Tampilkan postingan dengan label materi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label materi. Tampilkan semua postingan

ALAT DAN TEKNIK PENGEMBANGAN SISTEM - ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO | LADANGTEKNO

 Alat dan Teknik Pengembangan Sistem

 

 

Setelah sebelumnya kita sudah membahas mengenai Metodelogi Pengembangan Sistem.

 

Pada Kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai Alat dan Teknik Pengembangan Sistem.

 

 

 

ALAT DAN TEKNIK PENGEMBANGAN SISTEM


Unuk dapat melakukan langkah – langkah sesuai dengan yang diberikan oleh metodologi penembangan sistem yang terstruktur, maka dibutuhkan alat dan teknik untuk melaksanakannya. 

 

Alat – alat yang digunakan dalam suatu metodologi umumnya berupa suatu gambar atau diagram atau grafik. 

 

Penggunaan diagram atau gambar ini dpandang lebih mengena dan lebih mudah dimengerti seperti kata atau ungkapan.

 

Alat – alat pengembangan sistem yang berbentuk grafik diantaranya adalah sebagai berikut ini.

  • HIPO diagram, digunakan di metodologi HIPO dan di metodologi yang lainnya (dibahas di modul O).
  • Data flow diagram, digunakan di metodologi structured systems analysis and design (dibahas di modul I).
  • Structured chart, digunakan di metodologi SADT (dibahas di lampiran C).
  • Warnier/ Orr diagram, digunakan di metodologi Jakson System Development (dibahas di lampiiran A).
  • Jakson’s diagram, digunakan di metodologi Jakson System Development (dibahas di lampiran A).

 

Disamping alat – alat berbentuk grafik yang digunakan pada suatu metodologi, masih terdapat beberapa alat berbentuk grafik yang sifatnya umum, yaitu dapat digunakan di semua metodologi yang ada. 

 

Alat – alat ini berupa suatu bagan. Bagan dapat diklasifikasikan sebagai berikut ini. 

1.    Bagan untuk menggambarkan aktivitas (activity charting):

  • Bagan alir sistem (systems flowchart).
  • Bagan alir program (program flowchart) yang dapat berupa: Bagan alir logika program (program logic flowchart) dan Bagan alir program komputer terinci (detailed computer program flowchart).
  • Bagan alir kertas kerja (paperwork flowchart) atau disebut juga dengan bagan alir formulir (form flowchart).
  • Bagan alir hubungan database (database relationship flowchart).
  • Bagan alir proses (process flowchart).
  • Gantt chart.

 

2.    Bagan untuk menggambarkan tata letak (layout charting).


3.    Bagan untuk menggambarkan hubungan personil (personal relationship charting).

  • Bagan distribusi kerja (working distribution chart).
  • Bagan organisasi (organization chart).

 

Teknik yang tersedia untuk pengembangan sistem biasanya tidak khusus untuk suatu metodologi tertentu, tetapi dapat digunakan di semua metodologi yang ada. 

 

Teknik – teknik yang dapat digunakan adalah:

a.    Teknik manajemen proyek, yaitu CPM (Critical Path Method) dan PERT (Program Evaluation and Review Technique). Teknik ini digunakan untuk penjadwalan proyek (dibahas di modul A).


b.    Teknik menemukan fakta (fact finding techniques), yaitu teknik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data dan menemukan fakta – fakta dalam kegiatan memperlajari sistem yang ada. Teknik – teknik ini diantaranya adalah:

  • Wawancara (interview), dibahas di modul B
  • Observasi (oberservation), dibahas di modul C
  • Daftar pertanyaan (questioners), dibahas di modul D
  • Pengumpulan sampel (sampling), dibahas di modul E.

c.    Teknik analisis biaya/manfaat (cost-effectiveness analysis atau cost-benefit analysis), dibahas di modul F.

 

d.    Teknik untuk menjalankan rapat, dibahas di modul G.


e.    Teknik inspeksi/walkthrough, dibahas di modul H.
 



Sekian pembahasan mengenai Alat dan Teknik Pengembangan Sistem, semoga materinya dapat berguna. Untuk pembahasan lainnya mengenai buku ini bisa kalian lihat dilink dibawah ini


MATERI ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO


Jangan lupa kunjungi terus ladangtekno dan dapatkan informasi serta tutorial mengenai dunia teknologi dari ladangtekno.

METODELOGI PENGEMBANGAN SISTEM - ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO | LADANGTEKNO

METODELOGI PENGEMBANGAN SISTEM
 

 

Sebelumnya kita sudah membahas mengenai Pendekatan Pengembangan Sistem.

 

Nah, kali ini masih dengan materi yang sama dari buku Analisis dan Desain Sistem Informasi dari Jogiyanto. Materi kali ini yang akan kita bahas adalah mengenai Metodelogi Pengembangan Sistem




METODELOGI PENGEMBANGAN SISTEM


Metodologi adalah kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yang digunakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni atau disiplin yang lainnya. 

 

Sedangkan metode adalah suatu cara, teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu. 

 

Metodologi pengembangan sistem berarti adalah metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi.

 

Lebih lanjut klasifikasi dari metodologi yang ada dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok, yaitu metodologi pemecahan fungsional (functional decomposition methodologies), metodologi orientasi-data (data-oriented methodologies) dan prescriptive methodologies. 

 

Ketiga kelompok metodologi ini akan diuraikan lebih lanjut sebagai berikut ini.

1)    Functional Decomposition Methodologies.

Metodologi ini menekankan pada pemecahan dari sistem ke dalam subsistem-subsistem yang lebih kecil, sehingga akan lebih mudah untuk dipahami, dirancang dan diterapkan.


2)    Data-oriented Methodologies

Metodologi ini menekankan pada karakteristik dari data yang akan diproses.


3)    Prescriptive Methodologies

Yang termasuk dalam metodologi ini adalah:

  • ISDOS (Information System Design and Optimization Systern): ISDOS merupakan perangkat lunak yang dikembangkan di University of Michigan. Kegunaan dari ISDOS adalah mengotomatisasi proses pengembangan sistem informasi.
  • PLEXSYS: Kegunaan dari PLEXSYS adalah untuk melakukan transformasi suatu statemen bahasa komputer tingkat tinggi ke suatu executable code untuk suatu konfigurasi perangkat keras yang diinginkan.
  • PRIDE: PRIDE merupakan suatu perangkat lunak terpadu yang baik untuk analisis/disain sistem terstruktur, manajemen data, manajemen proyek dan pendokumentasia.
  • SPECTRUM:SDM/70 merupakan suatu perangkat lunak berisi dengan kumpulan metode, estimasi, dokumentasi dan petunjuk administrasi guna membantu pemakai untuk mcngcmbangkan dan merawat sistcm yang efektif.
  • SRES dan SREM


 

 

Sekian pembahasan mengenai Metodelogi Pengembangan Sistem, semoga materinya dapat berguna. Untuk pembahasan lainnya mengenai buku ini bisa kalian lihat dilink dibawah ini


MATERI ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO


Jangan lupa kunjungi terus ladangtekno dan dapatkan informasi serta tutorial mengenai dunia teknologi dari ladangtekno.

PENDEKATAN PENGEMBANGAN SISTEM - ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO | LADANGTEKNO

PENDEKATAN PENGEMBANGAN SISTEM

 

Hai sobat ladangtekno, kali ini kita akan membahas mengenai Pendekatan Pengembangan Sistem.




PENDEKATAN PENGEMBANGAN SISTEM


Terdapat beberapa pendekatan yang digunakan untuk mengembangkan suatu sistem, diantaranya adalah sebagai berikut.

 

Pendekatan Klasik vs Pendekatan Terstruktur

Pendekatan klasik disebut juga dengan pendekatan tradisional atau pendekatan konvensional adalah pendekatan didalam pengembangan sistem yang mengikuti tahapan-tahapan di system life cycle tanpa dibekali dengan alat-alat dan teknik-teknik yang memadai. 

