Tampilkan postingan dengan label jogiyanto. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label jogiyanto. Tampilkan semua postingan

PRINSIP PENGEMBANGAN SISTEM - ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO | LADANGTEKNO

PRINSIP PENGEMBANGAN SISTEM

 

 

 

PRINSIP PENGEMBANGAN SISTEM

 

Berikut adalah prinsip pengembangan sistem:

  1. Sistem dikembangkan untuk manajemen, sistem harus dapat mendukung keperluan manajemen
  2. Sistem yang dikembangkan adalah ivestasi modal yang besar, pengembangan sistem memerlukan dana yang tidak sedikit. Maka setiap investasi modal harus mempertimbangkan 2 hal yaitu semua alternatif yang ada harus diivestigasi dan investasi yang terbaik harus bernilai
  3. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik.
  4. Tahapan kerja dan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam proses pengembangan sistem.
  5. Proses pengembangan tidak harus urut
  6. Jangan takut membatalkan proyek
  7. Dokumentasi harus ada untuk pengembangan sistem

 

Baca Juga


 

Sekian pembahasan mengenai Prinsip Pengembangan Sistem, semoga materinya dapat berguna. Untuk pembahasan lainnya mengenai buku ini bisa kalian lihat dilink dibawah ini


MATERI ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO


Jangan lupa kunjungi terus ladangtekno dan dapatkan informasi serta tutorial mengenai dunia teknologi dari ladangtekno

PERLUNYA PENGEMBANGAN SISTEM - ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO | LADANGTEKNO

 

PERLUNYA PENGEMBANGAN SISTEM


 

PERLUNYA PENGEMBANGAN SISTEM


Pengembangan sistem adalah mengganti atau memperbaiki sistem yang telah ada. Penyebab pergantian atau perbaikan sistem adalah sebagai berikut.

 

a.    Adanya permasalahan dari sistem lama berupa:


1)    Ketidak beresan, yang berupa:

Kecurangan yang disengaja atau tidak disengaja sehingga yang membahayakan kekayaan perusahaan dan kebenaran data menjadi kurang terjamin.

  • Tidak efisiennya operasi.
  • Tidak ditaatinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan.

 

2)    Pertumbuhan orgranisasi
Kebutuhan organisasi yang meningkat menyebabkan sistem harus disusun ulang, misalnya volume pengolahan data yang meningkat


Baca Juga


3)    Untuk meraih kesempatan (opportunities)
Teknologi informasi dapat digunakan untuk membantu manajemen dalam mengambill keputusan. 


Kecepatan informasi dan efisiensi waktu merupakan keunggulan teknologi informasi dalam menentukan keberhasilan strategi dan rencana yang disusun untuk meraih kesempatan yang ada.

 

Indicator yang dapat digunakan sebagai adanya permasalahan adalah sebagai berikut:

  • Keluhan dari pelanggan
  • Pengiriman barang yang sering tertunda
  • Pembayaran gaji yang terlambat
  • Laporan yang tidak tepat waktunya
  • Isi laporan yang sering salah
  • Tanggung jawab yang tidak jelas
  • Waktu kerja yang berlebihan
  • Ketidak beresan kas
  • Produktivitas tenaga kerja yang rendah
  • Banyaknya pekerja yang menganggur
  • Kegiatan yang tumpang tindih
  • Tanggapan yang lambat terhadap langganan
  • Kehilangan kesempatan kompetisi pasar
  • Kesalahan-kesalahan manual yang tinggi
  • Persediaan barang yang terlalu tinggi
  • Memesan kembali barang yang tidak efisien
  • Biaya operasi yang tinggi
  • File-file yang kurang teratur
  • Keluhan dari supplier karena tertundanya pembayaran
  • Tertumpuknya back-order (tertundanya pengiriman karena kurangnya persediaan barang)
  • Investasi yang tidak efisien
  • Peramalan penjualan dan produksi tidak tepat
  • Kapasitas produksi yang menganggur (idle capacities)
  • Pekerjaan manajer yang terlalu teknis

 

Gambar 1 Alur Pengembangan Sistem
Gambar 1 Alur Pengembangan Sistem
 

Peningkatan yang terjadi pada sistem yang baru berhubungan dengan PIECES, yaitu sebagai berikut: 

