Tampilkan postingan dengan label materi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label materi. Tampilkan semua postingan

ORGANISASI SEBAGAI SISTEM - SYSTEMS ANALYSIS AND DESIGN - KENDALL & KENDALL | Ladangtekno

 ORGANISASI SEBAGAI SISTEM



Hai sobat ladangtekno,

 

Sebelumnya kita sudah sampai pada materi Pemilihan Metode Pengembangan Sistem yang Tepat.

 

Pada Pembahasan kali ini kita akan masih membahas mengenai materi dari Kendal & Kendal dalam bukunya System Analysis and Design.


Materi yang akan kita bahas kali ini adalah Organisasi Sebagai Sistem. Yuk langsung saja simak materinya dibawah ini.




ORGANISASI SEBAGAI SISTEM



Organisasi sebagai suatu sistem dirancang untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan serta tujuan dari orang dan sumber daya lain yang diterapkan, dimana sistem tersebut sudah saling terkait dan memiliki fungsi khusus yang pada akhirnya diintegrasikan untuk membentuk suatu keseluruhan organisasi yang efektif. 

 

Organisasi sebagai sistem yang kompleks adalah prinsip-prinsip sistem yang memungkinkan diketahui bagaimana organisasi bekerja, bagaimana sistem yang lebih kecil yang terlibat dan bagaimana mereka berfungsi.


a.    Keterkaitan dan Interperedensi Sistem

Semua sistem dan subsistem itu saling terkait dan saling tergantung. 

 

Misalnya, manajer dari sebuah organisasi memutuskan untuk tidak menyewa asisten administrasi dan mengganti fungsi mereka dengan PC jaringan. 

 

Keputusan ini memiliki potensi secara signifikan untuk mempengaruhi tidak hanya asisten administrasi dan manajer, tetapi juga semua anggota organisasi yang membangun jaringan komunikasi dengan asisten.

 

Proses-proses yang ada di dalam system yakni memverifikasi, memperbaharui dan melakukan pencetakan. 

 

Sebuah system juga harus memiliki umpan balik dan pengendalian yang handal. 

 

Sebuah system dikatakan handal jika bisa mengoreksi kesalahanya sendiri dan mengatur sistem itu sendiri.


Suatu masukan adalah salah satu bentuk dari sistem kontrol. Sebagai sistem, semua organisasi menggunakan rencana dan pengendalian untuk mengelola sumber daya mereka secara efektif. 

 

Timbal balik dapat diterima dari organisasi dan lingkungan luar di sekitarnya. Apa pun batasan diluar organisasi dianggap sebagai sebuah lingkungan. 

 

Terdapat banyak lingkungan, dengan berbagai tingkat stabilitas, merupakan lingkungan di mana organisasi itu ada. 

 

Di antara lingkungan ini adalah: 

  1. Lingkungan masyarakat di mana organisasi sesungguhnya berada, yang dibentuk oleh jumlah penduduknya dan profil demografis, termasuk faktor-faktor seperti pendidikan dan pendapatan rata-rata.
  2. Lingkungan ekonomi, dipengaruhi oleh faktor pasar, termasuk persaingan.
  3. Lingkungan politik, dikontrol melalui pemerintah lokal dan negara.
  4. Lingkungan hukum, mengeluarkan federal, negara bagian, regional, dan hukum.
Sistem Output berfungsi sebagai umpan balik yang membandingkan  kinerja dengan tujuan yang ditentukan.
Sistem Output berfungsi sebagai umpan balik yang membandingkan kinerja dengan tujuan yang ditentukan.



b.    Organisasi Virtual dan Tim Virtual

Tidak semua organisasi terlihat di lokasi secara fisik. 

 

Seperti pada perusahaan virtual yang menggunakan jaringan komputer dan teknologi komunikasi untuk membawa orang-orang dengan keterampilan khusus untuk bekerja pada proyek-proyek yang tidak terlihat secara fisik.

 
Ada beberapa manfaat yang dimiliki organisasi virtual, seperti kemungkinan mengurangi biaya sarana dan prasarana, respon yang lebih cepat untuk kebutuhan konsumen, dan membantu karyawan untuk memenuhi kewajiban dalam berkeluarga.


Banyak analisis sistem dan tim desain saat ini dapat bekerja secara virtual, dan pada kenyataannya banyak dari mereka ditandai dengan jalur untuk jenis lain dari karyawan untuk melaksanakan pekerjaan secara virtual.

 

 

c.    Mengambil Perspektif Sistem

Mengambil perspektif sistem memungkinkan sistem analis untuk mengklarifikasi dan memahami berbagai bisnis. 


Output dari subsistem produksi berfungsi sebagai masukan untuk pemasaran dan output pemasaran berfungsi sebagai masukan baru untuk produksi.

 

Output dari satu departemen berfungsi sebagai masukan subsistem yang saling terkait.
Output dari satu departemen berfungsi sebagai masukan subsistem yang saling terkait

 

 

Bagaimana seorang manajer pemasaran melihat suatu organisasi.
Gambar 1 - Bagaimana seorang manajer pemasaran melihat suatu organisasi.


Bagaimana seorang manajer produksi melihat suatu organisasi
Gambar 2 - Bagaimana seorang manajer produksi melihat suatu organisasi


 

Gambar 1 dan Gambar 2 merupakan sebuah gambaran dari pribadi perspektif fungsional manajer menunjukkan bahwa mereka memiliki area fungsional mereka sendiri sebagai pusat organisasi.

 

 

d.    Sistem Enterprise: Melihat organisasi sebagai sistem

Sistem dalam perusahaan, sering disebut sebagai perencanaan sumber daya perusahaan (ERP). 

 

ERP adalah perangkat lunak yang membantu aliran informasi antara bidang fungsional dalam organisasi biasanya dibeli dari salah satu perusahaan pengembangan perangkat lunak ternama, seperti SAP atau Oracle. 

 

Oleh karena itu secara signifikan mempengaruhi semua bidang dalam organisasi, termasuk akuntansi, keuangan, manajemen, pemasaran, dan sistem informasi. 

 

Analis perlu menyadari besarnya masalah mereka mengatasi ketika mencoba untuk menerapkan paket ERP karena perusahaan cenderung terburu-buru dalam merancang proses bisnis sebelum ERP diimplementasikan.
 



Demikian pembahasan materi "Organisasi Sebagai Sistem", untuk pembahasan lainnya mengenai buku ini bisa kalian lihat dilink dibawah ini


PEMBAHASAN BUKU SYSTEMS ANALYSIS AND DESIGN KENDAL & KENDAL


Jangan lupa kunjungi terus ladangtekno dan nantikan informasi dan tutorial lainnya dari ladangtekno.

Pemilihan Metode Pengembangan Sistem yang Tepat - SYSTEMS ANALYSIS AND DESIGN - KENDALL & KENDALL | Ladangtekno

Pemilihan Metode Pengembangan Sistem yang Tepat

 

Kali ini saya akan kembali memebahas buku System Analysis and Design dari Kendal & Kendal. Sebelumnya kita sudah membahas mengenai Analisis Sistem dan Desain Berorientasi Objek.


Sekarang kita akan melanjutkan materinya yaitu tentang Pemilihan Metode Pengembangan Sistem yang Tepat

 

Tanpa basa-basi lagi, langsung saja kita menuju kematerinya.

 

Baca Juga:  Pendekatan Agile




Pemilihan Metode Pengembangan Sistem yang Tepat



Ketiga pendekatan yang dijelaskan digunakan sesuai dengan kondisi yang dihadapi. 


Berikut merupakan penjelasan mengenai pemilihan metode pengembangan sistem berdasarkan kondisinya.

