Tampilkan postingan dengan label integrasi dan migrasi sistem. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label integrasi dan migrasi sistem. Tampilkan semua postingan

MESSAGE ORIENTED MIDDLEWARE (MOM)

 MESSAGE ORIENTED MIDDLEWARE (MOM)

 

 

MESSAGE ORIENTED MIDDLEWARE (MOM)

 

 

Pengertian MOM

Menurut Gold-Bernstein, Beth; Ruh, William A (2005). MOM (Pesan berorientasi middleware) adalah suatu software atau hardware yang berfungsi sebagai pendukung sistem. 


MOM adalah teknologi yang memungkinkan untuk eventdriven modern yang biasanya didasari pada komunikasi publikasi/berlangganan.


Message-oriented middleware merupakan sebuah infrastruktur perangkat linak yang berada diantara arsitektur client server dan mendukung singkronisasi asynchronous antara perangkat lunak pada klien dan server. 

 

MOM merupakan API (Aplication Programming Interfaces) yang dapat diterapkan diberbagai macam platform dan jaringan yang mendukung penggunaan MOM. 

 

MOM dapat meningkatkan fleksibilitas dari sebuah arsitektur dengan menjadikan perangkat lunak dapat bertukar informasi dengan perangkat lunak lainnya tanpa harus mengetahui platform dari perangkat tersebut. 

 

Pesan tersebut dapat berupa data, permintaan action atau keduanya. Pada umunya, sistem MOM menyediakan antrian pesan jika terjadi proses dalam jumlah banyak, jadi jika tujuan dari proses sedang sibuk maka pesan tersebut akan disimpan secara temporary sampai proses tersebut dieksekusi. MOM pada umunya bersifat asynchronous dan peer-to-peer. 



Kategori MOM

Message Oriented Middleware memiliki 2 kategori dalam pengimplementasiannya yaitu Point to Point dan Publikasi/Berlangganan
a.    Point to Point
Point to Point biasa dikenal sebagai model antrian. Pada model antrian ini pengirim dan penerima tidak akan bergantung satu sama lain, karena setiap pesan yang dikirim oleh pengirim penerimanya hanyalah satu. Setelah pesan diakui telah diterima oleh penerima maka pesan tersebut akan dihapus pada antrian pesan yang dikirimkan sebelumnya.


Gambar 2.1 Pesan Point to Poin
Gambar 2.1 Pesan Point to Poin


b.    Publikasi/Berlangganan
Pada kategori MOM jenis ini, pengirim akan mengirimkan pesan ke satu atau lebih penerima pesan. 

 

Penerima pesan yang telah berlangganan di topik akan menerima pesan dari pengirim, karena pengirim kan menerbitkan pesan ke topik lalu penerima pesan akan mendapatkan pesan tersebut. 

 

Penerima yang berlangganan di topik akan hadir sampai pesan yang dikirimkan sampai ke semua penerima atau pelanggan atau sampai pesan terakhir.


Gambar 2.2 Pesan publikasi/berlangganan
Gambar 2.2 Pesan publikasi/berlangganan



Arsitektur MOM

Arsitektur dari MOM dijelaskan menjadi tiga bagian yaitu middleware, Sistem Berbasis MOM, dan Kombinasi RPC dan Sistem MOM
a.    Middleware
Gambar 3.1 Middleware menunjakan bahwa middleware berada diantara lapisan aplikasi dan lapisan platform

 

Gambar 3.1Middleware
Gambar 3.1Middleware

 

Aplikasi yang terdistribusi pada nodes jaringan berbeda menggunakan interface untuk saling berkomunikasi tanpa harus mempedulikan rincian lingkungan operasi yang memiliki host aplikasi berbeda atau dengan layanan yang menghubungkan mereka ke aplikasi ini. 

 

Sebagai tambahan, dengan menggunakan administrasi interface. Sistem virtual dari aplikasi yang saling berhubungan dapat dibuat dengan handal dan aman. 