  1. Performance (kinerja): dapat diukur dari throughtput yaitu jumlah pekerjaan yang dapat dilakukan dalam waktu tertentu dan response time 
  2. Informasi
  3. Ekonomi, peningkatan keuntungan
  4. Kontrol, peningkatan terhadap pendeteksian kesalahan
  5. Efficiency, peningkatan terhadap efisiensi operasi, efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya tersebut digunakan dengan penggunaan yang paling minimum
  6. Pelayanan, peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem




Sekian pembahasan mengenai Perlunya Pengembangan Sistem, semoga materinya dapat berguna. Untuk pembahasan lainnya mengenai buku ini bisa kalian lihat dilink dibawah ini


MATERI ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO


Jangan lupa kunjungi terus ladangtekno dan dapatkan informasi serta tutorial mengenai dunia teknologi dari ladangtekno

TIPE INFORMASI MANAJEMEN - ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO | LADANGTEKNO

TIPE INFORMASI MANAJEMEN

 

 

Sebelumnya kita sudah membahas mengenai Tipe Keputusan Manajemen. Nah pada kesempatan kali ini saya akan membagikan materi yang membahas mengenai Tipe Informasi Manajemen.

 

 

 

TIPE INFORMASI MANAJEMEN

 

Untuk mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen, maka manajemen membutuhkan informasi yang berguna. 

 

Untuk tiap – tiap tingkatan manajemen, tipe informasi yang dibutuhkan berbeda. 

 

Untuk manajemen tingkat bawah, tipe informasinya adalah terinci (detail), Karena terutama digunakan untuk pengendalian operasi. 

 

Sedangkan untuk manajemen yang lebih tinggi tingkat, tipe informasinya adalah semakin tersaring (terfilter) atau lebih ringkas.


Gambar 1 Manajemen tingkat atas membutuhkan informasi yang lebih tersaring
Gambar 1 Manajemen tingkat atas membutuhkan informasi yang lebih tersaring

Sebagai misalnya manajemen tingkat bawah yang merupakan tingkat teknis membutuhkan laporan yang terinci mengenai semua penjualan yang terjadi untuk tiap-tiap daerah. 

 

Informasi yang berguna untuk manajemen menengah yang merupakan tingkat taktik harus lebih tersaring untuk pengendalian manajemen da dapat berupa informasi penjualan total masing-masing daerah. 

 

Sedangkan manajemen tingkat atas yang merupakan tingkat strategi membutuhkan informasi yang lebih tersaring lagi, yaitu dapat berupa informasi total penjualan keseluruhan.



Konsep Dasar Organisasi Sistem Informasi

Organisasi adalah sistem saling pengaruh-mempengaruhi antara orang dalam kelompok kerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang sama. 

 

Tujuan organisasi secara keseluruhan tidak mungkin dijalankan oleh seorang tertentu saja. Salah satu aspek pengorganisasian adalah menetapkan departemen-departemen. 

 

Istilah departemen (department) yaitu untuk suatu yang terpisah atau cabang dari suatu perusahaan. 

 

Departemen di dalam perusahaan menunjukkan hubungan dari suatu jenjang. 

 

Jenjang departemenisasi dapat berupa kantor atau biro, cabang, seksi, unit dan subunit. 

 

Suatu perusahaan departemeniasi harus dikelompokkan secara tegas, Karena menyangkut masalah wewenang, hak, harga diri dan gaji.


1.1   Bagan Organisasi

Bagan organisasi adalah penggambaran secara grafik yang menggambarkan struktur kerja dari suatu struktur organisasi.

Gambar 2 Bagan Organisasi
Gambar 2 Bagan Organisasi

 

 

1.2   Deskripsi Tugas

Deskripsi tugas (job description) merupakan suatu rincian yang menunjukkan posisi, tanggung-jawab, wewenang, fungsi dan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh seorang personil di dalam suatu organisasi. 

 

Berikut merupakan salah satu contoh deskripsi tugas:

 

Nama

BAGUS PRASETYA, AKUNTAN


Posisi

CONTROLLER


Tanggung-jawab kepada

DIREKTUR UTAMA


Wewenang terhadap

KEPALA BAGIAN AKUNTASI KEUANGAN  KEPALA BAGIAN AKUNTASI BIAYA


Fungsi Dasar:

  1. Menetapkan dan menjaga rencana operasi yang terpadu supaya konsisten dengan tujuan dan sasaran perusahaan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, merevisinya bila diperlukan dan mengkomunikasikan kepada semua tingkatan manajemen melalui saluran sistem dan prosedur yang tepat dan yang sudah ditetapkan.
  2. Mengembangkan dan merevisi standar - standar yang memuaskan untuk digunakan mengukur dan menyediakan pedoman serta bantuan-bantuan kepada anggota-anggota manajemen lainnya di dalam mengukur hasil nyata dengan standar.
  3. Menyiapkan, menganalisis dan menginterpresentasikan hasil keuangan supaya dimanfaatkan oleh manajemen di dalam proses pengambilan keputusan, mengevaluasi data yang berhubungan dengan tujuan perusahaan dan sasaran unit, menyiapkan dan mengarsip semua laporan - laporan dari luar yang dibutuhkan.
  4. Merancang, menerapkan dan merawat sistem akuntasi keuangan dan biaya pada semua tingkata persuahaan.
  5. Mengatur dan mengawasi masalah-masalah perpajakan, pemeriksa intern dan menjaga hubungan yang baik dengan pemeriksa luar.

 

Tugas utama: 

  1. Mengembangkan dan menerbitkan kebijaksanaan dan prosedur-prosedur melalui otorisasi manajemen untuk kegiatan akuntasi, perpajakan, perencanaan dan peramalan, laporan keuangan serta pengukuran kinerja.
  2. Menyediakan laporan-laporan kepada badan pemerintah yang berhubungan dengan data akuntasi dan keuangan.
  3. Mengendalikan, mengkoordinasikan dan menginterpretasikan rencangan keuangan tahunan perusahaan.
  4. Mengembangkan dan menerapkan sistem yang menyeluruh terhadap laporan-laporan keuangan yang berhubungan pada semua bagian perushaan sebagai informasi manajemen
  5. Mengkaji ulang dan menganalisi kemajuan keuangan perusahaan.
  6. Menyimpan semua catatan dan dokumen yang berhubungan dengan kontrak perusahaan
  7. Tugas-tugas lain yang dipandang perlu oleh direktur utama.

 

Baca Juga



1.3   Organisasi Sistem Informasi

Lokasi dari sistem informasi di dalam suatu organisasi masih belum ada kesesuaian yang pasti. 

 

Ada yang memisahkan dalam departemen sendiri, yaitu departemen sistem informasi dan ada yang menggabungnya dengan departemen lain, misalnya departemen akuntasi yang dibawah koordinasi oleh controller. 


Controller merupakan kepala eksekutif akuntasi. Controller merupakan manajer tingkat yang mempunyai fungsi perencanaan, pelaporan dan tanggung jawab penting lainnya. 

 

Jika departemen sistem informasi dibawah koordinasi controller bersama – sama dengan departemen akuntasi, biasanya departemen sistem informasi ini hanya terbatas pada pengolahan data elektronik saja dengan struktur organisasi tampak sebagai berikut.

Gambar 3 Controller membawahi akuntasi dan PDE
Gambar 3 Controller membawahi akuntasi dan PDE

 

Pengaturan seperti ini mempunyai beberapan keuntungan sebagai berikut ini.

  1. Perubahan dari sistem manual ke sistem komputer dengan diterapkannya departemen PDE tidak terlalu mengejutkan dan mudah diterima karena bukan merupakan departemen yang terpisah.
  2. Peranan dan fungsi pengolahan akuntasi dan pelaporan keuangan terpusat dengan PDE sehingga fungsi dari akuntasi yang bertanggung jawab terhadap pengolahan transaksi serta penyediaan informasi keuangan kepada manajer fungsi yang lainnya dan kepada pihak luar lebih efektif.
  3. Karena keberhasilan aplikasi komputer didalam kegiatan akuntasi seperti misalnya penggajian dan pengendalian persediaan merupakan tanggung jawab akuntan sedang akuntan terlibat di dalamnya, maka diharapkan pengembangan aplikasi tersebut dapat lebih mengena.

 

Faktor yang perlu diperhatikan dalam bentuk struktur organisasi demikian adalah tentang peranan controller bersangkutan. 

 

Jika controller betul memahami dan menguasi teknologi pengolahan data eletronik, hal ini tidak menjadi masalah. 


Kekuatiran lebih lanjut bahwa data yang diolah mungkin tidak hanya data mengenai akuntasi saja, tetapi juga data lain yang non akuntasi, sehingga pengetahuan controller mengenai masalah lainnya juga harus cukup. 

 

Di beberapa organisasi, fungsi sistem informasi atau PDE diorganisasikan secara terpisah dari fungsi akuntasi dan dibawah tanggung jawab manajer tersendiri, yaitu manajer PDE atau manajer sistem informasi.