 

Baca Juga:  Computer-Aided Software Engineering (CASE)



Pendekatan  Systems Development Life Cycle (SDLC)

  • Sistem telah dikembangkan dan didokumentasikan menggunakan SDLC
  • Penting untuk mendokumentasikan setiap langkah dari proses
  • Penggunaan SDLC lebih cocok dengan manajemen upper-level
  • Ada sumber daya yang memadai dan waktu yang cukup untuk menyelesaikan SDLC
  • Komunikasi tentang bagiamana sistem bekerja adalah hal penting


Baca Juga: Dampak Pemeliharaan sistem

 

 

Metode Agile 

  • Terdapat beberapa orang yang memahami metode Agile dalam organisasi dengan baik
  • Aplikasi perlu dikembangkan secara cepat dan mampu menghadapi lingkungan yang dinamis
  • Perbaikan sistem memerlukan waktu lebih (sistem gagal dan tidak ada waktu untuk mencari tahu apa yang salah)
  • Pelanggan puas dengan tambahan yang ada.
  • Eksekutif dan analis dalam tim pengembang setuju dengan penggunaan metode Agile

 

 

Metode Berorientasi Objek

  • Permasalahan dimodelkan sebagai kelas
  • Ruang lingkup sistem mendukung penggunaan UML
  • Sistem dapat ditambahkan secara bertahap, satu subsistem pada suatu waktu
  • Memungkinkan penggunaan kembali perangkat lunak yang telah dirilis sebelumnya
  • Memungkinkan untuk menghadapi permasalahaan yang rumit

 

 


Ok, sekian untuk pembahasan materi "Pemilihan Metode Pengembangan Sistem yang Tepat", untuk pembahasan lainnya mengenai buku ini bisa kalian lihat dilink dibawah ini


PEMBAHASAN BUKU SYSTEMS ANALYSIS AND DESIGN KENDAL & KENDAL


Jangan lupa kunjungi terus ladangtekno dan nantikan informasi dan tutorial lainnya dari ladangtekno.

Analisis Sistem dan Desain Berorientasi Objek - SYSTEMS ANALYSIS AND DESIGN - KENDALL & KENDALL | Ladangtekno

Analisis Sistem dan Desain Berorientasi Objek



Melanjutkan Postingan sebelumnya yang berjudul PENDEKATAN AGILE - KENDALL & KENDALL | Ladangtekno


Kali ini saya akan kembali melanjutkan pembahasan mengenai buku yang sama.


Pembahasa kali ini akan membahas mengenai Analisis Sistem dan Desain Berorientasi Objek




Analisis Sistem dan Desain Berorientasi Objek



Analisis dan desain berorientasi objek adalah pendekatan yang dimaksudkan untuk memfasilitasi pengembangan sistem yang harus berubah dengan cepat dalam menanggapi lingkungan bisnis yang dinamis. 

 

Analisis berorientasi objek adalah cara berpikir untuk bekerja dengan baik dalam situasi di mana sistem informasi yang rumit sedang menjalani perawatan terus menerus, adaptasi, dan mendesain ulang.


Baca Juga: Computer-Aided Software Engineering (CASE)


Standar pemodelan pendekatan berorientasi objek pada umumnya menggunakan undefied modeling language (UML) yang membagi sistem menjadi model use case. 

  1. Menentukan use case diagram dengan mengidentifikasi actor dan event yang terlibat.
  2. Pembuatan UML diagram yang menggambarkan aktifitas utama dalam use case dengan estimasi waktu yang diperlukan.
  3. Pembuatan Class diagram masing-masing objek yang terlibat. 
  4. Pembuatan statechart diagram yang membantu dalam menjelaskan proses yang kompleks yang tidak dapat dijelaskan dengan diagram lainnya.
  5. Pembuatan desain sistem dengan menggunakan diagram yang telah dibuat sebelumnya. Pengembang perlu untuk menggabungkan class serta atribut, method dan deskripsi dari masing-masing class.
  6. Pembuatan sistem dan dokumentasi




Ok, sekian untuk pembahasan materi "Analisis Sistem dan Desain Berorientasi Objek", untuk pembahasan lainnya mengenai buku ini bisa kalian lihat dilink dibawah ini


PEMBAHASAN BUKU SYSTEMS ANALYSIS AND DESIGN KENDAL & KENDAL


Jangan lupa kunjungi terus ladangtekno dan nantikan informasi dan tutorial lainnya dari ladangtekno.

PENDEKATAN AGILE - SYSTEMS ANALYSIS AND DESIGN - KENDALL & KENDALL | Ladangtekno

PENDEKATAN AGILE

 

Kembali dengan pembahasan materi buku System Analysis and Design dari Kendal & Kenal.


Kali ini saya akan melanjutkan materinya mengenai Pendekatan Agile setelah sebelumnya saya membahas mengenai Computer-Aided Software Engineering (CASE)

 

Oke langsung saja kita menuju ke pembahasan materinya

 

 


AGILE

 

 

Pendekatan Agile merupakan pendekatan pengembangan perangkat lunak yang didasari pada nilai, prinsip dan praktek. Agile dapat dibagi menjadi 5 tahapan yaitu:


a.    Exploration

Exploration merupakan tahapan paling awal dalam Agile. 

 

Pada tahap ini, kita mengekspolari potensi dari anggota tim serta mengestimasi waktu dan sumber daya yang diperlukan dalam membangun sebuah sistem. 

 

Pengguna juga turut serta dalam tahap ini dengan memberikan penjelasan mengenai kebutuhan mereka terhadap sistem.

 

Baca Juga: Dampak Pemeliharaan sistem

 

 

b.    Planning

Tahap planning atau perencanaan meliputi strategi yang diperlukan dalam membangun sebuah sistem. 

 

Tahap ini dapat dianalogikan sebagai sebuah permainan strategi dengan kebutuhan pengguna sebagai aturan permainannya. 

 

Pada tahap ini, diharapkan tim pengembang sistem mampu untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang berubah-ubah dengan membuat perencanaan yang matang.

 

Baca Juga: Siklus Hidup Pengembangan Sistem

 

 

c.    Iterations to The First Release

Tahap ketiga dalam pendekatan Agile yaitu melakukan perulangan dalam merilis sistem ke pengguna. 

 

Perulangan tersebut bertujuan untuk mendapatkan feedback dari pengguna terhadap fungsionalitas sistem. 

 

Pada umumnya, tahap ini berlangsung selama beberapa minggu. 

 

Setiap perulangan melibatkan pengguna dalam menilai sistem sehingga pengembang sistem mengetahui respon pengguna terhadap sistem yang dibuat.

 

 

d.    Productionizing

Tahap ini melibatkan beberapa aktifitas seperti perbaikan sistem yang dilakukan berulang berdasarkan pada feedback pengguna dan dilakukan secara teratur setiap beberapa minggu. 

 

Tahap ini merupakan tahapan yang spesial karena melibatkan seluruh anggota tim pengembang untuk memproduksi sistem.
 

Baca Juga: Jenis  Sistem

 

e.    Maintenance

Sistem yang telah dirilis memerlukan pemeliahaan secara berkala untuk menjaga kehandalannya. 

 

Pada tahap maintenance atau pemeliharan ini, selain untuk pemeliharaan sistem, juga dapat dilakukan penambahan fitur baru yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.




Sekian pembahasan mengenai Agile. untuk pembahasan lainnya mengenai buku ini bisa kalian lihat dilink dibawah ini


PEMBAHASAN BUKU SYSTEMS ANALYSIS AND DESIGN KENDAL & KENDAL


Jangan lupa kunjungi terus ladangtekno dan nantikan informasi dan tutorial lainnya dari ladangtekno.

Computer-Aided Software Engineering (CASE) - SYSTEMS ANALYSIS AND DESIGN - KENDALL & KENDALL | Ladangtekno

 Computer-Aided Software Engineering (CASE)

 

Hai sobat ladangtekno,

 

Kembali dengan pembahasan buku System Analysis and Design dari Kendal & Kendal.

 

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai Computer-Aided Software Engineering (CASE), Langsung saja simak materinya dibawah ini.


Baca Juga: Dampak Pemeliharaan sistem




Computer-Aided Software Engineering


Analis yang menggadopsi pendekatan SDLC sering mendapat keuntungan dari perangkat produktivitas yang disebut Computer-Aided Software Engineering (CASE). 

 

Analis menggunakan alat CASE untuk meningkatkan produktivitas, berkomunikasi efektif dengan pengguna, dan mengintegrasikan pekerjaan yang dilakukan dari awal sistem sampai akhir siklus hidup. 