 

Permasalahan-permasalahan yang dapat timbul di pendekatan klasik diantaranya sulitnya pengembangan dari perangkat lunak, mahalnya biaya perawatan atau pemeliharaan system, besarnya kemungkinan kesalahan pada system, kurang terjaminnya keberhasilan system serta terjadinya masalah dalam penerapan sistem.

 

Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat dan teknik-teknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas. 

 

Melalui pendekatan terstruktur permasalahan-permasalahan yang komplek di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat pada waktunya, sesuai dengan anggaran biaya pengembangannya, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik (bebas kesalahan).



Pendekatan Sepotong Lawan Pendekatan Sistem

Pendekatan sepotong (piecemeal approach) merupakan pendekatan pengembangan sistem yang menekankan pada suatu kegiatan atau aplikasi tertentu saja. 

 

Pada pendekatan ini, kegiatan atau aplikasi yang dipilih, dikembangkan tanpa memperhatikan posisinya di sistem inlormasi atau tanpa mempcrhatikan sasaran keseluruhan dari organisasi.

 

Lain halnya dengan pendekatan sistem yang mcmperhatikan sistem informasi sebagai satu kesatuan terintegrasi untuk masing-masing kegiatan atau aplikasinya.



Pendekatan Bawah-Naik Lawan Pendekatan Atas-Turun

Pendekatan bawah-naik (bottom-up approach) dimulai dari level bawah organisasi, yaitu level operasional dimana transaksi dilakukan. 

 

Pendekatan ini dimulai dari perumusan kebutuhan-kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik ke level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan transaksi tersebut


Pendekatan atas-turun (top-down approach) sebaliknya dimulai dari level atas organisasi, yaitu level perencanaan strategi. 

 

Pendekatan ini dimulai dengan mendefinisikan sasaran dan kebijaksanaan organisasi.



Pendekatan Sistem-Meyeluruh Lawan Pendekatan Moduler

Pendekatan sistem-menyeluruh (total-system approach) merupakan pendekatan yang mcngembangkan sistem serentak secara menyeluruh. 

 

Pendekatan ini kurang mcngena untuk sistem uang komplck, karena akan menjadi sulit untuk dikembangkan
 

Pendekatan moduler (modular approach) berusaha memecah sistcm yang rumit menjadi beberapa bagian atau modul yang sederhana, sehingga sistem akan lebih mudah dipahami dan dikembangkan.



Pendekatan Lompatan-Jauh Lawan Pendekatan Berkembang

Pendekatan lompatan-jauh (great loop approach) menerapkan perubahan menyeluruh secara serentak menggunakan teknologi canggih. 

 

Perubahan ini banyak mengandung resiko, karena teknologi komputer begitu cepat berkembang dan untuk tahun-tahun mendatang sudah menjadi using.

 

Pendekatan berkembang (evolutionary approach) menerapkan teknologi canggih hanya untuk aplikasi-aplikasi yang memerlukan saja pada saat itu dan akan terus dikembangkan untuk periode-periode berikutnya mengikuti kebutuhannya sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada.



Sekian pembahasan mengenai Pendekatan Pengembangan Sistem, semoga materinya dapat berguna. Untuk pembahasan lainnya mengenai buku ini bisa kalian lihat dilink dibawah ini


MATERI ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO


Jangan lupa kunjungi terus ladangtekno dan dapatkan informasi serta tutorial mengenai dunia teknologi dari ladangtekno.

SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM - ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO | LADANGTEKNO

SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM


 

Sebelumnya kita sudah pernah membahas materi mengenai siklus hidup pengembangan sistem. Yaitu, dengan judul SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM  yang diambil dari buku SYSTEMS ANALYSIS AND DESIGN - KENDALL & KENDALL

 

Kali ini, kita akan kembali membahas mengenai siklus hidup pengembangan sistem yang materinya kita akan ambil dari buku Analisis dan Desain Sistem Informasi dari Jogiyanto




SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM


Siklus hidup sistem merupakan proses yang terus berulang untuk meningkatkan kemampuan sistem. 

 

Proses pengembangan sistem melewati beberapa tahapan yaitu dari sistem itu direncanakan sampai diterapkan, dioperasikan dan dipelihara. 

 

Bila operasi sistem yang sudah dikembangkan mengalami permasalahan kritis maka dilakukan perbaikan mulai dari tahap awal yaitu perencanaan, proses ini disebut dengan siklus hidup sistem. 

 

Tiap – tiap pengembangan sistem dibagi menjadi beberapa tahapan kerja, tahapan utama siklus hidup pengembangan sistem terdiri dari:

tahapan utama siklus hidup pengembangan sistem
Gambar 1 Tahapan utama siklus hidup pengembangan sistem

 

  1. Perencanaan sistem (system planning)
  2. Analisis sistem (system analysis)
  3. Desain sistem (system design)
  4. Seleksi sistem (system selection)
  5. Implementasi sistem (system implementation)
  6. Perawatan sistem (system maintenance).

 

 

Siklus Hidup Sistem (Systems Life Cycle), dalam rekayasa sistem serta rekayasa perangkat lunak, iyalah proses pembuatan serta pengubahan sistem serta model serta metodologi yang digunakan untuk dapat mengembangkan sistem-sistem tersebut. 

 

Siklus hidup pengembangan sistem dengan langkah-langkah utamanya yang akan digunakan dapat dilihat pada Gambar 1 .



Sekian pembahasan mengenai Siklus Hidup Pengembangan Sistem, semoga materinya dapat berguna. Untuk pembahasan lainnya mengenai buku ini bisa kalian lihat dilink dibawah ini


MATERI ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO


Jangan lupa kunjungi terus ladangtekno dan dapatkan informasi serta tutorial mengenai dunia teknologi dari ladangtekno.

PRINSIP PENGEMBANGAN SISTEM - ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO | LADANGTEKNO

PRINSIP PENGEMBANGAN SISTEM

 

 

 

PRINSIP PENGEMBANGAN SISTEM

 

Berikut adalah prinsip pengembangan sistem:

  1. Sistem dikembangkan untuk manajemen, sistem harus dapat mendukung keperluan manajemen
  2. Sistem yang dikembangkan adalah ivestasi modal yang besar, pengembangan sistem memerlukan dana yang tidak sedikit. Maka setiap investasi modal harus mempertimbangkan 2 hal yaitu semua alternatif yang ada harus diivestigasi dan investasi yang terbaik harus bernilai
  3. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik.
  4. Tahapan kerja dan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam proses pengembangan sistem.
  5. Proses pengembangan tidak harus urut
  6. Jangan takut membatalkan proyek
  7. Dokumentasi harus ada untuk pengembangan sistem

 

Baca Juga


 

Sekian pembahasan mengenai Prinsip Pengembangan Sistem, semoga materinya dapat berguna. Untuk pembahasan lainnya mengenai buku ini bisa kalian lihat dilink dibawah ini


MATERI ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO


Jangan lupa kunjungi terus ladangtekno dan dapatkan informasi serta tutorial mengenai dunia teknologi dari ladangtekno

PERLUNYA PENGEMBANGAN SISTEM - ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO | LADANGTEKNO

 

PERLUNYA PENGEMBANGAN SISTEM


 

PERLUNYA PENGEMBANGAN SISTEM


Pengembangan sistem adalah mengganti atau memperbaiki sistem yang telah ada. Penyebab pergantian atau perbaikan sistem adalah sebagai berikut.

 

a.    Adanya permasalahan dari sistem lama berupa:


1)    Ketidak beresan, yang berupa:

Kecurangan yang disengaja atau tidak disengaja sehingga yang membahayakan kekayaan perusahaan dan kebenaran data menjadi kurang terjamin.

  • Tidak efisiennya operasi.
  • Tidak ditaatinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan.

 

2)    Pertumbuhan orgranisasi
Kebutuhan organisasi yang meningkat menyebabkan sistem harus disusun ulang, misalnya volume pengolahan data yang meningkat


Baca Juga


3)    Untuk meraih kesempatan (opportunities)
Teknologi informasi dapat digunakan untuk membantu manajemen dalam mengambill keputusan. 


Kecepatan informasi dan efisiensi waktu merupakan keunggulan teknologi informasi dalam menentukan keberhasilan strategi dan rencana yang disusun untuk meraih kesempatan yang ada.