 

Middleware dapat dikelomppokan kedalam beberapa ketgori sebagai berikut:

  1. Remote Porcedure Call atau Middleware yang berbasis RPC, yang memungkinkan suatu prosedur dalam aplikasi yang dapat memanggil prosedur dalam aplikasi remote seolah seolah merupakan panggilan local. Middleware menerapkan mekanisme penghubungan yang menempatkan prosedur jarak jauh dan membuat menjadi transapran
  2. Object Request Broker atau Middleware berbasis ORB yaitu yang memungkinkan objek aplikasi untuk didistribusikan dan dibagikan pada jaringan yang berbeda
  3. Message Oriented Middleware atau MOM berbasis middleware yang memungkinkan aplikasi terdistribusi untuk dapat saling berkomunikasi dan bertukar data dengan cara mengirim dan menerima pesan
     

Semua model diatas memungkinkan untuk satu komponen perangkatlunak untuk mempengaruhi komponen yang lain melaui sebuah jaringan.

 

b.     Sistem Berbasis MOM
Sistem berbasis MOM memungkinkan komunikasi melalui pertukaran pesan asynchronous, seperti yang diperlihatkan pada gambar 3.2


Gambar 3.2 Sistem Berbasiskan MOM
Gambar 3.2 Sistem Berbasiskan MOM

 

MOM membuat pengguna yang menggunakan provider mesangging untuk menengahi operasi messaging. Komponen dari sistem MOM adalah klien, pesan, dan penyedia MOM termasuk API dan alat – alat administrasi. 

 

Penyedia MOM menggunakan arsitektur yang berbeda untuk mengarahkan dan mengirim pesan, yaitu bisa dengan menggunakan server terpusat atau mendistribusikan pengalaman dan pengiriman untuk setiap klien atau dengan menggunakan pendekantan keduanya. 

 

Salah datu keunggulan dari pengunaan pesan yang menengahi antara penyedia pesan klien adalah dengan menambahkan antarmuka administrated kita bisa memonito dan meningkatkan kinerjanya.


c.    Kombinasi RPC dan Sistem MOM
Gambar 3.3 menunjukan cara sistem MOM untuk dapat memungkinkan komunikasi dilakukan antar dua sistem pesan yang sinkron. 

 

Sisi kiri dari gambar 3.3 menunjukan aplikasi yang mendistribusikan klien, server, dan komponen menyimpan data pada node jaringan yang berbeda. 

 

Sisi kanan Gambar 3.3 menunjukan sistem yang menjadi sub dari sistem yang berpartisipasi, sistem di Gambar 3,3 sisi kanan akan direplikasi sebanyak yang akan diimplementasikan.

 

Gambar 3.3 kombinasi RPC dan Sistem MOM
Gambar 3.3 kombinasi RPC dan Sistem MOM

 

Sistem MOM mejadikan klien sebagai sistem perangkat lunak yang heterogen yang hanya dapat beroperasi dengan cara pesan asynchronous.



Implementasi MOM Pada Social Messenger

Social messenger merupakan sebuah teknologi komunikasi yang memungkinkan penggunanya untuk berkomunikasi tanpa batasan waktu dan jarak. 

 

Pertumbungan teknologi yang kian cepat membuat banyak jenis social messenger baru bermunculan. Social messenger yang dibahas yakni Yahoo Messenger.

 

Gambar 4.1 Overview MOM Pada Social Messenger
Gambar 4.1 Overview MOM Pada Social Messenger

 

 

System overview pada gambar di atas menggambarkan proses aliran data yang terjadi pada sebuah social messenger (Yahoo Messenger). 

 

Sistem tersebut diawali dengan pengaturan proses yang dilakukan oleh admin dengan mengaktivasi akun yahoo sebagai media komunikasi.

 

Gambar 4.2 Arsitektur Sistem Pada Social Messenger
Gambar 4.2 Arsitektur Sistem Pada Social Messenger


 

Sistem pada jurnal ini adalah model dinamis MOM karena mudah beradaptasi dalam proses bisnis yang terjadi. 