Analis Visible (VA) adalah salah satu contoh alat CASE yang memungkinkan sistem analis untuk melakukan perancangan grafis, analis, dan dssain untuk membangun aplikasi client/server yang kompleks dan database.


Beberapa analis membedakan antara alat CASE atas dengan CASE bawah. 


CASE atas digunakan untuk membuat modifikasi disain sistem. 

 

Semua informasi tentang proyek disimpan yang disebut ensiklopedia CASE. 


Baca Juga: Siklus Hidup Pengembangan Sistem


Alat CASE atas juga membantu mendukung pemodelan persyaratan fungsional organisasi, membentuk analis dan pengguna dalam menggambar batasan – batasan untuk proyek dan membantu mereka memvialisasikan bagiamana hubungan hubungan proyek dengan organisasi lain.

 

Alat Case yang lebih rendah digunakan untuk menghasilkan sourcecode komputer, menghilangkan kebutuhan pemrograman sistem. generasi kode memiliki beberapa keunggulan:

  • Sistem dapat diproduksi lebih cepat daripada dengan menulis program komputer
  • Waktu yang digunakan untuk perawatan berkurang dengan kode generasi
  • Kode dapat dihasilkan dalam lebih dari satu bahasa komputer, sehingga lebih mudah untuk bermigrasi sistem dari satu platform yang lain
  • Menyediakan cara yang hemat utnuk membangun sistem yang dibeli dari pihak ketiga untuk kebutuhan organisasi
  • Menghasilkan kode yang bebas dari kesalahan program komputer.




Ok, sekian untuk pembahasan materi "Peran Sistem Analis", untuk pembahasan lainnya mengenai buku ini bisa kalian lihat dilink dibawah ini


PEMBAHASAN BUKU SYSTEMS ANALYSIS AND DESIGN KENDAL & KENDAL


Jangan lupa kunjungi terus ladangtekno dan nantikan informasi dan tutorial lainnya dari ladangtekno.

DAMPAK PEMELIHARAAN SISTEM - SYSTEMS ANALYSIS AND DESIGN - KENDALL & KENDALL | Ladangtekno

 Dampak pemeliharaan sistem

 

Hai, balik lagi di ladangtekno


Kali ini saya akan kembali membahas mengenai buku System Analysis and Design dari Kendal & Kendal.


Materi yang akan dibahas kali ini adalah Dampak dari Pemeliharaan sistem. Tanpa basa-basi lagi, langsung saja simak materinya dibawah ini


Baca Juga: Siklus Hidup Pengembangan Sistem




DAMPAK PEMELIHARAAN SISTEM


Peneliti memperkirakan sebanyak 60% waktu dihabiksan untuk melakukan Pemeliharaan sistem dari total waktu yang dihabiskan untuk pembuatan proyek. 

 

Pemeliharaan dilakukan karena dua alasan yaitu untuk memperbaiki kesalahan perangkat lunak dan yang kedua adalah untuk meningkatkan kemapuan perangkat lunak dan menanggapi perubahan kebutuhan organisasi, yang umunya melibatkan salah satu dari tiga situasi berikut

  • Pengguna sering meminta fitur tambahan setelah pengguna terbiasa menggunakan sistem komputer
  • Pengelola berubah dari waktu kewaktu
  • Perangkat lunak dan perangkat keras mengalami perubahan dengan kecepatan dipercepat

Kesimpulannya pemeliharaan adalah proses yang berkelanjutan selama siklus hidup dari suatu sistem informasi. 


Baca Juga: Jenis Sistem


Setelah sistem informasi dipasang, pemeliharaan biasanya mengoreksi kesalahan program yang sebelumnya tidak terdeteksi. 

 

Pemeliharaan selama periode selanjutnya dapat terdiri dari memperbaiki beberapa bug yang sebelumnya tidak terdeteksi dan memperbarui sistem dengan beberapa tambahan kecil.


Baca Juga: Peran Sistem Analis


 

 

Nah, sekian postingan saya kali ini yang membahas mengenai "Dampak Pemeliharaan Sistem", untuk pembahasan lainnya mengenai buku ini bisa kalian lihat dilink dibawah ini


PEMBAHASAN BUKU SYSTEMS ANALYSIS AND DESIGN KENDAL & KENDAL


Jangan lupa kunjungi terus ladangtekno dan nantikan informasi dan tutorial lainnya dari ladangtekno.

SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM - SYSTEMS ANALYSIS AND DESIGN - KENDALL & KENDALL | Ladangtekno

SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM - SYSTEMS ANALYSIS AND DESIGN

 

Setelah sebelumnya saya sudah membahas mengenai peran seorang sistem analis sekarang kita akan melanjutkan kembali untuk membahas mengenai Siklus Hidup Pengembangan Sistem atau System Develoment Life Cycle (SDLC).


Pembahasan kali ini masih menggunakan materi yang bersumber dair buku SYSTEMS ANALYSIS AND DESIGN yang ditulis oleh KENDALL & KENDALL.

 

 Ok, langsung saja kita mengarah ke materinya 


Baca Juga: Peran Sistem Analis




SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM


SDLC adalah pendekatan bertahap untuk analisis dan desain yang mempercayai bahwa sistem yang terbaik dikembangkan melalui siklus spesifik dari analisa aktivitas pengguna. SDLC dibagi menjadi tujuh tahapan dan dapat dilakukan berulang. 


a.    Pertimbangan interaksi manusia computer (HCI)

HCI memiliki peluang untuk diterapkan dalam setiap Tahapan SDLC, Aspek HCI memungkinkan terdjadinya interaksi antara manusia dan computer. 

Akan dapat memberikan peluang bagi desainer mengatasi masalah mengenai HCI dan cara pengguna untuk dapat menjadi lebih sentral dalam setiap tahapan SDLC



b.    Mengindefikasi Masalah, Peluang, dan Tujuan

Fase ini adalah yang pertama dilakukan, dalam SDLC, analis harus bisa dengan benar menganalisa masalah, peluang dan tujuan. 

 

Fase ini akan memiliki pengaruh yang besar pada fase selanjutnya, karena jika ada kesalahan dalam fase ini maka kemungkinan akan terjadi kesalahan dalam fase berikutnya. 

 

Orang yang terlibat dalam fase ini adalah pengguna, analis, dan manajer yang mengkoordinasikan projek. 

 

Output dari tahap ini adalah perumusan masalah dan ringkasan tujuan. Manajemen harus bisa membuat keputusan apakah projek akan dilanjutkan atau akan diberhentikan.

Baca Juga: Jenis Sistem

 


c.    Menentukan Informasi Persyaratan Pengguna

Tahap ini analis menentukan penetuan kebutuhan dari pengguna yang terlibat dan memahami bagaimana pengguna berinteraksi dengan dalam konteks kerja dalam sistem informasi. 

 

Analisis dilakukan dengan metode interaktif seperti wawancara, pengambilan sampel, dan kuesioner. Termasuk metode yang dengan menggunakan metode pengamatan prilaku para pengambil keputusan dan lingkungan kantor mereka. 

 

Analis perlu mengetahui bagaimana rincian dari fungsi – fungsi sistem saat ini.

 

 

d.    Menganalisis Kebutuhan Sistem

Tahap ini adalah saat dimana analis mengalakukan anlisis terhadap kebutuhan dari sistem. 

 

Alat yang digunakan oleh analis adalah seperti DFD untuk menentukan mekanisme masukan, proses dan keluaran dari bisnis proses, atau dengan activity diagram untuk menunjukan urutan kejadian, menggambarkan sistem secara structural. 

 

Kamus data berisi daftar dari semua item data dalam sistem serta spesifikasi dari item tersebut. 

 

Selama tahapan ini analis juga menganalisis keputusan terstruktur yang dibuat yaitu kondisi, kondisi alternative, tindakan, dan aturan tindakan yang sudah dapat ditentukan.

 


e.    Mendesain Sistem yang Direkomendasikan

Analis dalam tahap ini melakukan pembuatan desain yang lagis dari sistem informasi yang dibuat. 


Perancangan antarmuka dibuat dengan bantuan pengguna, tahap desain ini juga mencakup perancangan basisdata. 