 

Indicator yang dapat digunakan sebagai adanya permasalahan adalah sebagai berikut:

  • Keluhan dari pelanggan
  • Pengiriman barang yang sering tertunda
  • Pembayaran gaji yang terlambat
  • Laporan yang tidak tepat waktunya
  • Isi laporan yang sering salah
  • Tanggung jawab yang tidak jelas
  • Waktu kerja yang berlebihan
  • Ketidak beresan kas
  • Produktivitas tenaga kerja yang rendah
  • Banyaknya pekerja yang menganggur
  • Kegiatan yang tumpang tindih
  • Tanggapan yang lambat terhadap langganan
  • Kehilangan kesempatan kompetisi pasar
  • Kesalahan-kesalahan manual yang tinggi
  • Persediaan barang yang terlalu tinggi
  • Memesan kembali barang yang tidak efisien
  • Biaya operasi yang tinggi
  • File-file yang kurang teratur
  • Keluhan dari supplier karena tertundanya pembayaran
  • Tertumpuknya back-order (tertundanya pengiriman karena kurangnya persediaan barang)
  • Investasi yang tidak efisien
  • Peramalan penjualan dan produksi tidak tepat
  • Kapasitas produksi yang menganggur (idle capacities)
  • Pekerjaan manajer yang terlalu teknis

 

Gambar 1 Alur Pengembangan Sistem
Gambar 1 Alur Pengembangan Sistem
 

Peningkatan yang terjadi pada sistem yang baru berhubungan dengan PIECES, yaitu sebagai berikut: 

  1. Performance (kinerja): dapat diukur dari throughtput yaitu jumlah pekerjaan yang dapat dilakukan dalam waktu tertentu dan response time 
  2. Informasi
  3. Ekonomi, peningkatan keuntungan
  4. Kontrol, peningkatan terhadap pendeteksian kesalahan
  5. Efficiency, peningkatan terhadap efisiensi operasi, efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya tersebut digunakan dengan penggunaan yang paling minimum
  6. Pelayanan, peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem




Sekian pembahasan mengenai Perlunya Pengembangan Sistem, semoga materinya dapat berguna. Untuk pembahasan lainnya mengenai buku ini bisa kalian lihat dilink dibawah ini


MATERI ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO


Jangan lupa kunjungi terus ladangtekno dan dapatkan informasi serta tutorial mengenai dunia teknologi dari ladangtekno

TIPE INFORMASI MANAJEMEN - ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO | LADANGTEKNO

TIPE INFORMASI MANAJEMEN

 

 

Sebelumnya kita sudah membahas mengenai Tipe Keputusan Manajemen. Nah pada kesempatan kali ini saya akan membagikan materi yang membahas mengenai Tipe Informasi Manajemen.

 

 

 

TIPE INFORMASI MANAJEMEN

 

Untuk mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen, maka manajemen membutuhkan informasi yang berguna. 

 

Untuk tiap – tiap tingkatan manajemen, tipe informasi yang dibutuhkan berbeda. 

 

Untuk manajemen tingkat bawah, tipe informasinya adalah terinci (detail), Karena terutama digunakan untuk pengendalian operasi. 

 

Sedangkan untuk manajemen yang lebih tinggi tingkat, tipe informasinya adalah semakin tersaring (terfilter) atau lebih ringkas.


Gambar 1 Manajemen tingkat atas membutuhkan informasi yang lebih tersaring
Gambar 1 Manajemen tingkat atas membutuhkan informasi yang lebih tersaring

Sebagai misalnya manajemen tingkat bawah yang merupakan tingkat teknis membutuhkan laporan yang terinci mengenai semua penjualan yang terjadi untuk tiap-tiap daerah. 

 

Informasi yang berguna untuk manajemen menengah yang merupakan tingkat taktik harus lebih tersaring untuk pengendalian manajemen da dapat berupa informasi penjualan total masing-masing daerah. 

 

Sedangkan manajemen tingkat atas yang merupakan tingkat strategi membutuhkan informasi yang lebih tersaring lagi, yaitu dapat berupa informasi total penjualan keseluruhan.



Konsep Dasar Organisasi Sistem Informasi

Organisasi adalah sistem saling pengaruh-mempengaruhi antara orang dalam kelompok kerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang sama. 

 

Tujuan organisasi secara keseluruhan tidak mungkin dijalankan oleh seorang tertentu saja. Salah satu aspek pengorganisasian adalah menetapkan departemen-departemen. 

 

Istilah departemen (department) yaitu untuk suatu yang terpisah atau cabang dari suatu perusahaan. 

 

Departemen di dalam perusahaan menunjukkan hubungan dari suatu jenjang. 

 

Jenjang departemenisasi dapat berupa kantor atau biro, cabang, seksi, unit dan subunit. 

 

Suatu perusahaan departemeniasi harus dikelompokkan secara tegas, Karena menyangkut masalah wewenang, hak, harga diri dan gaji.


1.1   Bagan Organisasi

Bagan organisasi adalah penggambaran secara grafik yang menggambarkan struktur kerja dari suatu struktur organisasi.

Gambar 2 Bagan Organisasi
Gambar 2 Bagan Organisasi

 

 

1.2   Deskripsi Tugas

Deskripsi tugas (job description) merupakan suatu rincian yang menunjukkan posisi, tanggung-jawab, wewenang, fungsi dan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh seorang personil di dalam suatu organisasi. 

 

Berikut merupakan salah satu contoh deskripsi tugas:

 

Nama

BAGUS PRASETYA, AKUNTAN


Posisi

CONTROLLER


Tanggung-jawab kepada

DIREKTUR UTAMA


Wewenang terhadap

KEPALA BAGIAN AKUNTASI KEUANGAN  KEPALA BAGIAN AKUNTASI BIAYA


Fungsi Dasar:

  1. Menetapkan dan menjaga rencana operasi yang terpadu supaya konsisten dengan tujuan dan sasaran perusahaan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, merevisinya bila diperlukan dan mengkomunikasikan kepada semua tingkatan manajemen melalui saluran sistem dan prosedur yang tepat dan yang sudah ditetapkan.
  2. Mengembangkan dan merevisi standar - standar yang memuaskan untuk digunakan mengukur dan menyediakan pedoman serta bantuan-bantuan kepada anggota-anggota manajemen lainnya di dalam mengukur hasil nyata dengan standar.
  3. Menyiapkan, menganalisis dan menginterpresentasikan hasil keuangan supaya dimanfaatkan oleh manajemen di dalam proses pengambilan keputusan, mengevaluasi data yang berhubungan dengan tujuan perusahaan dan sasaran unit, menyiapkan dan mengarsip semua laporan - laporan dari luar yang dibutuhkan.
  4. Merancang, menerapkan dan merawat sistem akuntasi keuangan dan biaya pada semua tingkata persuahaan.
  5. Mengatur dan mengawasi masalah-masalah perpajakan, pemeriksa intern dan menjaga hubungan yang baik dengan pemeriksa luar.

 

Tugas utama: 

  1. Mengembangkan dan menerbitkan kebijaksanaan dan prosedur-prosedur melalui otorisasi manajemen untuk kegiatan akuntasi, perpajakan, perencanaan dan peramalan, laporan keuangan serta pengukuran kinerja.
  2. Menyediakan laporan-laporan kepada badan pemerintah yang berhubungan dengan data akuntasi dan keuangan.
  3. Mengendalikan, mengkoordinasikan dan menginterpretasikan rencangan keuangan tahunan perusahaan.
  4. Mengembangkan dan menerapkan sistem yang menyeluruh terhadap laporan-laporan keuangan yang berhubungan pada semua bagian perushaan sebagai informasi manajemen
  5. Mengkaji ulang dan menganalisi kemajuan keuangan perusahaan.
  6. Menyimpan semua catatan dan dokumen yang berhubungan dengan kontrak perusahaan
  7. Tugas-tugas lain yang dipandang perlu oleh direktur utama.

 

Baca Juga



1.3   Organisasi Sistem Informasi

Lokasi dari sistem informasi di dalam suatu organisasi masih belum ada kesesuaian yang pasti. 

