metodologi ini menekankan pada pemecahan dari sistem ke dalam subsistem-subsistem yang lebih kecil, sehingga akan lebih mudah untuk dipahami, dirancang dan diterapkan.


2)    Data-oriented Methodologies

Metodologi ini menekankan pada karakteristik dari data yang akan diproses.


3)    Prescriptive Methodologies

Yang termasuk dalam metodologi ini adalah:

  • ISDOS (Information System Design and Optimization Systern): ISDOS merupakan perangkat lunak yang dikembangkan di University of Michigan. Kegunaan dari ISDOS adalah mengotomatisasi proses pengembangan sistem informasi.
  • PLEXSYS: Kegunaan dari PLEXSYS adalah untuk melakukan transformasi suatu statemen bahasa komputer tingkat tinggi ke suatu executable code untuk suatu konfigurasi perangkat keras yang diinginkan.
  • PRIDE: PRIDE merupakan suatu perangkat lunak terpadu yang baik untuk analisis/disain sistem terstruktur, manajemen data, manajemen proyek dan pendokumentasia.
  • SPECTRUM:SDM/70 merupakan suatu perangkat lunak berisi dengan kumpulan metode, estimasi, dokumentasi dan petunjuk administrasi guna membantu pemakai untuk mcngcmbangkan dan merawat sistcm yang efektif.
  • SRES dan SREM


 

 

Sekian pembahasan mengenai Metodelogi Pengembangan Sistem, semoga materinya dapat berguna. Untuk pembahasan lainnya mengenai buku ini bisa kalian lihat dilink dibawah ini


MATERI ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO


Jangan lupa kunjungi terus ladangtekno dan dapatkan informasi serta tutorial mengenai dunia teknologi dari ladangtekno.

PENDEKATAN PENGEMBANGAN SISTEM - ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO | LADANGTEKNO

PENDEKATAN PENGEMBANGAN SISTEM

 

Hai sobat ladangtekno, kali ini kita akan membahas mengenai Pendekatan Pengembangan Sistem.




PENDEKATAN PENGEMBANGAN SISTEM


Terdapat beberapa pendekatan yang digunakan untuk mengembangkan suatu sistem, diantaranya adalah sebagai berikut.

 

Pendekatan Klasik vs Pendekatan Terstruktur

Pendekatan klasik disebut juga dengan pendekatan tradisional atau pendekatan konvensional adalah pendekatan didalam pengembangan sistem yang mengikuti tahapan-tahapan di system life cycle tanpa dibekali dengan alat-alat dan teknik-teknik yang memadai. 

 

Permasalahan-permasalahan yang dapat timbul di pendekatan klasik diantaranya sulitnya pengembangan dari perangkat lunak, mahalnya biaya perawatan atau pemeliharaan system, besarnya kemungkinan kesalahan pada system, kurang terjaminnya keberhasilan system serta terjadinya masalah dalam penerapan sistem.

 

Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat dan teknik-teknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas. 

 

Melalui pendekatan terstruktur permasalahan-permasalahan yang komplek di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat pada waktunya, sesuai dengan anggaran biaya pengembangannya, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik (bebas kesalahan).



Pendekatan Sepotong Lawan Pendekatan Sistem

Pendekatan sepotong (piecemeal approach) merupakan pendekatan pengembangan sistem yang menekankan pada suatu kegiatan atau aplikasi tertentu saja. 

 

Pada pendekatan ini, kegiatan atau aplikasi yang dipilih, dikembangkan tanpa memperhatikan posisinya di sistem inlormasi atau tanpa mempcrhatikan sasaran keseluruhan dari organisasi.

 

Lain halnya dengan pendekatan sistem yang mcmperhatikan sistem informasi sebagai satu kesatuan terintegrasi untuk masing-masing kegiatan atau aplikasinya.



Pendekatan Bawah-Naik Lawan Pendekatan Atas-Turun

Pendekatan bawah-naik (bottom-up approach) dimulai dari level bawah organisasi, yaitu level operasional dimana transaksi dilakukan. 

 

Pendekatan ini dimulai dari perumusan kebutuhan-kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik ke level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan transaksi tersebut


Pendekatan atas-turun (top-down approach) sebaliknya dimulai dari level atas organisasi, yaitu level perencanaan strategi. 