 

Akhirnya, analis harus merancang control dan prosedur cadangan untuk mrlindungi sistem dan data, dan untuk menghasilkan paket program yang spesifik untuk programmer

 

 

f.    Mengembangkan dan Melakukan Dokumentasi Perangkat Lunak

Analis pada tahap ini mengembangkan perangkat lunak yang dengan programmer. 

 

Selama tahap ini analis dengan pengguna bekerja sama untuk membuat dokumentasi perangkat lunak. 


Programmer dalam tahap ini merancang, melakukan coding dan menghapus kesalahan sintak dari program computer.



g.    Pengujian dan Pemeliharaan Sistem

Tahap ini dilakukan untuk meperbaiki kesalahan – kesalahan pada sistem sebelum diimplementasikan.

 

Beberapa pengujian dapat dilakukan oleh programmer sendiri namun beberapa pengujian harus melibatkan analis sistem. 

 

Serangkaian tes untuk masalah pin-point dijalankan pertama dengan data sampel dan akhirnya dengan data aktual dari Pemeliharaan sistem dan dokumentasinya dimulai pada fase ini dan dilakukan secara rutin.

 

 

h.    Mengimplementasikan dan Mengevaluasi Sistem

Ini adalah tahap terakhir dari pengembangan sistem, dimana sistem sudah siap untuk diimplementasikan. 

 

Pengembang akan memberikan pelatihan terhadap pengguna sistem ini. Evaluasi disertakan sebagai bagian dari tahapan akhir dari SDLC untuk kepentingan diskusi.




Sekian untuk pembahasan materi "SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM ", untuk pembahasan lainnya mengenai buku ini bisa kalian lihat dilink dibawah ini


PEMBAHASAN BUKU SYSTEMS ANALYSIS AND DESIGN KENDAL & KENDAL


Jangan lupa kunjungi terus ladangtekno dan nantikan informasi dan tutorial lainnya dari ladangtekno.


Sampai jumpa di postingan berikutnya

PERAN SISTEM ANALIS - SYSTEMS ANALYSIS AND DESIGN - KENDALL & KENDALL | Ladangtekno

PERAN SISTEM ANALIS


Melanjutkan Postingan sebelumnya yang berjudul JENIS SISTEM - SYSTEMS ANALYSIS AND DESIGN - KENDALL & KENDALL | Ladangtekno


Kali ini saya akan kembali melanjutkan pembahasan mengenai buku yang sama.


Setelah sebelumnya saya membahas mengenai jenis sistem, sekarang saya akan membahas mengenai peran seorang sistem analis. 




PERAN SISTEM ANALIS 


Analis sistem dapat menilai bagaimana pengguna berinteraksi dengan fungsi teknologi untuk memeriksa penginputan dan pengolahan data dan keluaran informasi dengan maksud meningkatkan proses organisasi. 

 

Analis harus mampu bekerja dengan orang-orang dari semua kalangan dan bidang. Analis memainkan banyak peran, kadang-kadang menyeimbangkan beberapa pada saat yang sama. 

 

Tiga peran utama dari sistem analis adalah konsultan, ahli pendukung, dan agen perubahan.


a.    Sistem Analis sebagai Konsultan

Analis sistem sering bertindak sebagai konsultan sistem untuk manusia dan bisnis mereka dan, dengan demikian, dapat disewa secara khusus untuk menangani masalah-masalah sistem informasi dalam bisnis. 

 

Perekrutan tersebut dapat menjadi keuntungan karena konsultan luar dapat membawa dengan mereka perspektif yang segar yang orang lain dalam sebuah organisasi tidak memiliki. 

 

Ini juga berarti bahwa analis luar dirugikan karena orang luar tidak pernah dapat mengetahui budaya organisasi yang benar.



b.    Sistem Analis sebagai Pendukung Ahli

Peran lain yang yang dapat dilakukan seorang sistem analis adalah bahwa mendukung ahli dalam bisnis yang  secara teratur digunakan dalam beberapa kapasitas sistem. 

 

Sebagai ahli pendukung, Analis tidak mengelola proyek, Analis hanya melayani sebagai sumber pendukung bagi pelanggan. 

 

Seorang analis sistem bisa digunakan oleh organisasi manufaktur atau jasa, banyak dari kegiatan sehari-hari dapat dicakup oleh peran ini.



c.    Sistem Analis sebagai Agen Perubahan

Peran yang paling komprehensif dan bertanggung jawab bahwa sistem analis mengambil adalah sebagai bagian dari agen perubahan, baik internal maupun eksternal untuk bisnis. 

 

Sebagai seorang analis, Anda adalah agen perubahan setiap kali Anda melakukan salah satu kegiatan dalam siklus hidup pengembangan sistem dan yang hadir dan berinteraksi dengan pengguna dan bisnis untuk jangka panjang.

 

Agen perubahan dapat didefinisikan sebagai orang yang berfungsi sebagai katalis untuk perubahan, mengembangkan rencana untuk perubahan, dan bekerja dengan orang lain dalam memfasilitasi perubahan itu.



d.    Kualitas dari Sistem Analis

Analis adalah pemecah masalah yang menjadikan analisis suatu masalah sebagai tantangan dan menikmatinya dengan merancangkan solusi yang terbaik. 

 

Analisis sistem harus memahami kebutuhan manusia dalam berinteraksi dengan teknologi, sehingga seorang analis memahami kebutuhan pengguna dan programmer. 

 

Seorang analis harus dapat membangun hubungan dengan klien agar mempermudah proses pengerjaan. 

 

Analisis sistem adalah karir yang menuntut. tetapi, sebagai kompensasi anda anda akan menemukan hal-hal yang selalu berubah dan selalu menantang.


Ok, sekian untuk pembahasan materi "Peran Sistem Analis", untuk pembahasan lainnya mengenai buku ini bisa kalian lihat dilink dibawah ini


PEMBAHASAN BUKU SYSTEMS ANALYSIS AND DESIGN KENDAL & KENDAL


Jangan lupa kunjungi terus ladangtekno dan nantikan informasi dan tutorial lainnya dari ladangtekno.

JENIS SISTEM - SYSTEMS ANALYSIS AND DESIGN - KENDALL & KENDALL | Ladangtekno

Jenis dan Peran Sistem



SISTEM

 

 

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai salah buku yang sudah terkenal mengenai analisis sebuah sistm. 

 

Buku ini berjudul SYSTEMS ANALYSIS AND DESIGN yang ditulis oleh KENDALL & KENDALL.


Pada postingan kali ini secara khusus yang dihabas dari buku ini adalah bagian sistem. Jadi secara khusus hanya akan membicarakan part atau bagian tersebut dari buku.


Langsung aja tanpa ragu lagi kita mulai pembahasannya.


 

1.    Jenis Sistem Informasi

Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda, tergantung pada kebutuhan pengguna manusia dan bisnis. Berikut ini merupakan jenis-jenis sistem yang digunakan.

a.    Sistem Pemrosesan Transaksi

Sistem pemrosesan transaksi (Transaction Processing Systems) adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi.


Sistem pemrosesan transaksi adalah sistem yang memungkinkan organisasi untuk berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Karena manajer dapat mengetahui secara langsung apa saja yang terjadi dalam perusahaannya.



b.    Sistem Otomasi Kantor dan Pengetahuan Sistem Kerja

Sistem Otomatisasi Kantor (Office Automation Systems) pendukung data pekerja, yang biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan menganalisis informasi yang mengubah data atau memanipulasinya dalam beberapa cara sebelum berbagi dengan, atau secara resmi menyebar ke seluruh organisasi. 

 

Aspek Office Automation Systems mencakup pengolah kata, spreadsheet, desktop publishing, penjadwalan elektronik, dan komunikasi melalui voice mail, email (surat elektronik), dan telekonferensi.


Pengetahuan Sistem Kerja (Knowledge Work Systems) mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan, insinyur, dan dokter dengan membantu mereka dalam upaya mereka untuk menciptakan pengetahuan baru dan mengijinkan mereka untuk berkontribusi kepada organisasi mereka atau untuk masyarakat luas.



c.    Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen (Management Information Systems) merupakan termasuk proses transaksi. 