 

Ada yang memisahkan dalam departemen sendiri, yaitu departemen sistem informasi dan ada yang menggabungnya dengan departemen lain, misalnya departemen akuntasi yang dibawah koordinasi oleh controller. 


Controller merupakan kepala eksekutif akuntasi. Controller merupakan manajer tingkat yang mempunyai fungsi perencanaan, pelaporan dan tanggung jawab penting lainnya. 

 

Jika departemen sistem informasi dibawah koordinasi controller bersama – sama dengan departemen akuntasi, biasanya departemen sistem informasi ini hanya terbatas pada pengolahan data elektronik saja dengan struktur organisasi tampak sebagai berikut.

Gambar 3 Controller membawahi akuntasi dan PDE
Gambar 3 Controller membawahi akuntasi dan PDE

 

Pengaturan seperti ini mempunyai beberapan keuntungan sebagai berikut ini.

  1. Perubahan dari sistem manual ke sistem komputer dengan diterapkannya departemen PDE tidak terlalu mengejutkan dan mudah diterima karena bukan merupakan departemen yang terpisah.
  2. Peranan dan fungsi pengolahan akuntasi dan pelaporan keuangan terpusat dengan PDE sehingga fungsi dari akuntasi yang bertanggung jawab terhadap pengolahan transaksi serta penyediaan informasi keuangan kepada manajer fungsi yang lainnya dan kepada pihak luar lebih efektif.
  3. Karena keberhasilan aplikasi komputer didalam kegiatan akuntasi seperti misalnya penggajian dan pengendalian persediaan merupakan tanggung jawab akuntan sedang akuntan terlibat di dalamnya, maka diharapkan pengembangan aplikasi tersebut dapat lebih mengena.

 

Faktor yang perlu diperhatikan dalam bentuk struktur organisasi demikian adalah tentang peranan controller bersangkutan. 

 

Jika controller betul memahami dan menguasi teknologi pengolahan data eletronik, hal ini tidak menjadi masalah. 


Kekuatiran lebih lanjut bahwa data yang diolah mungkin tidak hanya data mengenai akuntasi saja, tetapi juga data lain yang non akuntasi, sehingga pengetahuan controller mengenai masalah lainnya juga harus cukup. 

 

Di beberapa organisasi, fungsi sistem informasi atau PDE diorganisasikan secara terpisah dari fungsi akuntasi dan dibawah tanggung jawab manajer tersendiri, yaitu manajer PDE atau manajer sistem informasi.

Gambar 4 Fungsi PDE tidak dibawah controller
Gambar 4 Fungsi PDE tidak dibawah controller

Alasan bahwa departemen fungsi PDE tidak dibawah controller adalah Karena departemen PDE sebagai service department tidak hanya mengolah data akuntasi saja, tetapi juga mengolah data non akuntasi.


Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis memberikan pendapat jika lokasi departemen PDE dibawah controller akan lebih menekankan pada masalah – masalah keuangan saja, sebagai akibatnya bagian lainnya dalam organisasi akan tidak puas terhadap kebutuhan – kebutuhan informasinya. 

 

Dengan memisahkan PDE dibawah tanggung jawab manajer sistem informasi, maka semua aspek berhubungan dengan pengolahan data akan dapat dilaksanakan dengan lebih efektif, karena pengetahuan manajaer PDE sebagai spesialis dibidangnya lebih baik dibandingkan dengan controller. 

 

Untuk organisasi yang kecil, departemen PDE hanya terdiri dari sejumlah kecil personil-personil yang bertanggung jawab hanya untuk mengoperasikan peralatan – peralatan komputer saja.

Gambar 5 Organisasi departemen PDE yang kecil
Gambar 5 Organisasi departemen PDE yang kecil

Departemen ini hanya terdiri dari beberapa fungsi saja, yaitu analis sistem (sytem analyst), beberapa pembuatan program (programmer) dan beberapa orang yang memasukkan data (data entry operator). 

 

Bahkan untuk perusahaan yang lebih kecil lagi, analisis sistem dan programmer tidak diperlukan, karena menggunakan program yang sudah jadi dalam bentuk paket. 

 

Dalam organisasi departemen PDE yang lebih besar, masing – masing fungsi tersbeut dapat dilakukan oleh ratusan personil. 

 

Bila organisasi PDE telah berkembang sedemikian rupa, maka masing – masing fungsi dalam departemen PDE harus diatur kembali dan dibagi lagi menjadi beberapa fungsi yang penting.

Gambar 6 Organisasi departemen PDE yang besar
Gambar 6 Organisasi departemen PDE yang besar



Sekian dulu pembahasan mengenai Tipe Informasi Manajemen, semoga materinya dapat berguna. Untuk pembahasan lainnya mengenai buku ini bisa kalian lihat dilink dibawah ini


MATERI ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO


Jangan lupa kunjungi terus ladangtekno dan dapatkan informasi serta tutorial mengenai dunia teknologi dari ladangtekno

TIPE KEPUTUSAN MANAJEMEN - ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO | LADANGTEKNO

Tipe Keputusan Manajemen


Lanjut lagiiiii,,,

 

Masih dengan materi dari buku Analisis dan Desain Sistem Informasi dari Jogiyanto. Kali ini kita akan membahas mengenai materi Tipe Keputusan Manajemen.





TIPE KEPUTUSAN MANAJEMEN

 

 

Pengambilan keputusan adalah tindakan manajemen didalam pemilihan alternative untuk mencapai sasaran. 

 

Pengambilan keputusan oleh manajemen dapat diklasifikasikan ke dalam tiga tipe, yaitu sebagai berikut.


1)    Keputusan tidak Terstruktur

Keputusan tidak terstruktur sifatnya adalah tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini dilakukan oleh manajemen tingkat atas. Seperti contoh keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain.

 

 

2)    Keputusan Setengah Testruktur

Keputusan setengah terstruktur sifatnya adalah sebagian yang dapat deprogram, sehingga masih membutuhkan pertimbangan-pertimbangan dari si pengambil keputusan. Seperti contoh keputusan untk membeli sistem komputer yang lebih canggih.

 

 

3)    Keputusan Terstruktur

Keputusan terstruktur sifatnya adalah berulang-ulang dan rutin, sehingga dapat di program. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada manajemen tingkat bawah. Seperti contoh keputusan pemesanan barang.




Sekian dulu pembahasan mengenai Tipe Keputusan Manajemen, semoga materinya dapat berguna. Untuk pembahasan lainnya mengenai buku ini bisa kalian lihat dilink dibawah ini


MATERI ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO


Jangan lupa kunjungi terus ladangtekno dan dapatkan informasi serta tutorial mengenai dunia teknologi dari ladangtekno

KEGIATAN MANAJEMEN - ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO | LADANGTEKNO

KEGIATAN MANAJEMEN

 

 

Di materi sebelumnya kita sudah membahas mengenai  Konsep Dasar Sistem Informasi. Pada pembahasan kali ini kita akan melanjutkan pembahasan materi dari buku Analisis dan Desain Sistem Informasi dari Jogiyanti.


Materi yang akan dibahas kali ini adalah Kegiatan Manajemen.





KEGIATAN MANAJEMEN



Kegiatan manajemen terdiri dari 3 tingkatan yaitu tingkat atas, menengah dan bawah yang memerlukan informasi yang berbeda pada tiap tingkatan. 

 

Kegiatan manajemen untuk masaing-masing tingkatan dapat dikategorikan sebagai berikut.


1)    Perencanaan Strategi (Strategic Planning)

Perencanaan strategi merupakan kegiatan manajemen tingkat atas. Frederick H. Wu mendefinisikan perencanaan strategi sebagai berikut:

Perencanaan Strategi adalah proses evaluasi lingkungan luar organisasi, penetapan tujuan (goal) organisasi dan penentuan strategi-strategi. 

Perencanaan strategi meliputi hal-hal sebagai berikut.