 

Pendekatan ini dimulai dengan mendefinisikan sasaran dan kebijaksanaan organisasi.



Pendekatan Sistem-Meyeluruh Lawan Pendekatan Moduler

Pendekatan sistem-menyeluruh (total-system approach) merupakan pendekatan yang mcngembangkan sistem serentak secara menyeluruh. 

 

Pendekatan ini kurang mcngena untuk sistem uang komplck, karena akan menjadi sulit untuk dikembangkan
 

Pendekatan moduler (modular approach) berusaha memecah sistcm yang rumit menjadi beberapa bagian atau modul yang sederhana, sehingga sistem akan lebih mudah dipahami dan dikembangkan.



Pendekatan Lompatan-Jauh Lawan Pendekatan Berkembang

Pendekatan lompatan-jauh (great loop approach) menerapkan perubahan menyeluruh secara serentak menggunakan teknologi canggih. 

 

Perubahan ini banyak mengandung resiko, karena teknologi komputer begitu cepat berkembang dan untuk tahun-tahun mendatang sudah menjadi using.

 

Pendekatan berkembang (evolutionary approach) menerapkan teknologi canggih hanya untuk aplikasi-aplikasi yang memerlukan saja pada saat itu dan akan terus dikembangkan untuk periode-periode berikutnya mengikuti kebutuhannya sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada.



Sekian pembahasan mengenai Pendekatan Pengembangan Sistem, semoga materinya dapat berguna. Untuk pembahasan lainnya mengenai buku ini bisa kalian lihat dilink dibawah ini


MATERI ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO


Jangan lupa kunjungi terus ladangtekno dan dapatkan informasi serta tutorial mengenai dunia teknologi dari ladangtekno.

SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM - ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO | LADANGTEKNO

SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM


 

Sebelumnya kita sudah pernah membahas materi mengenai siklus hidup pengembangan sistem. Yaitu, dengan judul SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM  yang diambil dari buku SYSTEMS ANALYSIS AND DESIGN - KENDALL & KENDALL

 

Kali ini, kita akan kembali membahas mengenai siklus hidup pengembangan sistem yang materinya kita akan ambil dari buku Analisis dan Desain Sistem Informasi dari Jogiyanto




SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM


Siklus hidup sistem merupakan proses yang terus berulang untuk meningkatkan kemampuan sistem. 

 

Proses pengembangan sistem melewati beberapa tahapan yaitu dari sistem itu direncanakan sampai diterapkan, dioperasikan dan dipelihara. 

 

Bila operasi sistem yang sudah dikembangkan mengalami permasalahan kritis maka dilakukan perbaikan mulai dari tahap awal yaitu perencanaan, proses ini disebut dengan siklus hidup sistem. 

 

Tiap – tiap pengembangan sistem dibagi menjadi beberapa tahapan kerja, tahapan utama siklus hidup pengembangan sistem terdiri dari:

tahapan utama siklus hidup pengembangan sistem
Gambar 1 Tahapan utama siklus hidup pengembangan sistem

 

  1. Perencanaan sistem (system planning)
  2. Analisis sistem (system analysis)
  3. Desain sistem (system design)
  4. Seleksi sistem (system selection)
  5. Implementasi sistem (system implementation)
  6. Perawatan sistem (system maintenance).

 

 

Siklus Hidup Sistem (Systems Life Cycle), dalam rekayasa sistem serta rekayasa perangkat lunak, iyalah proses pembuatan serta pengubahan sistem serta model serta metodologi yang digunakan untuk dapat mengembangkan sistem-sistem tersebut. 

 

Siklus hidup pengembangan sistem dengan langkah-langkah utamanya yang akan digunakan dapat dilihat pada Gambar 1 .



Sekian pembahasan mengenai Siklus Hidup Pengembangan Sistem, semoga materinya dapat berguna. Untuk pembahasan lainnya mengenai buku ini bisa kalian lihat dilink dibawah ini


MATERI ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO


Jangan lupa kunjungi terus ladangtekno dan dapatkan informasi serta tutorial mengenai dunia teknologi dari ladangtekno.