 

Sistem Informasi Manajemen adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang bekerja karena tujuan interaksi antara manusia dan komputer. 


Untuk mengakses informasi, pengguna sistem informasi manajemen berbagi basis data umum. 

 

Basis data menyimpan data dan model yang membantu pengguna berinteraksi dengan, menginterpretasikan, dan memasukkan data. 

 

Sistem informasi manajemen informasi output yang digunakan dalam pengambilan keputusan. Sebuah sistem informasi manajemen juga dapat membantu mengintegrasikan beberapa komputerisasi fungsi informasi dari bisnis.


 

d.    Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) adalah sama dengan sistem informasi manajemen tradisional karena mereka berdua tergantung pada basis data sebagai sumber data. 


 

e.    Kecerdasan Buatan dan Sistem Pakar

Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) bisa dianggap bidang menyeluruh untuk sistem pakar.

 

Dorongan umum dari Kecerdasan Buatan telah mengembangkan mesin yang berperilaku cerdas. 

 

Sistem pakar menggunakan pendekatan Kecerdasan Buatan penalaran untuk memecahkan masalah yang diajukan kepada mereka oleh pengguna bisnis (dan lainnya).


Sistem pakar (juga disebut sistem berbasis pengetahuan) secara efektif menangkap dan menggunakan pengetahuan dari pakar manusia atau ahli untuk memecahkan masalah tertentu berpengalaman dalam sebuah organisasi. 


Komponen dasar dari sistem pakar adalah basis pengetahuan, menghubungkan inferensi pengguna dengan sistem dengan query processing melalui bahasa seperti query terstruktur Language (SQL), dan user interface. 

 

Orang yang disebut pengetahuan insinyur menangkap keahlian ahli, membangun sistem komputer yang mencakup pengetahuan ahli ini, dan kemudian menerapkannya.


 

f.    Sistem Pendukung Keputusan Kelompok dan Sistem Komputer-Pendukung Kolaboratif Kerja 

 
Ketika kelompok membuat keputusan semi terstruktur atau tidak terstruktur, sistem pendukung keputusan kelompok dapat memberi solusi dengan menggunakan kuisioner, polling, atau perangkat lunak lainnya. 

 

Sistem Pendukung Keputusan Kelompok dan Sistem Komputer-Pendukung Kolaboratif Kerja dapat digunakan dalam pengaturan virtual.



g.    Sistem Pendukung Eksekutif

Sistem Pendukung Eksekutif membantu para eksekutif dalam pembuatan keputusan pada tingkat strategis. 

 

Sistem pendukung eksekutif (Executive Support Systems) membantu para eksekutif mengatur interaksi mereka dengan lingkungan eksternal dengan menyediakan grafik dan teknologi komunikasi di tempat-tempat akses seperti ruang rapat atau kantor perusahaan pribadi.


 

 

 2.    Integrasi Teknologi untuk Sistem

Sebagai pengguna yang mengadopsi teknologi baru, beberapa pekerjaan analis sistem akan dikhususkan untuk mengintegrasi sistem tradisional dengan yang baru untuk memastikan konteks yang berguna, seperti yang ditunjukkan pada 

Gambar 1.2 sistem aplikasi


Gambar 1.2. Pada bagian tersebut menjelaskan beberapa informasi teknologi system analis baru akan menggabungkan e commerse pengguna dengan bisnis tradisional.

a.    Aplikasi e-commerce dan Sistem Web

Banyak sistem yang dibahas di sini dapat dijiwai dengan fungsionalitas yang lebih besar jika mereka bermigrasi ke World Wide Web atau jika mereka awalnya dipahami dan diimplementasikan sebagai teknologi berbasis Web.

 

 

b.    Sistem Enterprise

Banyak organisasi membayangkan potensi manfaat dari integrasi banyak sistem informasi yang ada pada tingkat manajemen yang berbeda dan dalam fungsi yang berbeda. 

 

Sistem perusahaan, juga disebut perencanaan sumber daya perusahaan (ERP) sistem-sistem, yang dirancang untuk melakukan integrasi. 

 

Seringkali sistem analis berfungsi sebagai konsultan ERP usaha yang menggunakan perangkat lunak proprietary. 

 

Biasanya, analis serta beberapa pengguna memerlukan pelatihan penjual, dukungan, dan pemeliharaan untuk dapat benar desain, kios in, mempertahankan, memperbarui, dan menggunakan paket ERP tertentu.
 

 

c.    Sistem untuk Wireless dan Mobile Devices

Analis diminta untuk merancang sejumlah sistem baru dan aplikasi untuk pengguna petualang, termasuk banyak untuk perangkat nirkabel dan mobile seperti Apple iPhone, iPod, atau BlackBerry. 

 

Selain itu, analis mungkin menemukan diri mereka merancang standar atau nirkabel jaringan komunikasi untuk pengguna yang mengintegrasikan suara, video, pesan teks, dan email ke intranet organisasi atau extranet industri. 


E-commerce nirkabel disebut sebagai mCommerce (mobile perdagangan).
 

 

d.    Open Source Software

Pengembangan OSS juga telah ditandai sebagai filsafat bukan hanya sebagai proses menciptakan software baru. 

 

Seringkali mereka yang terlibat dalam komunitas OSS melihatnya sebagai cara untuk membantu masyarakat berubah. 

 

Dikenal luas proyek open source termasuk Apache untuk mengembangkan server Web, browser yang disebut Mozilla Firefox, dan Linux, yang merupakan Unix-seperti sistem operasi open source.




3.   Pentingnya Sistem Analisis Dan Desain

Sistem analisis dan desain sama seperti yang dilakukan oleh seorang sistem analis, berusaha untuk memahami apa yang manusia perlu, menganalisis input data atau aliran data secara sistematis, proses atau transformasi data, menyimpan data, dan informasi keluaran dalam konteks organisasi atau perusahaan tertentu. 

 

Dengan melakukan Analisis menyeluruh, analis berusaha untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah yang tepat. 

 

Selanjutnya, analisis sistem dan desain yang digunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan perbaikan dalam dukungan pengguna dan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi.


Sekian postingan kali ini semoga bisa membantu, materi lainnya mengenai pembahasan buku Kendal & Kendal yang berjudul SYSTEMS ANALYSIS AND DESIGN bisa kalian dilink dibawah ini


PEMBAHASAN BUKU SYSTEMS ANALYSIS AND DESIGN KENDAL & KENDAL


Jangan lupa kunjungi terus ladangtekno dan nantikan informasi dan tutorial lainnya dari ladangtekno.

Use case, Overview, dan Data flow diagram | Rekayasa Perangkat Lunak

rekayasa perangkat lunak





Use case, Overview, dan Data flow diagram




Use Case Diagram

Use case diagram merupakan suatu model yang menggunakan actor dan use case atau fungsi – fungsi yang tersedia dalam sistem penggunanya. 


Use case membuat pengguna dapat mengetahui gambaran dari kegunaan aplikasi yang akan dibuat. Use case diagram terdiri dari beberapa bagian yaitu

  • Actor menjelaskan seseorang atau sistem yang berinteraksi dengan sistem. Sebuah actor mungkin hanya memberi informasi inputan kepada sistem, hanya menerima informasi dari sistesm atau dapat memberi dan menerima informasi dari sistem.
  • Use case merupakan gambaran fungsional dari suatu sistem, sehinggan antara konsumen dan pengguna sistem paham dan mengerti mengenai keguaan sistem yang akan dibangun.

 

Baca Juga: Pengertian Rekayasa Perangkat Lunak




Overview Diagram

Overview Diagram adalah diagram yang memvisualisasikan kerjasama antara activity diagram dengan sequence diagram. 


Overview Diagram dapat dianggap sebagai activity diagram dimana semua aktivitas diganti dengan sedikit sequence diagram, atau bisa juga dianggap sebagai sequence diagram yang dirincikan dengan notasi activity diagram yang digunakan untuk menunjukkan aliran pengawasan. Komponen – komponen dalam overview diagram adalah sebagai berikut

  1. Decision yaitu menunjukan titik syarat dari diagram yang berupa pilihan.  Jika kondisi benar maka akan ada suatu proses yang dijalankan begitu juga sebaliknya
  2. Initial yaitu mendefinisikan awal aliran ketika sebuah kegiatan
  3. Final yaitu penyelessaian sebuah kegiatan yang berisikan hasil yang akan ditampilkan setelah proses selesai.
  4. Activity yaitu menunjukan aktivitas yang sedang berlangsung
  5. Flow Control yaitu penghubung dua node dalam sebuah diagram activity.