  • Proses evaluasi lingkungan luar organisasi: Lingkungan luar organisasi yang berubah-ubah harus dapat dimanfaatkan oleh manajemen tingkat atas agar tidak merugikan organisasi.
  • Penetapan tujuan: Tujuan adalah apa yang ingin dicapai oleh organisasi dalam jangka panjang.
  • Penentuan strategi: Manajemen tingkat atas menentukan tindakan-tindakan yang harus dilakukan oleh organisasi dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuannya.


Baca Juga



2)    Pengendalian Manajemen

Pengendalian manajemen adalah proses untuk meyakinkan bahwa organisasi telah menjalankan strategi yang sudah ditetapkan dengan efektif dan efisien. 

 

Pengendalian manajemen merupakan tingkatan taktik, yang terdiri dari komunikasi informal seperti memo, pertemuan-pertemuan, berdiskusi serta komunikasi formal seperti pemrograman, penyusunan anggaran, pelaksanaan dan pengukuran, serta pelaporan dan analisis.



3)    Pengendalian Operasi

Pengendalian operasi adalah proses untuk meyakinkan bahwa tiap-tiap tugas tertentu telah dilaksanakan secara efektif dan efisien. 

 

Pengendalian operasi merupakan proses penerapan program yang telah ditetapkan di pengendalian manajemen yang menjeurus ke hal-hal yang bersifat operasional.


 

Sekian dulu pembahasan mengenai Kegiatan Manajemen, semoga materinya dapat berguna. Untuk pembahasan lainnya mengenai buku ini bisa kalian lihat dilink dibawah ini


MATERI ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO


Jangan lupa kunjungi terus ladangtekno dan dapatkan informasi serta tutorial mengenai dunia teknologi dari ladangtekno.

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI - ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO | LADANGTEKNO

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI

 

 

Pada materi sebelumnya kita sudah membahas mengenai Konsep Dasar Informasi.


Pada Materi kali ini kita akan membahas mengenai Konsep Dasar Sistem Informasi yang tentunya masih dari buku yang sama yaitu Analisis dan Desain Sistem Informasi dari Jogiyanto.





KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI

 

 

Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam mengambil keputusan. 

 

Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (information systems) atau disebut juga dengan processing systems atau information processing systems atau information-generating systems.


Komponen Sistem Informasi

John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari beberapa komponen yang disebut dengan istilah blok yang saling berinteraksi satu dengan lainnya untuk mencapai sasaran.

Gambar 1 Blok Sistem Informasi yang berinteraksi
Gambar 1 Blok Sistem Informasi yang berinteraksi

  • Blok Masukan merupakan inputan yang mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi yang berisi metode serta media untuk menangkap data.
  • Blok Model berisi kombinasi dari prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
  • Blok Keluaran merupakan produk dari sistem informasi, yang berisi informasi berkualitas serta dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen.
  • Blok Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem. Teknologi terdiri dari beberapa bagian utama yaitu, teknisi, perangkat lunak dan perangkat keras.
  • Blok Basisdata menyimpan data untuk keperuluan penyediaan informasi didalamnya. Data dalam basisdata diorganisasikan agar menhasilkan informasi yang lebih berkualitas.
  • Blok Kendali berisi pengendalian yang perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal-hal yang merusak sistem dapat dicegah serta diatasi dengan cepat bila menyebabkan terjadinya kesalahan.


Baca Juga:




Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen (SIM) merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen yang melakukan fungsi-fungsi untuk menyediakan semua informasi yang mempengaruhi semua operasi organisasi. 


SIM tergantung dari besar-kecilnya organisasi dapat terdiri dari sistem-sistem informasi sebagai berikut.

  • Sistem informasi akuntansi (accounting information system)
  • Sistem informasi pemasaran (marketing information system)
  • Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information system)
  • Sistem informasi personalia (personnel information system)
  • Sistem informasi distribusi (distribution information system)
  • Sistem inform asi pembelian (purchasing information systems)
  • Sistem informasi kekayaan (treasury information systems)
  • Sistem informasi analisis kredit (credit analysis information system)
  • Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development information systems)
  • Sistem informasi teknik (engineering information systems)



Sistem Informasi Akuntansi

Akuntansi merupakan proses pencatatan (recording), pengelompokkan (classifying), perangkuman (sununaizing) dan pelaporan (reporting) dari kegiatan transaksi perusahaan. 

 

Tujuan dari kegiatan akuntansi adalah membuat laporan-laporan keuangan. Sistem informasi yang berbasis pada komputer sekarang dikenal dengan istilah sistem informasi akuntansi atau SIA yang biasanya berisi kumpulan kegiatan dari organisasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan informasi keuangan.

 

SIA hanya terbatas pada pcngolahan data yang bersifat keuangan saja, sehingga informasi yang dihasilkan oleh SIA hanya informasi keuangan saja. 


SIA hampir mewakili semua SIM karena SIA merupakan subsistem yang terbesar dari SIM.



Peranan Sistem Informasi Bagi Manajemen

Manajemen membutuhkan informasi untuk mendukung proses pengambilan. 

 

Sumber informasi untuk pengambilan keputusan manajemen bisa didapatkan dari informasi ekstenal dan informasi internal. 

 

Informasi internal dapat diperoleh dari sistem informasi berupa informasi yang dihasilkan dari operasi PDE (pengolahan data elcktronik) dan informasi non PDE. 

 

Sistem informasi mempunyai peranan yang penting di dalam menyediakan informasi bagi manajemen semua tingkatan. 

 

Agar informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajemen, maka analis sistem haruslah mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang diinginkan oleh manajemen, kemudian bagaimana tipe informasi yang dibutuhkan oleh suatu manajemen sehingga diharapkan informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi akan dapat sesuai dengan yang dibutuhkan oleh manajemen.



Sekian dulu pembahasan mengenai Konsep Dasar Sistem Informasi, semoga materinya dapat berguna. Untuk pembahasan lainnya mengenai buku ini bisa kalian lihat dilink dibawah ini


MATERI ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO


Jangan lupa kunjungi terus ladangtekno dan dapatkan informasi serta tutorial mengenai dunia teknologi dari ladangtekno.

KONSEP DASAR INFORMASI - ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO | LADANGTEKNO

Siklus Informasi

 

 

Sebelum dari buku Analisis dan Desain Sistem Informasi dari Jogiyanto kita sudah membahas mengenai Konsep Dasar Sistem.


Pada artikel kali ini kita akan memebahas mengenai Konsep Dasar dar Informasi.




KONSEP DASAR INFORMASI

 

Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data-item. 

 

Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu. 

 

Di dalam dunia bisnis, kejadian-kejadian nyata yang sering terjadi adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut dengan transaksi.


Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum memiliki makna sehingga perlu diolah lebih lanjut melalui suatu model untuk menghasilkan informasi. 

 

Data membentuk suatu siklus yang digambarkan seperti gambar berikut.

Gambar 1 Siklus Informasi
Gambar 1 Siklus Informasi

Gambar 1 menggambarkan bahwa penerima menerima suatu informasi, kemudian membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali.



Kualitas Informasi

John Burch dan Gary Grudnitski menggambarkan kualitas dari suatu informasi (quality of information) dengan membentuk bangunan yang terdiri dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate) yang berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. 

 

Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya, tepat waktu (timeliness) artinya informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. 

 

Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan dan relevan (relevance) berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.



Nilai Informasi

Nilai dari suatu informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkanya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih penting dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. 

 

Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost-benefit.

 

 

Sekian dulu pembahasan mengenai Konsep Dasar Sistem, semoga materinya dapat berguna. Untuk pembahasan lainnya mengenai buku ini bisa kalian lihat dilink dibawah ini


MATERI ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO


Jangan lupa kunjungi terus ladangtekno dan dapatkan informasi serta tutorial mengenai dunia teknologi dari ladangtekno.

KONSEP DASAR SISTEM - ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO | LADANGTEKNO

KONSEP DASAR SISTEM

 

Hai sobat ladangtekno,


Masih dengan pembahasan analisa dan desain sistem. Setelah sebelumnya kita sudah membahas materi mengenai buku System Analysis and Design.


Kali ini kita juga akan membahas materi yang tidak jauh dari yang sebelumnya. Masih di seputaran tentang analisis dan desain sistem.