 

Hanya menciptakan kata kunci untuk setiap cabang, sangat mudah untuk melaksanakan integrasi data manipulasi data dan informasi yang dicari. kekuatan penggunaan (PL SQL dan dinamis SQL) membuat model MOM ini menjadi fleksibel dan sederhana pengimplementasinya pada setiap sistem tanpa mempengaruhi lain proses pada sistem sebelumnya.

 

 

 

 

 

 

Pustaka:

  1. Gold-Bernstein, Beth; Ruh, William A (2005), Enterprise integration: the essential guide to integration solutions, Addison Wesley, ISBN 0-321-22390-X
  2. Sun Microsystems, Open Message Queue Overview, http://mq.java.net/overview.html, last accessed march 8, 2017
  3. Oracle, Message – Oiriented Middleware (MOM), https://docs.oracle.com/cd/E19340-01/820-6424/aeraq/index.html, last acsessed march 8, 2017
  4. Google Scholar, TECHNOLOGY AREA https://oa.mo.gov/sites/ default/files/ TAMessageOrientedMiddleware06220 5.pdf. last acsessed march 8, 2017
  5. Nyoman Sarasuartha Mahajaya. E-Journal. Design of Message-Oriented Middleware Based on Social Messenger .http://ijcset.net/docs/Volumes/volume2issue4/ijcset2012020423.pdf. 2012. Last accesed march 8.


 


INTEGRASI DAN MIGRASI SISTEM | LADANGTEKNO

 

INTEGRASI DAN MIGRASI SISTEM

 

 

INTEGRASI DAN MIGRASI SISTEM

 

Pengertian Integrasi

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Integrasi merupakan suatu perubahan yang terjadi hingga menjadi suatu kesatuan yang pasti dan utuh. 

 

Pengertian Sistem

Menurut Bodnar dan Hopwood (2010:1) Sistem Integrasi adalah suatu gabungan dari beberapa sistem yang ada hingga membentuk suatu kesatuan sistem yang mampu mengelola sistem lebih baik lagi.
 

 

Bentuk-bentuk Integrasi

a.    Integrasi Vertikal
Integrasi Vertikal (sebagai lawan "integrasi horizontal") adalah proses mengintegrasikan subsistem sesuai dengan fungsi mereka dengan menciptakan entitas fungsional yang juga disebut sebagai silo [8].

 

Manfaat dari metode ini adalah bahwa integrasi dilakukan dengan cepat dan hanya melibatkan vendor yang diperlukan, oleh karena itu, metode ini lebih murah dalam jangka pendek. 

 

Di sisi lain, biaya kepemilikan dapat secara substansial lebih tinggi dari yang terlihat dalam metode lainnya, karena dalam kasus fungsi baru atau ditingkatkan, satu-satunya cara yang mungkin untuk menerapkan (skala sistem) akan dengan menerapkan silo lain. Menggunakan kembali subsistem untuk membuat fungsi lain tidak mungkin.

 

b.    Integrasi Bintang
Integrasi Bintang juga dikenal sebagai integrasi spaghetti, adalah proses integrasi sistem di mana setiap sistem saling berhubungan untuk masing-masing subsistem yang tersisa. 

 

Bila diamati dari perspektif subsistem yang sedang terintegrasi, koneksi mengingatkan bintang, tetapi ketika diagram keseluruhan sistem disajikan, koneksi terlihat seperti spaghetti, maka nama metode ini dikenal sebagai integrase spaghetti. Biaya bervariasi karena antarmuka yang mengekspor subsistem.

 

Dalam kasus di mana subsistem mengekspor antarmuka heterogen atau kepemilikan, biaya integrasi secara substansial dapat meningkat. 

 

Waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk mengintegrasikan sistem meningkat secara eksponensial saat menambahkan subsistem tambahan. Dari perspektif fitur, metode ini sering tampak lebih baik, karena fleksibilitas ekstrim penggunaan kembali berfungsi.

 

c.    Integrasi Horizontal
Integrasi Horizontal atau Enterprise Service Bus (ESB) adalah metode integrasi di mana subsistem khusus didedikasikan untuk komunikasi antara subsistem lainnya. 

 

Hal ini memungkinkan memotong jumlah koneksi (interface) untuk hanya satu per subsistem yang akan terhubung langsung ke ESB. 