PRINSIP PENGEMBANGAN SISTEM - ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO | LADANGTEKNO

PRINSIP PENGEMBANGAN SISTEM

 

 

 

PRINSIP PENGEMBANGAN SISTEM

 

Berikut adalah prinsip pengembangan sistem:

  1. Sistem dikembangkan untuk manajemen, sistem harus dapat mendukung keperluan manajemen
  2. Sistem yang dikembangkan adalah ivestasi modal yang besar, pengembangan sistem memerlukan dana yang tidak sedikit. Maka setiap investasi modal harus mempertimbangkan 2 hal yaitu semua alternatif yang ada harus diivestigasi dan investasi yang terbaik harus bernilai
  3. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik.
  4. Tahapan kerja dan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam proses pengembangan sistem.
  5. Proses pengembangan tidak harus urut
  6. Jangan takut membatalkan proyek
  7. Dokumentasi harus ada untuk pengembangan sistem

 

Baca Juga


 

Sekian pembahasan mengenai Prinsip Pengembangan Sistem, semoga materinya dapat berguna. Untuk pembahasan lainnya mengenai buku ini bisa kalian lihat dilink dibawah ini


MATERI ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO


Jangan lupa kunjungi terus ladangtekno dan dapatkan informasi serta tutorial mengenai dunia teknologi dari ladangtekno

PERLUNYA PENGEMBANGAN SISTEM - ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO | LADANGTEKNO

 

PERLUNYA PENGEMBANGAN SISTEM


 

PERLUNYA PENGEMBANGAN SISTEM


Pengembangan sistem adalah mengganti atau memperbaiki sistem yang telah ada. Penyebab pergantian atau perbaikan sistem adalah sebagai berikut.

 

a.    Adanya permasalahan dari sistem lama berupa:


1)    Ketidak beresan, yang berupa:

Kecurangan yang disengaja atau tidak disengaja sehingga yang membahayakan kekayaan perusahaan dan kebenaran data menjadi kurang terjamin.

  • Tidak efisiennya operasi.
  • Tidak ditaatinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan.

 

2)    Pertumbuhan orgranisasi
Kebutuhan organisasi yang meningkat menyebabkan sistem harus disusun ulang, misalnya volume pengolahan data yang meningkat


Baca Juga


3)    Untuk meraih kesempatan (opportunities)
Teknologi informasi dapat digunakan untuk membantu manajemen dalam mengambill keputusan. 


Kecepatan informasi dan efisiensi waktu merupakan keunggulan teknologi informasi dalam menentukan keberhasilan strategi dan rencana yang disusun untuk meraih kesempatan yang ada.

 

Indicator yang dapat digunakan sebagai adanya permasalahan adalah sebagai berikut:

  • Keluhan dari pelanggan
  • Pengiriman barang yang sering tertunda
  • Pembayaran gaji yang terlambat
  • Laporan yang tidak tepat waktunya
  • Isi laporan yang sering salah
  • Tanggung jawab yang tidak jelas
  • Waktu kerja yang berlebihan
  • Ketidak beresan kas
  • Produktivitas tenaga kerja yang rendah
  • Banyaknya pekerja yang menganggur
  • Kegiatan yang tumpang tindih
  • Tanggapan yang lambat terhadap langganan
  • Kehilangan kesempatan kompetisi pasar
  • Kesalahan-kesalahan manual yang tinggi
  • Persediaan barang yang terlalu tinggi
  • Memesan kembali barang yang tidak efisien
  • Biaya operasi yang tinggi
  • File-file yang kurang teratur
  • Keluhan dari supplier karena tertundanya pembayaran
  • Tertumpuknya back-order (tertundanya pengiriman karena kurangnya persediaan barang)
  • Investasi yang tidak efisien
  • Peramalan penjualan dan produksi tidak tepat
  • Kapasitas produksi yang menganggur (idle capacities)
  • Pekerjaan manajer yang terlalu teknis

 

Gambar 1 Alur Pengembangan Sistem
Gambar 1 Alur Pengembangan Sistem
 

Peningkatan yang terjadi pada sistem yang baru berhubungan dengan PIECES, yaitu sebagai berikut: 

  1. Performance (kinerja): dapat diukur dari throughtput yaitu jumlah pekerjaan yang dapat dilakukan dalam waktu tertentu dan response time 
  2. Informasi
  3. Ekonomi, peningkatan keuntungan
  4. Kontrol, peningkatan terhadap pendeteksian kesalahan
  5. Efficiency, peningkatan terhadap efisiensi operasi, efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya tersebut digunakan dengan penggunaan yang paling minimum
  6. Pelayanan, peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem




Sekian pembahasan mengenai Perlunya Pengembangan Sistem, semoga materinya dapat berguna. Untuk pembahasan lainnya mengenai buku ini bisa kalian lihat dilink dibawah ini


MATERI ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO


Jangan lupa kunjungi terus ladangtekno dan dapatkan informasi serta tutorial mengenai dunia teknologi dari ladangtekno

TIPE INFORMASI MANAJEMEN - ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO | LADANGTEKNO

TIPE INFORMASI MANAJEMEN

 

 

Sebelumnya kita sudah membahas mengenai Tipe Keputusan Manajemen. Nah pada kesempatan kali ini saya akan membagikan materi yang membahas mengenai Tipe Informasi Manajemen.

 

 

 

TIPE INFORMASI MANAJEMEN

 

Untuk mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen, maka manajemen membutuhkan informasi yang berguna. 

 

Untuk tiap – tiap tingkatan manajemen, tipe informasi yang dibutuhkan berbeda. 

 

Untuk manajemen tingkat bawah, tipe informasinya adalah terinci (detail), Karena terutama digunakan untuk pengendalian operasi. 

 

Sedangkan untuk manajemen yang lebih tinggi tingkat, tipe informasinya adalah semakin tersaring (terfilter) atau lebih ringkas.


Gambar 1 Manajemen tingkat atas membutuhkan informasi yang lebih tersaring
Gambar 1 Manajemen tingkat atas membutuhkan informasi yang lebih tersaring

Sebagai misalnya manajemen tingkat bawah yang merupakan tingkat teknis membutuhkan laporan yang terinci mengenai semua penjualan yang terjadi untuk tiap-tiap daerah. 

 

Informasi yang berguna untuk manajemen menengah yang merupakan tingkat taktik harus lebih tersaring untuk pengendalian manajemen da dapat berupa informasi penjualan total masing-masing daerah. 

 

Sedangkan manajemen tingkat atas yang merupakan tingkat strategi membutuhkan informasi yang lebih tersaring lagi, yaitu dapat berupa informasi total penjualan keseluruhan.



Konsep Dasar Organisasi Sistem Informasi

Organisasi adalah sistem saling pengaruh-mempengaruhi antara orang dalam kelompok kerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang sama. 

 

Tujuan organisasi secara keseluruhan tidak mungkin dijalankan oleh seorang tertentu saja. Salah satu aspek pengorganisasian adalah menetapkan departemen-departemen. 

 

Istilah departemen (department) yaitu untuk suatu yang terpisah atau cabang dari suatu perusahaan. 

 

Departemen di dalam perusahaan menunjukkan hubungan dari suatu jenjang. 

 

Jenjang departemenisasi dapat berupa kantor atau biro, cabang, seksi, unit dan subunit. 

 

Suatu perusahaan departemeniasi harus dikelompokkan secara tegas, Karena menyangkut masalah wewenang, hak, harga diri dan gaji.


1.1   Bagan Organisasi

Bagan organisasi adalah penggambaran secara grafik yang menggambarkan struktur kerja dari suatu struktur organisasi.

Gambar 2 Bagan Organisasi
Gambar 2 Bagan Organisasi

 

 

1.2   Deskripsi Tugas

Deskripsi tugas (job description) merupakan suatu rincian yang menunjukkan posisi, tanggung-jawab, wewenang, fungsi dan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh seorang personil di dalam suatu organisasi. 

 

Berikut merupakan salah satu contoh deskripsi tugas:

 

Nama

BAGUS PRASETYA, AKUNTAN


Posisi

CONTROLLER


Tanggung-jawab kepada

DIREKTUR UTAMA


Wewenang terhadap

KEPALA BAGIAN AKUNTASI KEUANGAN  KEPALA BAGIAN AKUNTASI BIAYA


Fungsi Dasar:

  1. Menetapkan dan menjaga rencana operasi yang terpadu supaya konsisten dengan tujuan dan sasaran perusahaan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, merevisinya bila diperlukan dan mengkomunikasikan kepada semua tingkatan manajemen melalui saluran sistem dan prosedur yang tepat dan yang sudah ditetapkan.
  2. Mengembangkan dan merevisi standar - standar yang memuaskan untuk digunakan mengukur dan menyediakan pedoman serta bantuan-bantuan kepada anggota-anggota manajemen lainnya di dalam mengukur hasil nyata dengan standar.
  3. Menyiapkan, menganalisis dan menginterpresentasikan hasil keuangan supaya dimanfaatkan oleh manajemen di dalam proses pengambilan keputusan, mengevaluasi data yang berhubungan dengan tujuan perusahaan dan sasaran unit, menyiapkan dan mengarsip semua laporan - laporan dari luar yang dibutuhkan.
  4. Merancang, menerapkan dan merawat sistem akuntasi keuangan dan biaya pada semua tingkata persuahaan.
  5. Mengatur dan mengawasi masalah-masalah perpajakan, pemeriksa intern dan menjaga hubungan yang baik dengan pemeriksa luar.

 

Tugas utama: 

  1. Mengembangkan dan menerbitkan kebijaksanaan dan prosedur-prosedur melalui otorisasi manajemen untuk kegiatan akuntasi, perpajakan, perencanaan dan peramalan, laporan keuangan serta pengukuran kinerja.
  2. Menyediakan laporan-laporan kepada badan pemerintah yang berhubungan dengan data akuntasi dan keuangan.
  3. Mengendalikan, mengkoordinasikan dan menginterpretasikan rencangan keuangan tahunan perusahaan.
  4. Mengembangkan dan menerapkan sistem yang menyeluruh terhadap laporan-laporan keuangan yang berhubungan pada semua bagian perushaan sebagai informasi manajemen
  5. Mengkaji ulang dan menganalisi kemajuan keuangan perusahaan.
  6. Menyimpan semua catatan dan dokumen yang berhubungan dengan kontrak perusahaan
  7. Tugas-tugas lain yang dipandang perlu oleh direktur utama.

 

Baca Juga



1.3   Organisasi Sistem Informasi

Lokasi dari sistem informasi di dalam suatu organisasi masih belum ada kesesuaian yang pasti. 

 

Ada yang memisahkan dalam departemen sendiri, yaitu departemen sistem informasi dan ada yang menggabungnya dengan departemen lain, misalnya departemen akuntasi yang dibawah koordinasi oleh controller. 


Controller merupakan kepala eksekutif akuntasi. Controller merupakan manajer tingkat yang mempunyai fungsi perencanaan, pelaporan dan tanggung jawab penting lainnya. 

 

Jika departemen sistem informasi dibawah koordinasi controller bersama – sama dengan departemen akuntasi, biasanya departemen sistem informasi ini hanya terbatas pada pengolahan data elektronik saja dengan struktur organisasi tampak sebagai berikut.

Gambar 3 Controller membawahi akuntasi dan PDE
Gambar 3 Controller membawahi akuntasi dan PDE

 

Pengaturan seperti ini mempunyai beberapan keuntungan sebagai berikut ini.

  1. Perubahan dari sistem manual ke sistem komputer dengan diterapkannya departemen PDE tidak terlalu mengejutkan dan mudah diterima karena bukan merupakan departemen yang terpisah.
  2. Peranan dan fungsi pengolahan akuntasi dan pelaporan keuangan terpusat dengan PDE sehingga fungsi dari akuntasi yang bertanggung jawab terhadap pengolahan transaksi serta penyediaan informasi keuangan kepada manajer fungsi yang lainnya dan kepada pihak luar lebih efektif.
  3. Karena keberhasilan aplikasi komputer didalam kegiatan akuntasi seperti misalnya penggajian dan pengendalian persediaan merupakan tanggung jawab akuntan sedang akuntan terlibat di dalamnya, maka diharapkan pengembangan aplikasi tersebut dapat lebih mengena.

 

Faktor yang perlu diperhatikan dalam bentuk struktur organisasi demikian adalah tentang peranan controller bersangkutan. 

 

Jika controller betul memahami dan menguasi teknologi pengolahan data eletronik, hal ini tidak menjadi masalah. 


Kekuatiran lebih lanjut bahwa data yang diolah mungkin tidak hanya data mengenai akuntasi saja, tetapi juga data lain yang non akuntasi, sehingga pengetahuan controller mengenai masalah lainnya juga harus cukup. 

 

Di beberapa organisasi, fungsi sistem informasi atau PDE diorganisasikan secara terpisah dari fungsi akuntasi dan dibawah tanggung jawab manajer tersendiri, yaitu manajer PDE atau manajer sistem informasi.