Gambar 4 Fungsi PDE tidak dibawah controller
Gambar 4 Fungsi PDE tidak dibawah controller

Alasan bahwa departemen fungsi PDE tidak dibawah controller adalah Karena departemen PDE sebagai service department tidak hanya mengolah data akuntasi saja, tetapi juga mengolah data non akuntasi.


Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis memberikan pendapat jika lokasi departemen PDE dibawah controller akan lebih menekankan pada masalah – masalah keuangan saja, sebagai akibatnya bagian lainnya dalam organisasi akan tidak puas terhadap kebutuhan – kebutuhan informasinya. 

 

Dengan memisahkan PDE dibawah tanggung jawab manajer sistem informasi, maka semua aspek berhubungan dengan pengolahan data akan dapat dilaksanakan dengan lebih efektif, karena pengetahuan manajaer PDE sebagai spesialis dibidangnya lebih baik dibandingkan dengan controller. 

 

Untuk organisasi yang kecil, departemen PDE hanya terdiri dari sejumlah kecil personil-personil yang bertanggung jawab hanya untuk mengoperasikan peralatan – peralatan komputer saja.

Gambar 5 Organisasi departemen PDE yang kecil
Gambar 5 Organisasi departemen PDE yang kecil

Departemen ini hanya terdiri dari beberapa fungsi saja, yaitu analis sistem (sytem analyst), beberapa pembuatan program (programmer) dan beberapa orang yang memasukkan data (data entry operator). 

 

Bahkan untuk perusahaan yang lebih kecil lagi, analisis sistem dan programmer tidak diperlukan, karena menggunakan program yang sudah jadi dalam bentuk paket. 

 

Dalam organisasi departemen PDE yang lebih besar, masing – masing fungsi tersbeut dapat dilakukan oleh ratusan personil. 

 

Bila organisasi PDE telah berkembang sedemikian rupa, maka masing – masing fungsi dalam departemen PDE harus diatur kembali dan dibagi lagi menjadi beberapa fungsi yang penting.

Gambar 6 Organisasi departemen PDE yang besar
Gambar 6 Organisasi departemen PDE yang besar



Sekian dulu pembahasan mengenai Tipe Informasi Manajemen, semoga materinya dapat berguna. Untuk pembahasan lainnya mengenai buku ini bisa kalian lihat dilink dibawah ini


MATERI ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO


Jangan lupa kunjungi terus ladangtekno dan dapatkan informasi serta tutorial mengenai dunia teknologi dari ladangtekno

TIPE KEPUTUSAN MANAJEMEN - ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO | LADANGTEKNO

Tipe Keputusan Manajemen


Lanjut lagiiiii,,,

 

Masih dengan materi dari buku Analisis dan Desain Sistem Informasi dari Jogiyanto. Kali ini kita akan membahas mengenai materi Tipe Keputusan Manajemen.





TIPE KEPUTUSAN MANAJEMEN

 

 

Pengambilan keputusan adalah tindakan manajemen didalam pemilihan alternative untuk mencapai sasaran. 

 

Pengambilan keputusan oleh manajemen dapat diklasifikasikan ke dalam tiga tipe, yaitu sebagai berikut.


1)    Keputusan tidak Terstruktur

Keputusan tidak terstruktur sifatnya adalah tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini dilakukan oleh manajemen tingkat atas. Seperti contoh keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain.

 

 

2)    Keputusan Setengah Testruktur

Keputusan setengah terstruktur sifatnya adalah sebagian yang dapat deprogram, sehingga masih membutuhkan pertimbangan-pertimbangan dari si pengambil keputusan. Seperti contoh keputusan untk membeli sistem komputer yang lebih canggih.

 

 

3)    Keputusan Terstruktur

Keputusan terstruktur sifatnya adalah berulang-ulang dan rutin, sehingga dapat di program. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada manajemen tingkat bawah. Seperti contoh keputusan pemesanan barang.




Sekian dulu pembahasan mengenai Tipe Keputusan Manajemen, semoga materinya dapat berguna. Untuk pembahasan lainnya mengenai buku ini bisa kalian lihat dilink dibawah ini


MATERI ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO


Jangan lupa kunjungi terus ladangtekno dan dapatkan informasi serta tutorial mengenai dunia teknologi dari ladangtekno

KEGIATAN MANAJEMEN - ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO | LADANGTEKNO

KEGIATAN MANAJEMEN

 

 

Di materi sebelumnya kita sudah membahas mengenai  Konsep Dasar Sistem Informasi. Pada pembahasan kali ini kita akan melanjutkan pembahasan materi dari buku Analisis dan Desain Sistem Informasi dari Jogiyanti.


