VALUE CHAIN ATAU RANTAI NILAI

VALUE CHAIN ATAU RANTAI NILAI
VALUE CHAIN ATAU RANTAI NILAI

VALUE CHAIN ATAU RANTAI NILAI


Hai Sobat Ladangtekno

Value chain atau rantai nilai suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa. Bersadarkan buku Competitive Advantage: Creating and Sustaining Superior Performance karya Michael Portel, konsep value chain membagi kegitan peruisahaan menjadi dua yaitu primary activity dan support activity. Menurut Pearce & Robinson (2008) istilah rantai nilai menggambarkan cara untuk memandang suatu perusahaan sebagai rantai kegiatan yang mengubah input menjadi output yang bernilai bagi pelanggan. Nilai bagi pelanggan berasal dari tiga sumber dasar: aktivitas yang membedakan produk, aktivitas yang menurunkan biaya produk dan aktivitas yang dapat segera memenuhi kebutuhan pelanggan. Menurut Porter dalam (David:2006), salah satu strategi yang memungkinkan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif adalah:
  • Cost Leadership Strategy (strategi kepemimpinan harga) yiatu membuat produksi suatu barang yang sudah masuk standar tapi dengan menggunakan biaya produksi yang sanagat rendah per-unit barang, ini ditunjukan untuk konsumen yang sensotof terhadap harga jual dengan tujuan menarik konsumen yang sensitif terhadapat harga jual suatu produk.
  • Differentiation Strategy yaitu strategi yang dimana memiliki tujuan untuk menghasilkan barang dan jasa yang unik dan ditunjukan untuk konsumen yang tidak terlalu sensitif terhadap harga. Strategi ini menekankan untuk perusahaan membuat sebuah produk yang unik dimana keunikan dari produk ini tidak dimiliki oleh perusahaan lain yang menjadi kompettitor perusahaan yang bersangkutan.
  • Focus Strategy Cost yaitu strategi dengan memproduksi barang dan jasa yang ditunjukan untuk kelompok kecil pelanggan saja. Strategi ini efektif saat konsumen menginnginkan persyaratan tertentu untuk produk yang mereka inginkan dan perusahaan lain tidak ada yang berada dalam segemen pasar yang sama..
Strategi manapun yang digunakan value chain analysis (VCA) akan dapat membantu perusahaan untuk berfokus pada strategi yang di pilih dan berusaha meraih keunggulan yang kompetitif. VCA memandang perusahaan sebagai salah satu bagian rantai produk, rantai nilai merupakan tahapan dari barang mentah sampai menjadi barang purnajual. Rantai nilai mencakup aktivitas yang terjadi karena hubungan dengan pemasok dan hubungan dengan konsumen. VCA dapat membantu manajer untuk memahami posisi perusahaan dalam rantai nilai untuk meningkatkan keunggulan kompetitif .

VCA adalah alat analisis strategi yang baik untuk memahami lebih baik mengenai keunggulan kompetitif yang berguna untuk memahami dimana value pelanggan dapat ditingkatkan atau penurunan biaya dan memahami secara lebih baik hubungan antara perusahaan dan dengan pemasok dan dengan perusahaan lain (Hansen & Mowen: 2000). VCA melihat lalulintas biaya lintas rangkaian aktivitas yang dilakukan oleh bisnis tersebut sehingga dapat ditentukan dimana terdapat kelemahan biaya. Menurut Pearce & Robinson (2008)

VALUE CHAIN ATAU RANTAI NILAI
VALUE CHAIN ATAU RANTAI NILAI

Gambar 1 merupakan kerangka value chain yang membagi aktivitas sebuah perusahaan kedalam dua ketegori umum yaitu aktivitas utama yaitu aktivitas yang terlibat dalam penciptaan produk fisik, pemasaran, transfer ke pembeli dan layanan purna jual. Aktivitas pendukung adalah aktivitas yang dapat membantu berjalannya perusahaan dengan menyediakan infrastruktur atau input yang memungkinkan aktivitas utama dapat berjalan secara berkelanjutan.

Mencapai Value Chain Internal Sebuah Perusahaan
Value chain internal dapat dicapai dengan menggunakan empat langkah yaitu sebagai berikut
  • Mengindetifikasi aktivitas value chain, yaitu memecah operasi yang ada dalam perusahaan menjadi proses bisnis tertentu, biasanya dikelompokan dalam proses primer/utama dan pendukung. Perusahaan biasanya melakukan aktivitas yang berbeda pada setiap kategori.  Manajer dalam tahap ini memiliki tantangan untuk mengeruraikan dengan rinci apa yang sebenarnya terjadi dalam aktivitas yang berbeda yang daapat dianalisis, bukan terpaku pada ketegori yang luas dan umum
  • Alokasi biaya, yaitu mengaitkan biaya ke setiap aktivitas berbeda, setiap aktivitas yang terjadi dalam value chain dapat mengeluarkan biaya dan mengikat waktu dan asset. Manajer dalam tahap ini diharuskan untuk mengalokasikan biaya dan asset ke setiap aktivitas. 
  • Identifikasi aktivitas yang membedakan perusahaan, yaitu letak perbedaan yang ada dalam perusahaan yang menjadi sumber keunggulan perusahaan dari pesaing.
  • Menilai value chain, yaitu menggunakan informasi biaya aktivitas untuk melakukan pengelolaan setiap ativitas secara lebih baik, tahap ini diibaratkan melakukan evaluasi dari aktivitas value chain yang ada.

Konsep Value added dan Value Coalitions
Konsep value added merupakan analisis nilai tambah yang dimulai saat pembelian bahan baku sampai produk jadi. Konsep ini menekankan pada penambahan nilai produk selama proses dalam perusahaan. Semua nilai yang non value added akan dihilangkan dan perusahaan akan berfokus pada hal yang memiliki nilai pada produk. Konsep ini cenderung mengakibatkan kerugian pada perusahaan karena analisa dimulai ketika bahan baku dibeli dan tidak memperhatikan aktivitas yang dilakukan pemasok bahan baku tersebut dan berakhir saat produk selesai diproses dengan mengabaikan distribusi produk ke tangan konsumen dan layanan purna jual. Konsep ini akan membuat perusahaan kehilangan hubungan baik dengan konsumen dan suplier.

Value coalitions merupakan pengembangan dari value chain dimana konsep ini dapat dijadikan alat yang lebih fleksibel dalam kegiatan bisnis yang kompetitif. Model value coalitions menunjukan bahwa nilai yang tercipta sering diperoleh dari adanya hubungan secara bersamaan dari beberapa unit pendukung dalam menghasilkan produk, ini didasarkan bahwa pendekatan yang didesain untuk sebuah perusahaan diidentifikasi melalui nilai ekonomi dari konsumen, yang didasarkan pada:
  • Work activity based, merupakan pola pemrosesan yang didasarkan pada suatu set aktivitas pendukung dari sebuah arus kerja (workflow).
  • Functional organization; yaitu didasarkan pada fungsi organisasi keseluruhan dari puncak sampai kebawah organisasi

Sekian postingan dari mimin kali semoga bermanfaat. Jika ada yang kurang dari postingan mimin atau ada yang belum dimengerti, yuks komentar dibawah kita diskusikan sama sama. Jangan lupa terus kunjungi Ladangtekno dan dapatkan informasi menarik mengenai dunia teknologi. silahkan comement dibawah untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

tags:
ladangtekno
valuechain

komentar dengan bijak ya :)
please write comments wisely :)
EmoticonEmoticon