 

Baca Juga: Model Proses Perangkat Lunak

 



Data Flow Diagram

 Data Flow Diagram adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data pada suatu sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. Notasi yang terdapat dalam DFD adalah sebagai berikut:
1.    Function Berfungsi untuk merepresentasikan respon akan data yang masuk atau suatu kondisi tertentu.
2.    File/Database (Data store) yang Berfungsi untuk menyimpan data.
3.    Input/Output yaitu Suatu objek yang berinteraksi dengan sistem.
4.    Flow untuk Menunjukkan alur hubungan antar objek.




Contoh Studi Kasus:

Berikut adalah contoh penerapan ketiga diagram diatas dengan studi kasus Front office sebuah hotel studi kasus yang diberikan adalah sebagai beriku:

 

Buatlah use case diagram dan overview diagram dan DFD level 0 (context diagram) untuk sistem FO Hotel dimana pekerjaan sistem yang dilakukan sebagai berikut.

  1. Memberikan informasi ketersediaan kamar secara online. 
  2. Menjamin keamanan pelanggan dalam melakukan transaksi secara online. 
  3. Ketika membooking secara online, pelanggan minimal memberikan booking fee atau membayar secara lunas. Proses pembayaran dapat dilakukan secara online baik melalui kartu credit maupun paypal. 
  4. Sistem memberikan time limit terhadap pembayaran booking dan jika pembayaran melebihi time limit maka proses booking akan dibatalkan. 
  5. Pihak hotel mampu melakukan pengelolaan terhadap kamar-kamar dan meeting room secara online. 
  6. Pihak hotel mampu mengetahui pelanggan yang memesan dan juga mengetahui pembayaran pelanggan.

 

Use case Diagaram
Use case Diagaram

Gambar  Use case Diagaram merupakan tampilan dari use case sistem FO hotel, Dimana dalam gambar tesebut terdapat dua actor yang berperan dalam proses front office yaitu user atau pelanggan dan admin yang mengelola front office tersebut. 


Baca Juga: Manajemen Proses Perangkat Lunak




Overview Diagram
Overview Diagram
 

Gambar Overview Diagram merupakan tampilan dari overview diagram sistem front office hotel. Entitas – entitas yang ada dalam sistem tersebut berinteraksi dengan sistem fornt office, dimana entitas dapat meminta data ke sistem. 

 

Sistem akan meminta data ke data store selanjutnya data stroe akan mengirimkan data yang diminta ke sistem untuk ditapilkan ke pengguna sistem

 

Baca Juga: Software Design Data Structure dan User Interface


 

Data flow diagram Level 0
Data flow diagram Level 0

Gambar 3 merupakan data flow diagram level 0 dari sistem front office hotel. Diagaram tersebut memperlihattkan setiap entitas  dapat melakukan tugas atau proses yang diperuntukan. Entitas tersebut akan berhubung ke masing – masing proses yang dimana masing – masing proses tersebut dapat melakukan penyimpanan dan penampilan data melalui data store.

Software Design Data Structure dan User Interface | Rekayasa Perangkat Lunak


rekayasa perangkat lunak



Sebelumnya kita sudah membahsa mengenai Manajemen Proses Perangkat Lunak, kali ini kita akan membahasa materi lainnya yang masih dalam ruang lingkup pembelajara Rekayasa Perangkat Lunak


Desain perangkat lunak merupakan sebuah proses yang terjadi dalam beberapa tahap. Tahap – tahap tersebut difokuskan pada empat atribut yaitu struktur data (data structure), arsitektur perangkat lunak (software architecture), antarmuka pengguna (user interface), dan algortima (algorithm).


Secara spesifik pada tulisan ini saya hanya akan dijelaskan mengenai struktur data dan antarmuka pengguna saja. Sisanya akan saya bahas di tulisan lainnya.




Desain Struktur Data

Desain struktur data adalah aktifitas pertama yang dilakukan dalam rekayasa perangkat lunak. Proses pemilihan struktur data dapat menentukan desain yang paling efisien sesuai dengan kebutuhan. 

 

Desain struktur data dilakukan untuk mendapatkan struktur data yang baik sehingga diperoleh program yang lebih modular (memenuhi standar) dan mengurangi kompleksitas perangkat lunak. 

 

Desain struktur data menggunakan beberapa prinsip sebagai berikut:

  1. Prinsip analisis sistematika yang diaplikasikan pada fungsi dan prilaku harusnya juga diaplikasikan pada data
  2. Semua struktur data dan operasi yang akan dilakukan pada masing – masing struktur data harus didefinisikan
  3. Kamus data harus dibangun dan digunakan untuk menentukan baik data maupun desain program
  4. Keputusan desain data tingkat rendah harus ditunda sampai akhir proses desain
  5. Representasi struktur data hanya boleh diketahui oleh modul – modul yang menggunakan secara langsung data yang diisikan didalam struktur tersebut
  6. Pustaka struktur data dan operasi yang berguna yang dapat diaplikasikan pada struktur data tersebut harus dikembangkan
  7. Desain perangkat lunak dan bahasa pemrograman harus mendukung spesifikasi dan realisasi dari tipe – tipe abstrak.


Perancangan desain struktur data memerlukan tahapan atau langkah yang harus dilalui, sehingga struktur data yang dibuat tidak mengalami kekeliruan yang bisa membuat terjadinya gangguan pada hasil akhir dari sistem. 

 

Proses pembuatan rancangan desain struktur data dailakukan setelah kasus atau sistem yang akan dibaut ditetapkan.

 

Dalam perancangan desain struktur data akan dilakukan pembuatan ERD atau Entity Relationship Diagram, Normalisasi, dan pembuatan PDM atau Physical Data Model yang merupakan perumpamaan dari database yang sudah siap diimplementasikan.


1.    ERD (Entity Relationship Diagram)

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan teknik yang digunakan untuk memodelkan kebutuhan data dari suatu organisasi, biasanya dilakukan oleh System Analys dalam tahap analisis persyaratan proyek pengembangan system. 

 

Sementara seolah-olah teknik diagram atau alat peraga memberikan dasar untuk desain database relasional yang mendasari sistem informasi yang dikembangkan.


Pengertian sempitnya adalah sebuah konsep yang mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan (database) dan didasarkan pada persepsi dari sebuah dunia nyata yang terdiri dari sekumpulan objek yaitu disebut sebagai entity dan hubungan atau relasi antar objek- objek tersebut.


1.1.    Komponen dalam ERD

ERD (Entity Relationship Diagram)  mempunyai komponen-komponen yang harus digunakan di dalam membagun diagram tersebut. Komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut.


a)    Entitas
Entitas merupakan mengenai basis data yaitu suatu obyek yang dapat dibedakan dari lainnya yang dapat diwujudkan dalam basis data. 


Entitas memiliki dua macam jenis yaitu entitas kuat dan entitas lemah. Entitas kuat merupakan entitas yang tidak memiliki ketergantungan dengan entitas lainnya, sedangkan entitas lemah merupakan entitas yang kemunculannya tergantung pada keberadaaan entitas lain dalam suatu relasi.

Entitas
Entitas

Entitas ditandai dengan simbol persegi atau persegi panjang, sesuai Gambar Gambar 1.1 penumpang dan reservasi merupakan entitas. Entitas penumpang merupakan entitas kuat karena tidak memiliki ketergantungan dengan entitas lain, sedangkan entitas reservasi merupakan entitas kuat karena memiliki ketergantungan pada entitas lain yaitu entitas penumpang.


b)    Atribut 

Atribut memberikan informasi lebih rinci tentang jenis entitas. Atribut memiliki struktur internal berupa tipe data


Atribut
Atribut


Atribut ditandai dengan simbol elips, sesuai pada Gambar Atribut dalam entitas penumpang terdapat atribut nama_penumpang dan alamat_penumpang. Entitas reservasi juga terdapat atribut id_reservasi serta wkt_reservasi. Atribut juga memiliki beberapa jenis yaitu sebagai berikut.


c)    Relasi 

Relasi adalah hubungan antara dua jenis entitas dan direpresentasikan sebagai garis lurus yang menghubungkan dua entitas. Relasi mempunyai beberapa jenis yaitu sebagai berikut.