Materi yang akan dibahas kali ini adalah Kegiatan Manajemen.





KEGIATAN MANAJEMEN



Kegiatan manajemen terdiri dari 3 tingkatan yaitu tingkat atas, menengah dan bawah yang memerlukan informasi yang berbeda pada tiap tingkatan. 

 

Kegiatan manajemen untuk masaing-masing tingkatan dapat dikategorikan sebagai berikut.


1)    Perencanaan Strategi (Strategic Planning)

Perencanaan strategi merupakan kegiatan manajemen tingkat atas. Frederick H. Wu mendefinisikan perencanaan strategi sebagai berikut:

Perencanaan Strategi adalah proses evaluasi lingkungan luar organisasi, penetapan tujuan (goal) organisasi dan penentuan strategi-strategi. 

Perencanaan strategi meliputi hal-hal sebagai berikut.

  • Proses evaluasi lingkungan luar organisasi: Lingkungan luar organisasi yang berubah-ubah harus dapat dimanfaatkan oleh manajemen tingkat atas agar tidak merugikan organisasi.
  • Penetapan tujuan: Tujuan adalah apa yang ingin dicapai oleh organisasi dalam jangka panjang.
  • Penentuan strategi: Manajemen tingkat atas menentukan tindakan-tindakan yang harus dilakukan oleh organisasi dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuannya.


Baca Juga



2)    Pengendalian Manajemen

Pengendalian manajemen adalah proses untuk meyakinkan bahwa organisasi telah menjalankan strategi yang sudah ditetapkan dengan efektif dan efisien. 

 

Pengendalian manajemen merupakan tingkatan taktik, yang terdiri dari komunikasi informal seperti memo, pertemuan-pertemuan, berdiskusi serta komunikasi formal seperti pemrograman, penyusunan anggaran, pelaksanaan dan pengukuran, serta pelaporan dan analisis.



3)    Pengendalian Operasi

Pengendalian operasi adalah proses untuk meyakinkan bahwa tiap-tiap tugas tertentu telah dilaksanakan secara efektif dan efisien. 

 

Pengendalian operasi merupakan proses penerapan program yang telah ditetapkan di pengendalian manajemen yang menjeurus ke hal-hal yang bersifat operasional.


 

Sekian dulu pembahasan mengenai Kegiatan Manajemen, semoga materinya dapat berguna. Untuk pembahasan lainnya mengenai buku ini bisa kalian lihat dilink dibawah ini


MATERI ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO


Jangan lupa kunjungi terus ladangtekno dan dapatkan informasi serta tutorial mengenai dunia teknologi dari ladangtekno.

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI - ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO | LADANGTEKNO

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI

 

 

Pada materi sebelumnya kita sudah membahas mengenai Konsep Dasar Informasi.


Pada Materi kali ini kita akan membahas mengenai Konsep Dasar Sistem Informasi yang tentunya masih dari buku yang sama yaitu Analisis dan Desain Sistem Informasi dari Jogiyanto.





KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI

 

 

Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam mengambil keputusan. 

 

Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (information systems) atau disebut juga dengan processing systems atau information processing systems atau information-generating systems.


Komponen Sistem Informasi

John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari beberapa komponen yang disebut dengan istilah blok yang saling berinteraksi satu dengan lainnya untuk mencapai sasaran.

Gambar 1 Blok Sistem Informasi yang berinteraksi
Gambar 1 Blok Sistem Informasi yang berinteraksi

  • Blok Masukan merupakan inputan yang mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi yang berisi metode serta media untuk menangkap data.
  • Blok Model berisi kombinasi dari prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
  • Blok Keluaran merupakan produk dari sistem informasi, yang berisi informasi berkualitas serta dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen.
  • Blok Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem. Teknologi terdiri dari beberapa bagian utama yaitu, teknisi, perangkat lunak dan perangkat keras.
  • Blok Basisdata menyimpan data untuk keperuluan penyediaan informasi didalamnya. Data dalam basisdata diorganisasikan agar menhasilkan informasi yang lebih berkualitas.
  • Blok Kendali berisi pengendalian yang perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal-hal yang merusak sistem dapat dicegah serta diatasi dengan cepat bila menyebabkan terjadinya kesalahan.


Baca Juga:




Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen (SIM) merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen yang melakukan fungsi-fungsi untuk menyediakan semua informasi yang mempengaruhi semua operasi organisasi. 