Buku yang akan kita bahas kali ini adalah buku dari Jogiyanto yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yuks, langsung saja kita masuk ke pembahasan pertama tentang Konsep Dasar Sistem




KONSEP DASAR SISTEM

 

 

Definisi Sistem

1.    Pendekatan pada prosedurnya: sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan sasaran tertentu bersama. Lebih menekankan pada urutan operasi dalam sistem.

  • Menurut Richard F. Neushcel: urutan operasi klerikal (tulis menulis), yang melibatkan beberapa orang dalam satu atau lebih departemen dengan tujuan menangani seragam dari transaksi – transaksi bisnid yang terjadi
  • Menurut Jeery FitzGerald, Arda F. FitzGerald dan Warren D. Stallings, Jr.,: urutan tepat dari tahapan instruksi yang menerangkan apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakan, kapan dan bagaimana cara mengerjakannya

 

2.    Pendekatan pada komponenya: kumpulan elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu

 

Definisi yang lebih luas menyatakan pendekatan sistem adalah kumpulan komponen atau sub sistem.

 

Misalnya sistem akuntansi terdiri dari sub akuntansi penjualan, akuntansi pembelian penggajian dan yang lainnya. 


Subsistem dalam sebuah sistem tidak dapat beridiri sendiri, subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan untuk membentuk suatu kesatuan.

 

Untuk menganalisis dan merencanakan suatu sistem, analis dan perancang sistem harus mengerti komponen atau subsistem dari sistem tersebut. 

 

misalnya sistem akuntansi dapat memiliki komponen berupa buku jurnal, buku besar, buku pembantu dan yang lainnya. 

 

Selain harus berinterksi dalam subsistem itu sendiri, subsistem harus dapat berinteraksi dengan susbsistem lainnya.


Suatu sistem dibuat dengan maksud tertentu, ada yang disebut untuk mencapai tujuan dan ada untuk mencapai sasaran. 

 

Tujuan memiliki ruang lingkup yang luas dan biasanya digunakan untuk sistem utama sedangkan sasaran lebih sempit digunakan untuk sistem yang menjadi subsistem dari sistem utama



Karakteristik Sistem

Terdapat 8 jenis dari karakteristik sistem yang ada, 8 karakteristik sistem tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Komponen sistem: komponen dalam sistem dapat berupa subsistem atau bagian dari sistem, setiap sistem selalu memiliki subsistem walaupun sistem tersbut kecil. Setiap sub sistem memiliki sifat dari sistm dan mampu menjalankan fungsi tertentu dan bisa mempengaruhi keseluruhan proses pada sistem.
  2. Batas sistem/boundary: batas antara suatu sistem atau dengan lingkungan luar. Batas sistem menunjukan ruanglingkup sistem tersebut
  3. Lingkup Luar sistem/environment: hal yang berada diluar sistem namun dapat mempengaruhi sistem, baik yang menguntungkan maupaun yang merugikan
  4. Penghubung Sistem/interface: melaui penghubung memungkinkan sumber daya mengalir dari satu subsistem ke sumsistem yang lainnya.
  5. Masukan sistem/input: masukan dapat berupa masukan perawatan(maintenance input) yaitu masukan supaya sistem dapat beroperasi dan masukan sinyal(signal input) adalah energi yang diproses untuk mendapat keluaran
  6. Keluaran sistem/output: keluaran adalah negeri yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna atau sisa pembuangan. Keluaran dapat berupa masukan ke sistem laiinya
  7. Pengolah sistem: mengolah input menjadi output, contoh sistem akuntansi mengolah data keuangan menjadi laporan keuangan
  8. Sasaran sistem: suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya


Gambar 1 Karakteristik suatu sistem
Gambar 1 Karakteristik suatu sistem

Gambar 1 merupakan penggambaran dari 8 karakteristik sstem yang telah dijelashkan diatas



Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut.

 

Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem yang diklasifikasikan sebagai sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

 

Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin yang biasa disebut dengan lruman-machine systent atau man-nwchine system.

 

Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi sehingga output dari sistem dapat diramalkan sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak terprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

 

Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya sehingga bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya dan mampu menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.



Sekian dulu pembahasan mengenai Konsep Dasar Sistem, semoga materinya dapat berguna. Untuk pembahasan lainnya mengenai buku ini bisa kalian lihat dilink dibawah ini


MATERI ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO


Jangan lupa kunjungi terus ladangtekno dan dapatkan informasi serta tutorial mengenai dunia teknologi dari ladangtekno.

BUDAYA ORGANISASI - SYSTEMS ANALYSIS AND DESIGN - KENDALL & KENDALL | Ladangtekno

Budaya Organisasi

 

 

Hai sobat ladangtekno,     

 

Kembali dengan pembahasan buku System Analysis and Design dari Kendal & Kendal.     

 

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai Budaya Organisasi, Langsung saja simak materinya dibawah ini.

 

 


BUDAYA ORGANISASI

 

 

Budaya organisasi merupakan sistem bersama yang dianut oleh anggota organisasi sejak dulu, sehingga menjadi suatu budaya yang memberikan ciri khas yang membedakan perusahan tersebut dengan perusahaan lain. 

 

Memahami dan mengakui subkultur organisasi dominan dapat membantu sistem analis mengatasi permasalahan yang mungkin muncul. 

 

Dibandingkan berpikir tentang budaya perusahaan secara keseluruhan, lebih berguna untuk berpikir tentang menetapkan subkultur perusahaan, seperti berbagi simbolisme subkultur verbal yang meliputi bahasa maupun batasan untuk humor, dan subkultur nonverbal meliputi upacara sesuai adat istiadat maupun sistem pakaian seragam yang membedakan setiap tingkatan setiap orang.

 

 

Ok, sekian untuk pembahasan materi "Budaya Organisasi", untuk pembahasan lainnya mengenai buku ini bisa kalian lihat pada link dibawah ini


PEMBAHASAN BUKU SYSTEMS ANALYSIS AND DESIGN KENDAL & KENDAL


Jangan lupa kunjungi terus ladangtekno dan nantikan informasi dan tutorial lainnya dari ladangtekn

IMPLIKASI BAGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI - SYSTEMS ANALYSIS AND DESIGN - KENDALL & KENDALL | Ladangtekno

Computer-Aided Software Engineering (CASE)

 

 

Hai sobat ladangtekno,

 

Sebelumnya kita sudah membahas materi mengenai Tingkatan manajemen. Nah, pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai Implikasi Bagi Pengembangan Sistem Informasi. 


yuk langsung baca sampai tuntas dibawah ini.



 

IMPLIKASI BAGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

 

 

Setiap tingkat manajemen memiliki implikasi yang berbeda-beda untuk mengembangkan sistem informasi.ada yang terlihat jelas bahkan ada yang akan saling tumpang tindih dan berhubungan.


Manajer operasi membutuhkan informasi internal yang sifatnya berulang dan natural. 

 

Mereka sangat tergantung pada informasi yang menangkap kinerja saat ini, seperti pengguna atau konsumen langsung dan sumber informasi real-time di lapangan. 

 

Sedangkan manajer menengah membutuhkan informasi terkini tentang kinerja yang diukur terhadap standar yang ditetapkan. 

 

Namun berbeda dengan manajer operasi, mereka sangat memerlukan histori dari informasi tersebut untuk memprediksi kejadian masa depan. 

 

Berbeda halnya dengan manajer strategi yan agak berbeda dari kedua manajer tadi. 

 

Mereka sangat tergantung pada informasi dari sumber eksternal, karena tugas strategis adalah mengelola tuntutan proyeksi ke masa depan yang tidak pasti, manajer strategis membutuhkan informasi yang bersifat prediktif untuk beradaptasi dengan perubahan yang bergerak cepat.

 

 

Sekian untuk pembahasan materi "Implikasi Bagi Pengembangan Sistem Informasi", untuk pembahasan lainnya mengenai buku ini bisa kalian lihat dilink dibawah ini


PEMBAHASAN BUKU SYSTEMS ANALYSIS AND DESIGN KENDAL & KENDAL


Jangan lupa kunjungi terus ladangtekno dan nantikan informasi dan tutorial lainnya dari ladangtekno.