1)    Relasi satu ke satu (one to one)
Setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas begitu juga sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.


Relasi One to One
Relasi One to One

Gambar Relasi One to One merupakan contoh dari relasi satu ke satu (One to One), dimana setiap satu pasien yang akan menempati satu ruangan yang ada. Relasi ini biasanya terdapat dalam sistem informasi rumah sakit.

 

2)    Relasi satu ke banyak (one to many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

 

Relasi One to Many
Relasi One to Many


Gambar Relasi One to Many merupakan contoh dari relasi satu ke banyak (One to Many), dimana setiap satu pegawai dapat bekerja dalam banyak project atau pekerjaan yang diberikan. Relasi ini biasanya terdapat dalam sistem informasi perusahaan.



3)    Relasi banyak ke satu (many to one)
Setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B.

Relasi Many to 1
Relasi Many to One

 
Gambar Relasi Many to One merupakan contoh dari relasi banyak ke satu (Many to One), dimana banyak mahasiswa hanya dapat diajarkan oleh satu orang dosen saja. Relasi ini biasanya terdapat dalam sistem informasi universitas.



4)    Relasi banyak ke banyak (many to many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, demikian juga sebaliknya, di mana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A.


Relasi Many to Many
Relasi Many to Many

 

Gambar Relasi Many to Many merupakan contoh dari relasi banyak ke banyak (Many to Many), dimana banyak pegawai dapat bekerja pada banyak project atau pekerjaan yang ada. Relasi ini biasanya terdapat dalam sistem informasi perusahaan.




2.    Normalisasi

Normalisasi merupakan teknik analisis data yang mengorganisasikan atribut-atribut data dengan cara mengelompokkan sehingga terbentuk entitas yang non-redundant, stabil, dan fleksible. Normalisasi dilakukan sebagai uji coba pada suatu relasi secara berkelanjutan untuk menentukan apakah relasi itu sudah baik, yaitu dapat dilakukan proses insert,update,delete dan modifikasi pada satu atau beberapa atribut tanpa mempengaruhi integritas data dalam relasi tersebut. Untuk membuat hasil normalisasi yang baik tentu diperlukan pembuatan beberapa bentuk normalisasi, berikut adalah bentuk dari normalisasi tersebut. 

 

2.1.    Unnormalized Form (Bentuk Tidak Normal)

Relasi-relasi yang dirancang tanpa mengindahkan batasan dalam definisi basis data dan karakteristik Model Data Relasional (Relational Database Model/RDBM) menghasilkan relasi UNF.Bentuk ini harus dihindari dalam perancangan relasi dalam basis data. 

 

Contoh pertama menggunakan relasi sumber KRS, yang digunakan untuk mencatat data Mahasiswa dan pengambilan mata kuliah di setiap semester. Contoh bentuk UNF dapat dilihat pada tabel 1.1.

 

Relasi KRS dalam bentuk UNF
Relasi KRS dalam bentuk UNF


2.2.    Relasi Bentuk Normal Pertama (First Norm Form/1NF)

Sebuah model data dikatakan memenuhi bentuk normal pertamaapabila setiap atribut yang dimilikinya hanya memiliki satu nilai.Apabila ada atribut yang memiliki nilai lebih dari satu, atribut tersebut adalah kandidat untuk menjadi entitas tersendiri.


Relasi KRS_1 dalam bentuk 1NF
Relasi KRS_1 dalam bentuk 1NF


2.2.    Bentuk Normal Kedua (Second Norm Form/2NF) 

Bentuk normal kedua didasari atas konsep full functional dependency (ketergantungan fungsional sepenuhnya) yang dapat didefinisikan sebagai berikut. 

 

Jika A adalah atribut-atribut dari suatu relasi, B dikatakan full functional dependency (memiliki ketergantungan fungsional terhadap A, tetapi tidak secara tepat memiliki ketergantungan fungsional dari subset [himpunan bagian]) dari A.Relasi disebut 2NF jika memenuhi kriteria sebagai berikut:

  • Jika memenuhi kriteria 1NF
  • Atribut bukan kunci (non-key) haruslah memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya (fully functional dependency) pada kunci utama / primary key.

Contoh dari tabel yang sudah memenuhi bentuk normal kedua adalah sebagai berikut:

Relasi KRS_2 dalam bentuk 2NF
Relasi KRS_2 dalam bentuk 2NF

Relasi KRS_2 pada Tabel 1.2 masih mengalami ketergantungan transitif, yaitu NIM, Kd_MK dan SKS, sehingga perlu dipecah kembali.

Relasi Mahasiswa
Relasi Mahasiswa

Tabel 1.4 merupakan relasi Mahasiswa yang telah dipecah dari Relasi KRS_1 yang terdapat pada Tabel 1.1

 

2.4.    Bentuk Normal Ketiga (Third Norm Form/3NF)  

Sebuah model data dikatakan memenuhi bentuk normal ketiga (3NF) apabila ia memenuhi bentuk normal kedua dan tidak ada atribut non primary key yang memiliki ketergantungan terhadap atribut non primary key yang lainnya.

 

Apabila ada, pisahkan salah satu atribut tersebut menjadi entitas baru, dan atribut yang bergantung padanya menjadi atribut entitas baru tersebut.

 

Permasalahan dalam 3NF adalah keberadaan penentu yang tidak merupakan bagian dari Primary Key menghasilkan duplikasi rinci data pada atribut yang berfungsi sebagai Foreign Key (duplikasi berbeda dengan kerangkapan data). Berikut adalah contoh tabel yang memenuhi kriteria nomal ketiga

Relasi KRS_3 dalam bentuk 3NF
Relasi KRS_3 dalam bentuk 3NF

Relasi KRS_3 pada Tabel 1.5 dan Relasi Mata_Kuliah merupakan hasil pemecahan relasi KRS_2 yang masih mengalami ketergantungan transitif pada atribut-atribut NIM, Kd_MK, dan SKS.

Relasi Mata_Kuliah
Relasi Mata_Kuliah

Tabel 1.6 merupakan perpecahan antara relasi KRS_2 yang masih terdapat ketergantungan transitif, sehingga dipecah menjadi 2 tabel yaitu tabel 1.5 yang terdapat NIM, Kd_MKdan Tahun_SMT dan tabel 1.6 yang terdapat Kd_MK dan SKS. 

 

Hasil akhir dari proses normalisasi ketiga dalam contoh ini adalah tiga buah relasi baru, yaitu Relasi KRS_3, Relasi Mahasiswa, dan Relasi Mata_Kuliah.


 

 

3.    PDM (Physical Data Model)

PDM (Physical Data Model)adalah presentasi suatu implementasi database secara spesifik dari suatu Logical Data Model (LDM) yang merupakan konsumsi komputer yang mencakup detail penyimpanan data di komputer yang direpresentasikan dalam bentuk record format, record ordering dan access path dan menjelaskan bagaimana data itu disimpan di dalam media penyimpanan yang digunakan secara fisik. 

 

Sasarannya adalah menciptakan perancangan untuk penyimpanan data yang menyediakan kinerja yang baik dan memastikan integritas, keamanan, serta kemampuan untuk dipulihkan.


PDM adalah model yang menjelaskan cara komputer memandang data, bahwa data tersimpan pada lokasi fisik sebagai file-file yang terpisah. PDM mempunyai komponen-kompen penyusun yang diperlukan untuk membangun sebuah PDM yaitu sebagai berikut.


1)    Tabel

Tabel adalah kumpulan data yang disusun berdasarkan baris dan kolom. Baris dan kolom ini berfungsi untuk menunjukkan data terkait keduanya. Tabel dalam PDM diisi dengan entitas dan atribut yang nantinya akan dihubungkan dengan garis penghubung sesuai dengan relasinya antara tabel satu dan tabel yg lainnya.