SIM tergantung dari besar-kecilnya organisasi dapat terdiri dari sistem-sistem informasi sebagai berikut.

  • Sistem informasi akuntansi (accounting information system)
  • Sistem informasi pemasaran (marketing information system)
  • Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information system)
  • Sistem informasi personalia (personnel information system)
  • Sistem informasi distribusi (distribution information system)
  • Sistem inform asi pembelian (purchasing information systems)
  • Sistem informasi kekayaan (treasury information systems)
  • Sistem informasi analisis kredit (credit analysis information system)
  • Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development information systems)
  • Sistem informasi teknik (engineering information systems)



Sistem Informasi Akuntansi

Akuntansi merupakan proses pencatatan (recording), pengelompokkan (classifying), perangkuman (sununaizing) dan pelaporan (reporting) dari kegiatan transaksi perusahaan. 

 

Tujuan dari kegiatan akuntansi adalah membuat laporan-laporan keuangan. Sistem informasi yang berbasis pada komputer sekarang dikenal dengan istilah sistem informasi akuntansi atau SIA yang biasanya berisi kumpulan kegiatan dari organisasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan informasi keuangan.

 

SIA hanya terbatas pada pcngolahan data yang bersifat keuangan saja, sehingga informasi yang dihasilkan oleh SIA hanya informasi keuangan saja. 


SIA hampir mewakili semua SIM karena SIA merupakan subsistem yang terbesar dari SIM.



Peranan Sistem Informasi Bagi Manajemen

Manajemen membutuhkan informasi untuk mendukung proses pengambilan. 

 

Sumber informasi untuk pengambilan keputusan manajemen bisa didapatkan dari informasi ekstenal dan informasi internal. 

 

Informasi internal dapat diperoleh dari sistem informasi berupa informasi yang dihasilkan dari operasi PDE (pengolahan data elcktronik) dan informasi non PDE. 

 

Sistem informasi mempunyai peranan yang penting di dalam menyediakan informasi bagi manajemen semua tingkatan. 

 

Agar informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajemen, maka analis sistem haruslah mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang diinginkan oleh manajemen, kemudian bagaimana tipe informasi yang dibutuhkan oleh suatu manajemen sehingga diharapkan informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi akan dapat sesuai dengan yang dibutuhkan oleh manajemen.



Sekian dulu pembahasan mengenai Konsep Dasar Sistem Informasi, semoga materinya dapat berguna. Untuk pembahasan lainnya mengenai buku ini bisa kalian lihat dilink dibawah ini


MATERI ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO


Jangan lupa kunjungi terus ladangtekno dan dapatkan informasi serta tutorial mengenai dunia teknologi dari ladangtekno.

KONSEP DASAR INFORMASI - ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO | LADANGTEKNO

Siklus Informasi

 

 

Sebelum dari buku Analisis dan Desain Sistem Informasi dari Jogiyanto kita sudah membahas mengenai Konsep Dasar Sistem.


Pada artikel kali ini kita akan memebahas mengenai Konsep Dasar dar Informasi.




KONSEP DASAR INFORMASI

 

Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data-item. 

 

Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu. 

 

Di dalam dunia bisnis, kejadian-kejadian nyata yang sering terjadi adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut dengan transaksi.


Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum memiliki makna sehingga perlu diolah lebih lanjut melalui suatu model untuk menghasilkan informasi. 

 

Data membentuk suatu siklus yang digambarkan seperti gambar berikut.

Gambar 1 Siklus Informasi
Gambar 1 Siklus Informasi

Gambar 1 menggambarkan bahwa penerima menerima suatu informasi, kemudian membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali.



Kualitas Informasi

John Burch dan Gary Grudnitski menggambarkan kualitas dari suatu informasi (quality of information) dengan membentuk bangunan yang terdiri dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate) yang berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. 

 

Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya, tepat waktu (timeliness) artinya informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. 

 

Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan dan relevan (relevance) berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.



Nilai Informasi

Nilai dari suatu informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkanya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih penting dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. 

 

Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost-benefit.

 

 

Sekian dulu pembahasan mengenai Konsep Dasar Sistem, semoga materinya dapat berguna. Untuk pembahasan lainnya mengenai buku ini bisa kalian lihat dilink dibawah ini


MATERI ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI JOGIYANTO


Jangan lupa kunjungi terus ladangtekno dan dapatkan informasi serta tutorial mengenai dunia teknologi dari ladangtekno.