TINGKATAN MANAJEMEN- SYSTEMS ANALYSIS AND DESIGN - KENDALL & KENDALL | Ladangtekno

Computer-Aided Software Engineering (CASE)

 

 

Pada Pembahasan sebelumnya kita sudah melakukan pembahasan materi mengenai Pemodelan Use Case.


Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai Tingkatan Manajemen




TINGKATAN MANAJEMEN

 

Manajemen dalam organisasi ada pada tiga tingkatan horisontal, yakni: Operational Control, Manajer Perencanaan dan Pengendalian (manajemen menengah), dan Manajemen Strategi. 

 

Setiap tingkat membawa tanggung jawab sendiri, dan semua bekerja untuk mencapai tujuan organisasi dan tujuan dengan cara mereka sendiri. 

 

Berikut merupakan perbedaan dari masing-masing tingkatan manjemen tersebut.


1)    Operasional Control membentuk manajemen tingkat bawah dan membuat keputusan yang mempengaruhi dan mengawasi rincian operasi yang terjadi dalam organisasi.


2)    Manajemen menengah membuat perencanaan dan pengendalian keputusan jangka pendek tentang sumber daya.


3)    Manajemen Strategi adalah tingkat teratas pada tiga tingkatan manajemen yang memberikan gambaran luas dari sebuah perusahaan, dimana perusahaan memutuskan untuk mengembangkan lini produk baru serta bekerja sama dengan perusahaan lain yang kompatibel.


 

Sekian untuk pembahasan materi "Tingkatan Manajemen", untuk pembahasan lainnya mengenai buku ini bisa kalian lihat dilink dibawah ini


PEMBAHASAN BUKU SYSTEMS ANALYSIS AND DESIGN KENDAL & KENDAL


Jangan lupa kunjungi terus ladangtekno dan nantikan informasi dan tutorial lainnya dari ladangtekno.

PEMODELAN USE CASE - SYSTEMS ANALYSIS AND DESIGN - KENDALL & KENDALL | Ladangtekno

PEMODELAN USE CASE

 

 

Pada pembahasan sebelumnya kita sudah membahas mengenai bagaimana Menggambarkan Sistem Secara Grafis.


Kali ini kita akan menlanjutkan materinya kembali dengan judul Pemodelan Use Case.





PEMODELAN USE CASE



Use case model mendeskripsikan apa yang dilakukan system tanpa mendeskripsikan bagaimana sistem melakukannya. 

 

Ini sebuah model logika dari sistem. Model use case cara komunikasi efektif antara tim bisnis dengan tim development


Use case membagi jalannya system kedalam sifat, pelayanan, dan respon kepada pengguna. 



a.    Use Case Symbols

Diagram use case berisi aktor dan kasus penggunaan simbol-simbol, bersama dengan garis yang menghubungkan. 

 

Aktor yang mirip dengan entitas eksternal yaitu mereka yang ada di luar sistem. Syarat aktor mengacu pada peran tertentu dari pengguna sistem. 



b.    Use Case Relationships

Hubungan aktif yang disebut sebagai hubungan perilaku dan digunakan terutama dalam diagram use case

 

Ada empat tipe dasar dari hubungan perilaku: 

  1. communicates
  2. includes
  3. extends, dan 
  4. generalizes.

 

Communicates merupakan hubungan perilaku berkomunikasi yang digunakan untuk menghubungkan seorang aktor untuk kasus penggunaan. 

 

Includes (juga disebut sebagai hubungan penggunaan) menggambarkan situasi di mana kasus penggunaan mengandung perilaku yang umum untuk lebih dari satu kasus penggunaan. 

 

Extends menggambarkan situasi di mana satu kasus penggunaan memiliki perilaku yang memungkinkan kasus penggunaan baru untuk menangani variasi atau pengecualian dari kasus penggunaan dasar. 

 

Generalizes menyiratkan bahwa satu hal yang lebih khas dari hal lainnya. Berikut ini merupakan contoh dari relasi use case.


Baca Juga: Pendekatan Agile

Baca Juga: Computer-Aided Software Engineering (CASE)

Baca Juga: Dampak Pemeliharaan sistem

Baca Juga: Siklus Hidup Pengembangan Sistem

 

 

c.    Mengembangkan Ruang Lingkup Sistem

Ruang lingkup sistem mendefinisikan batas-batasnya, apa yang ada di lingkupan atau di dalam system dan apa yang keluar dari ruang lingkup. 

 

Proyek ini biasanya memiliki anggaran yang membantu untuk menentukan ruang lingkup, dan awal dan akhir waktu. 

 

Aktor selalu luar lingkup sistem. Garis berkomunikasi yang menghubungkan aktor untuk kasus penggunaan adalah batas, dan menentukan ruang lingkup.

 

 

d.    Mengembangkan Use Case Diagram

Use Case utama terdiri dari aliran standar kejadian dalam sistem yang menggambarkan perilaku sistem standar. 

 

Ketika membuat diagram kasus penggunaan, mulai dengan meminta pengguna untuk membuat daftar semua sistem harus lakukan untuk mereka. 

 

Analis juga dapat menggunakan cerita Agile untuk sesi mengembangkan use case. Catat yang terlibat dengan setiap use case, dan tanggung jawab atau layanan use case harus memberikan kepada pelaku atau sistem lainnya. 

 

Gunakanlah pedoman untuk meninjau spesifikasi bisnis dan mengidentifikasi pelaku yang terlibat. 

 

Kemudian tinjau setiap kasus penggunaan utama untuk menentukan kemungkinan variasi dari aliran melalui kasus penggunaan dan yang terakhir jika konteks tingkat diagram aliran data telah dibuat, dapat menjadi titik awal untuk menciptakan kasus penggunaan.

 

 

e.    Mengembangkan Skenario Use Case

Setiap use case memiliki deskripsi. Kita akan melihat keterangan sebagai skenario use case

 

Seperti disebutkan, use case utama merupakan aliran standar kejadian dalam sistem, dan jalur alternatif menjelaskan variasi perilaku. 

 

Tidak ada format skenario standar use case, sehingga setiap organisasi dihadapkan dengan menentukan apa yang harus dimasukkan sebagai standar.

 

 

f.    Tingkatan Use Case

Salah satu metode oleh Alistair Cockburn, yang digunakan untuk membuat metode dengan tingkat yang berbeda yang menggunakan metafora level yakni putih atau cloud level

 

Ini adalah tingkat perusahaan yang mungkin ada 4-5 orang atau lebih untuk seluruh method, layang-layang atau kite level, lebih rendah daripada awan tapi masih tingkat tinggi yang biasanya penggunanya berada di unit tingkat menengah, biru atau sea level dan biasanya dibuat untuk tujuan pengguna. 

 

Sea Level umumnya digunakan untuk proses perubahan terhadap data yang telah ada, indigo atau fish level adalah kasus penggunaan yang menunjukkan banyak detail, sering digunakan pada tingkat fungsional atau subfungsional, Hitam atau clam level, adalah kasus penggunaan yang paling rinci, pada tingkat subfunction

 

 

g.    Membuat Deskripsi Use Case

Tahapan yang digunakan dalam membuat deskripsi suatu use case terdiri beberapa langkah yaitu pertama, gunakan agile story, tujuan definisi masalah, kebutuhan pengguna, atau daftar fitur sebagai titik mulai. 

 

Kemudian tanyakan tentang tugas-tugas yang harus dilakukan apakah sudah selesai sesuai dengan jalur use case sebelumnya. 

 

Tanyakan apakah use case memerlukan pembaca data atau tabel apapun lalu cari tahu apakah ada tindakan berulang atau perulangan sehingga use case akan berakhir ketika tujuan pelanggan selesai.

 

Diagram use case membantu mengidentifikasi semua aktor dalam masalah domain, dan analis sistem dapat berkonsentrasi pada apa yang manusia inginkan dan butuhkan untuk menggunakan sistem, serta membantu dalam komunikasi dengan analis lainnya di tim dan bisnis eksekutif.  