Gambar 4 Fungsi PDE tidak dibawah controller
Gambar 4 Fungsi PDE tidak dibawah controller

Alasan bahwa departemen fungsi PDE tidak dibawah controller adalah Karena departemen PDE sebagai service department tidak hanya mengolah data akuntasi saja, tetapi juga mengolah data non akuntasi.


Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis memberikan pendapat jika lokasi departemen PDE dibawah controller akan lebih menekankan pada masalah – masalah keuangan saja, sebagai akibatnya bagian lainnya dalam organisasi akan tidak puas terhadap kebutuhan – kebutuhan informasinya. 

 

Dengan memisahkan PDE dibawah tanggung jawab manajer sistem informasi, maka semua aspek berhubungan dengan pengolahan data akan dapat dilaksanakan dengan lebih efektif, karena pengetahuan manajaer PDE sebagai spesialis dibidangnya lebih baik dibandingkan dengan controller. 

 

Untuk organisasi yang kecil, departemen PDE hanya terdiri dari sejumlah kecil personil-personil yang bertanggung jawab hanya untuk mengoperasikan peralatan – peralatan komputer saja.

Gambar 5 Organisasi departemen PDE yang kecil
Gambar 5 Organisasi departemen PDE yang kecil

Departemen ini hanya terdiri dari beberapa fungsi saja, yaitu analis sistem (sytem analyst), beberapa pembuatan program (programmer) dan beberapa orang yang memasukkan data (data entry operator). 

 

Bahkan untuk perusahaan yang lebih kecil lagi, analisis sistem dan programmer tidak diperlukan, karena menggunakan program yang sudah jadi dalam bentuk paket. 

 

Dalam organisasi departemen PDE yang lebih besar, masing – masing fungsi tersbeut dapat dilakukan oleh ratusan personil. 

 

Bila organisasi PDE telah berkembang sedemikian rupa, maka masing – masing fungsi dalam departemen PDE harus diatur kembali dan dibagi lagi menjadi beberapa fungsi yang penting.

Gambar 6 Organisasi departemen PDE yang besar
Gambar 6 Organisasi departemen PDE yang besar



Sekian dulu pembahasan mengenai Tipe Informasi Manajemen, semoga materinya dapat berguna. Untuk pembahasan lainnya mengenai buku ini bisa kalian lihat dilink dibawah ini


MATERI ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO


Jangan lupa kunjungi terus ladangtekno dan dapatkan informasi serta tutorial mengenai dunia teknologi dari ladangtekno

TIPE KEPUTUSAN MANAJEMEN - ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO | LADANGTEKNO

Tipe Keputusan Manajemen


Lanjut lagiiiii,,,

 

Masih dengan materi dari buku Analisis dan Desain Sistem Informasi dari Jogiyanto. Kali ini kita akan membahas mengenai materi Tipe Keputusan Manajemen.





TIPE KEPUTUSAN MANAJEMEN

 

 

Pengambilan keputusan adalah tindakan manajemen didalam pemilihan alternative untuk mencapai sasaran. 

 

Pengambilan keputusan oleh manajemen dapat diklasifikasikan ke dalam tiga tipe, yaitu sebagai berikut.


1)    Keputusan tidak Terstruktur

Keputusan tidak terstruktur sifatnya adalah tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini dilakukan oleh manajemen tingkat atas. Seperti contoh keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain.

 

 

2)    Keputusan Setengah Testruktur

Keputusan setengah terstruktur sifatnya adalah sebagian yang dapat deprogram, sehingga masih membutuhkan pertimbangan-pertimbangan dari si pengambil keputusan. Seperti contoh keputusan untk membeli sistem komputer yang lebih canggih.

 

 

3)    Keputusan Terstruktur

Keputusan terstruktur sifatnya adalah berulang-ulang dan rutin, sehingga dapat di program. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada manajemen tingkat bawah. Seperti contoh keputusan pemesanan barang.




Sekian dulu pembahasan mengenai Tipe Keputusan Manajemen, semoga materinya dapat berguna. Untuk pembahasan lainnya mengenai buku ini bisa kalian lihat dilink dibawah ini


MATERI ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO


Jangan lupa kunjungi terus ladangtekno dan dapatkan informasi serta tutorial mengenai dunia teknologi dari ladangtekno