2)    Kolom

Kolom adalah bagian dari tabel yang strukturnya vertikal di dalam tabel, kolom nanti akan diisi dengan atribut-atribut sesuai dengan entitas yang dimilikinya.



3)    Primary Key

Primary Key sangat penting dalam pembuatan PDM, Primary Key bersifat unik yang digunakan untuk membedakan satu tabel dengan tabel yang lainnya, sehingga disetiap tabel mempunyai Primary Key yang berbeda-beda. 

 

 

4)    Foreign Key

Foreign Key atau sering pula disebut sebagai kunci tamu atau kunci asing adalah salah satu atau gabungan sembarang atribut yang menjadi primary key dalam relasi lain yang mempunyai hubungan secara logic. Foreign Key tidak harus dimiliki dalam sebuah relasi. Jika foreign key muncul dalam sebuah relasi maka foreign key tersebut akan menunjukkan adanya kerelasian antar relasi antar tabel dalam PDM.
 

 

 

 

Desain Antarmuka Pengguna

Antarmuka pengguna merupakan perantara atau penghubung yang ditunjukan untuk pengguna, sehingga pengguna dapat mendapatkan timbal balik dengan lebih mudah.

 

Antarmuka pengguna berfungsi untuk menghubungkan atau penterjemah informasi antara pengguna dengan system operasi, sehingga komputer dapat digunakan, artinya antarmuka pengguna bisa diartikan sebagai mekanisme inter-relasi atau integrasi total dari perangkat keras dan lunak yang membentuk pengalaman bekomputer. 

 

Antarmuka pengguna bisa berbentuk Graphical User Interface (GUI) atau Command Line Interfae (CLI). Tujuan lain dari desain antarmuka pengguna adalah untuk mendapatkan antarmuka yang efektif dan sesuai dengan perangkat lunak yang dibuat.  

 

1.    Prinsip – Prinsip Desain Antarmuka

Prinsip – Prinsip Desain Antarmuka yang digunakan dalam membuat sebuah desain antarmuka adalah sebagai berikut

  • Kebiasaan Pengguna, yaitu desain menggunakan instilah, konsep dan kebiasaan yang sudah dikenali oleh pengguna.
  • Konsisten, yaitu perancangan desain dalam melakukan perubahanya tidak melakukan perubahan yang seignifikan dalam waktu yang singkat
  •  Minimal Surprise, yaitu pengguna dapat menernak apa yang akan terjadi jika suatu proses dilakukan dalam sebuah perangkat lunak.
  • Pemulihan, yaitu pada suatu saat pengguna pasti akan melakukan kesalahan dalam menggunakan perangkat lunak, maka dari itu antarmuka harus menyediakan fasilitas yang memungkinkan pengguna untuk memperbaiki kesalahan yang dibuat.
  • Bantuan, yaitu perangkat lunak yang dibuat harus memiliki panduan mengenai bagaimana cara menggunakan perangkat lunak tersebut.
  • Keberagaman, yaitu pengguan memiliki karakter yang berbeda – beda, karenanya perangkat lunak yang dibuat harus bisa fleksibel dengan pengguna yang ada.

 

 

 

2.    Proses Desain Antarmuka Pengguna

Pembuatan desain antarmuka pengguna memerlukan beberapa proses yang disebut di gambar dibawah ini.

Proses Desain Antarmuka Pengguna
Proses Desain Antarmuka Pengguna
 

Gambar Proses Desain Antarmuka Pengguna merupakan proses yang dilakukan ketika akan membuat desain antarmuka pengguna. Penjelasannya adalah sebagai berikut

  1. Analisis dan memahami prilaku pengguna, yaitu suatu proses dimana kita mencoba mencari tahu apa saja kebiasaan yang dilakukan pengguna yang berhubungan dengan perangkat lunak yang kita buat.
  2. Membuat prototype desain diatas kertas, yaitu membuat desain awal dari prototype yang masih dalam bentuk gambar.
  3. Evaluasi desain dengan pengguna. Melakukan evaluasi desain yang telah dibuat apakah sudah selesai atau belum.
  4. Merancang prototype. Membuat rancangan dari prototype secara nyata dan rancangan ini juga akan dilakukan evaluasi.
  5. Membuat prototype desain dinamis. Yaitu kita membuat program dengan fitur yang telah dirancanakan akan tetapi belum dapat dieksekusi.
  6. Evaluasi desain dengan pengguna. Melakukan evaluasi desain terhadap desain dinamis yang sudah dibuat.
  7. Mengeksekusi Prototipe. setelah di evaluasi dan sesuai dengan yang diinginkan, selanjutnya prototype yang sudah dibuat diberi coding agar dapat dieksekusi, dan
  8. Implementasi antarmuka yang sudah atau terakhir.

 

 

 

3.    Interaksi Pengguna

Interaksi pengguna memiliki lima tipe yaitu direct manipulation, menu selection, form fill-in, command language dan natural language.

 

3.1.    Direct Manipulation (Pengoperasian Secara langsung)

Interaksi langsung objek pada layar, misalnya menghapus file dengan memasukannya kedalam trash. Kelebihan dari interaksi ini adalah waktu yang diperlukan untuk mempelajari interaksi singkat, dan timbal balik diberikan pada setiap aksi sehingga kesalahan yang terjadi dapat diketahui dan diperbaiki dengan mudah, sedangkan kekurangannya adalah antarmuka tipe ini rumit dan memerlukan banyak fasilitas pada sistem komputer.
 

3.2.    Menu Selection

Memilih perintah dari daftar yang sudah disediakan, menu yang tersedia di aplikasi word processor. Kelebihan dari interaksi ini adalah pengguna tidak perlu mengingat nama perintah yang ada, sedangkan kekurangan dari interksi ini adalah perlu banyak struktur menu jika ada banyak pilihan.

 

3.3.    Form Fill-in

Mengisi data pada sebuah area pada form, kelebihan dari interaksi ini adalah masukan data yang sederhana, sedangkan kekurangan dari interaksi ini adalah memerlukan banyak tempat dilayar.
 

3.4.    Comand Language

Mengetikan perintah yang sudah disediakan pada program. Kelebihan dari interaksi tipe ini adalah perintah diketikan langsung pada sistem sehingga akan mempersingkat waktu atau kerja sismtem, sedangkan kekurangnnya adalah pengguna harus memperlajari dan mengingat banyak perintah, dan tidak adanya perbaikan atas kesalahan yang dilakukan.
 

3.5.    Natural Language

Perintah yang menggunakan bahasa sehari – hari yang digunakan oleh pengguna, kelebiahan dari interaksi tipe ini adalah pengguna sudah mengerti dengan apa yang mereka kerjakan sehingga tidak perlu mempelajarinya dengan lebih keras, sedangkan kekurangnnya adalah




4.    Jenis – Jenis Antarmuka Pengguna

Antar muka pengguna yang banyak digunakan saat ini adalah jenis Graphical User Interface (GUI), selain itu juga ada jenis Command Line Interface (CLI).

 

4.1.    Graphical User Interface (GUI)

GUI merupakan antarmuka pengguna yang sering digunakan saat ini. Antarmuka GUI ini menggunakan interaksi memalui gambar- gambar, grafik, ikon, dan yang lainnya. 

 

Tampilan GUI
Tampilan GUI

Gambar Tampilan GUI merupakan contoh dari tampilan gambar GUI dari salah satu sistem oprasi yang popular saat ini, tampilan GUI sudah sangat user friendly karena sudah sangat nyaman digunakan oleh pengguna awam sekalipun.

4.2.    Comand Line Interface (CLI)

CLI adalah tipe antarmuka yang dimana pengguna bisa berinteraksi dengan sistem informasi melalui terminal atau command. Bentuk antarmuka ini menggunakan perintah – perintah dalam bentuk teks yang sudah ditentukan.


Tampilan CLI
Tampilan CLI
 

Gambar Tampilan CLI merupakan contoh dari tampilan CLI, dimana tampilan masih berupa command secara langsung, sehingga bagi pengguna awam akan terasa sulit untuk menggunakan tampilan ini karena harus menghafal command yang ada