 

Diagram use case menjadi populer karena kesederhanaannya dan sedikit memerlukan detail teknis. 

 

Para pengguna melihat sistem ini dapat bereaksi serta memberikan umpan balik untuk membantu menentukan apakah akan membangun atau membeli perangkat lunak.

 

 

 

Sekian untuk pembahasan materi "Pemodelan Use Case", untuk pembahasan lainnya mengenai buku ini bisa kalian lihat dilink dibawah ini


PEMBAHASAN BUKU SYSTEMS ANALYSIS AND DESIGN KENDAL & KENDAL


Jangan lupa kunjungi terus ladangtekno dan nantikan informasi dan tutorial lainnya dari ladangtekno.

MENGGAMBARKAN SISTEM SECARA GRAFIS - SYSTEMS ANALYSIS AND DESIGN - KENDALL & KENDALL | Ladangtekno

MENGGAMBARKAN SISTEM SECARA GRAFIS


Hai sobat ladangtekno,

 

Masih dengan pembahasan yang sama yaitu buku System Analysis and Design dari Kendal & Kendal.

 

Sebelumnya kita sudah membahas menengenai Organisasi Sebagai Sistem, pada kesempatan kali ini saya akan melanjutkan materinya.


Materi yang akan dibas kali ini adalah tentang bagaimana menggambarkan sebuah sistem secara grafis.


Ok, langsung saja kita akan masuk ke materinya dibawah ini




MENGGAMBARKAN SISTEM SECARA GRAFIS


Sebuah sistem atau subsistem seperti yang ada dalam organisasi perusahaan dapat digambarkan secara grafis dalam beberapa cara yakni sebagai berikut.


a.    Sistem dan Konteks-Level Data Flow Diagram

Model pertama adalah konteks-level data flow diagram (juga disebut sebagai model lingkungan). 

 

Konteks-level data flow diagram adalah salah satu cara untuk menunjukkan ruang lingkup dari sistem, atau apa yang harus disertakan dalam sistem. 


Entitas eksternal berada di luar lingkup dan sesuatu dimana sistem tidak memiliki kontrol. Komponen dalam konteks-level data flow hanya terdiri dari 3 buah simbol yaitu, sebagai berikut.


1)    Persegi dengan siku melengkung yang menjelaskan proses

Persegi dengan siku melengkung
Persegi dengan siku melengkung

 

2)    Persegi dengan bayangan pada 2 siku yang menjelaskan entitas

Persegi dengan bayangan
Persegi dengan bayangan


3)    Tanda panah yang menjelaskan aliran data

Tanda panah
Tanda panah



Gambar 1 Data flow diagram suatu sistem reservasi maskapai penerbangan.
Gambar 1 Data flow diagram suatu sistem reservasi maskapai penerbangan.


Gambar 1 merupakan data flow diagram sistem reservasi maskapai penerbangan terbagi menjadi beberapa proses yang terdiri dari persegi panjang dengan sudut membulat merupakan suatu proses yang melambangkan suatu tindakan atau sekumpulan tidakan yang berlangsung dalam hal ini sistem reservasi maskapai. 

 

Persegi dengan dua sisi berbayang merupakan suatu entitas atau orang, kelompok, departemen, atau sistem yang baik menerima atau berasal dari informasi atau data yang dalam hal ini penumpang, travel agent, dan maskapai. 

 

Proses terakhir adalah sebuah panah yang merupakan aliran data yang menunjukkan bahwa informasi sedang berlalu dari atau ke suatu proses.




b.    Sistem dan Entity Relationship Model

Cara lain bagi seorang analis sistem dapat menjelaskan ruang lingkup sistem dan menentukan batas-batas sistem secara tepat adalah dengan menggunakan diagram hubungan entitas. 

 

Unsur-unsur yang membentuk sistem organisasi dapat disebut sebagai entitas. 


Entitas dapat menjadi orang, tempat, atau hal, seperti penumpang pada sebuah maskapai penerbangan, tujuan, atau pesawat. 

 

Atau, suatu entitas dapat menjadi acara, seperti akhir ulan, periode penjualan, atau gangguan mesin. Hubungan adalah asosiasi yang menggambarkan interaksi antara entitas. 

 

Dalam cara Entity Relationship Model terdapat banyak symbol mengenai cara penulisan (penggambaran) model ini mulai dari penjelasan relasi 1 to many hingga many to many, tetapi konsep entitas masih sama dengan pada sistem Context-Level Data Flow Diagram, dimana entitas adalah penyuplai informasi. Berikut merupakan penggunaan Entity Relationship Model.

 

1)    Relasi One-To-One

Gambar 2 Relasi One - To - One
Gambar 2 Relasi One - To - One

 

Gambar 2 menjelaskan relasi 1 to 1 dalam hal ini Panah merah bukan merupakan bagian dari diagram relasi entitas. Panah tersebut menunjukkan cara membaca diagram relasi entitas. 

 

Pernyataan di sisi kanan dari garis yang mengarah atas ke bawah sebagai berikut “Satu Karyawan ditugaskan untuk satu Ponsel Ekstensi”. 

 

Di sisi kiri, saat membaca dari garis yang mengarah bawah ke atas menyatakan, “Satu Ponsel Ekstensi terdaftar untuk satu Karyawan”.


2)    Relasi Many - To - One

Gambar 3 Relasi Many - To - One
Gambar 3 Relasi Many - To - One


Gambar 3 menjelaskan relasi many to one dalam hal ini ketika membaca panah dari kiri ke kanan menandakan, “Banyak Karyawan adalah anggota sebuah Departemen”. 

 

Panah yang dari kanan ke kiri berarti, “Satu Departemen mengandung banyak Karyawan”.



3)    Jenis Hubungan Diagram ER

Relasi pertama adalah one to one (one employee – one office).

 

Relasi kedua adalah one to many (one cargo aricraft – many distribution center). 

 

Yang ketiga adalah sedikit berbeda karena memiliki lingkaran di salah satu ujung (one system analyst – many projects). 

 

Perhatikan bahwa garis keempat ditulis “sedang mengalami”, tapi tanda akhir pada baris menunjukkan bahwa juga tidak ada pemeliharaan (O) atau ada pemeliharaan (I) yang sebenarnya terjadi (machine – scheduled maintenance). 

 

Relasi kelima yaitu many to many (salesperson - customer). Pada relasi keenam, I dan O bersama-sama menyiratkan situasi Boolean dengan kata lain, satu atau nol (home office – employee). Dan relasi terakhir yaitu relasi yang memiliki berbagai kondisi (passenger – destination).

 

 

 

4)    Tiga jenis entitas digunakan dalam diagram E-R

 

Gambar 4 Tiga jenis entitas yang digunakan dalam diagram E-R
Gambar 4 Tiga jenis entitas yang digunakan dalam diagram E-R
 

Gambar 4 menjelaskan 3 jenis entitas dalam diagram ER, pada entitas pertama menjelaskan entitas nyata seperti orang, tempat, atau perihal. 


Entitas kedua menjelaskan sesuatu dibuat yang menggabungkan dua entitas. Entitas ketiga menjelaskan sesuatu yang berguna dalam menjelaskan atribut, terutama mengulangi kelompok.



5)    Pengembangan Diagram E-R

 
Gambar 5 Pengembangan Diagram E-R
Gambar 5 Pengembangan Diagram E-R

Gambar 5 merupakan gabungan pengembangan diagram ER. 

 

Diagram pertama merupakan dasar dari diagram E-R. 

 

Diagram kedua meningkatkan E-R diagram dengan menambahkan entri asosiatif dinamai sebagai reservation. 

 

Diagram E-R akhir lebih lengkap menampilkan atribut data dan entitas.




sekian untuk pembahasan materi "Menggambarkan Sistem Secara Grafis", untuk pembahasan lainnya mengenai buku ini bisa kalian lihat dilink dibawah ini


PEMBAHASAN BUKU SYSTEMS ANALYSIS AND DESIGN KENDAL & KENDAL


Jangan lupa kunjungi terus ladangtekno dan nantikan informasi dan tutorial lainnya dari ladangtekno.