 

ESB mampu menerjemahkan antarmuka ke antarmuka yang lain. Hal ini memungkinkan memotong biaya integrasi dan menyediakan fleksibilitas ekstrim. 

 

Dengan sistem terintegrasi dengan menggunakan metode ini, adalah mungkin untuk sepenuhnya menggantikan satu subsistem dengan subsistem lain yang menyediakan fungsi serupa tapi ekspor antarmuka yang berbeda, semua ini benar-benar transparan untuk sisa subsistem. 

 

Satu-satunya tindakan yang diperlukan adalah untuk mengimplementasikan antarmuka baru antara ESB dan subsistem baru.


Skema horisontal bisa menyesatkan, namun, jika ia berpikir bahwa biaya transformasi data menengah atau biaya tanggung jawab atas logika bisnis pergeseran dapat dihindari.


Sebuah format data umum adalah metode integrasi untuk menghindari setiap adaptor harus mengkonversi data ke / dari format setiap aplikasi lain, integrasi aplikasi Enterprise (EAI) sistem biasanya menetapkan format data aplikasi-independen (atau umum). 

 

Sistem EAI biasanya menyediakan layanan transformasi data juga untuk membantu mengkonversi antara aplikasi-spesifik dan umum format. 

 

Hal ini dilakukan dalam dua langkah: adaptor mengkonversi informasi dari format aplikasi ke format umum bus ini. 

 

Kemudian, transformasi semantik yang diterapkan pada ini (mengkonversi kode pos untuk nama kota, membelah / penggabungan objek dari satu aplikasi ke objek dalam aplikasi lain, dan sebagainya).



MOM (Message Oriented Middleware)

Menurut Gold-Bernstein, Beth; Ruh, William A (2005). MOM (Pesan berorientasi middleware) adalah suatu software atau hardware yang berfungsi sebagai pendukung sistem. 

 

Software atau hardware memiliki tugas mengirim dan menerima pesan antara sistem yang bersifat terdistribusi. 

 

Pesan berorientasi sistem ini memungkinkan suatu aplikasi dapat didistribusikan dari suatu platform heterogen, dan dapat mengurangi kompleksitas pengembangan aplikasi yang ada pada sistem protocol jaringan dan operasi. 

 

Sistem pesan berorientasi middleware ini menciptakan lapisan komunikasi terdistribusi pengembang aplikasi dari berbagai OS (Operating system) dan antarmuka jaringan. 

 

Kemudian API bertugas untuk memperluas jaringan yang telah disediakan oleh MOM dan beragam platform lainnya.

 

Bisnis, lembaga, dan teknologi mulai berkembang dan berubah secara terus menerus, ini mengakibatkan seluruh sistem software yang digunakan harus mampu mengurus sarana perubahan tersebut. 

 

Merger, penambahan dan perluasan layanan bisnis harus dapat menciptakan sistem informasinya. Titik yang paling kritis yaitu perlu dilakukannya integrasi suatu komponen baru yang se-efisien mungkin.

 

Adapun cara termudah untuk melakukan integrasi komponen heterogen yang bukan menjadikannya sebagai elemen homogen namun untuk memberikan lapisan yang memungkinkan komponen heterogen untuk berkomunikasi, meskipun heterogen dan homogen berbeda. 

 

Lapisan inilah yang dikatakan middleware, dimana lapisan ini mempunyai fungsi yaitu memungkinkan komponen perangkat lunak (software) yang sudah dikembangkan secara independen dan berjalan sesuai dengan jaringan platform yang berbeda untuk dapat berinteraksi satu dengan yang lainnya.

 

Sistem MOM memberikan elemen perangkat lunak berada di semua komponen, yang dapat berkomunikasi dari client maupun server dan juga dapat mendukung panggilan asynchronous yang ada pada aplikasi client dan server. 

 

MOM juga dapat mengurangi keterkaitan yang terjadi antara pengembang aplikasi dengan kompleksitas dari mekanisme client maupun server.



Integrasi Sistem Informasi Manajemen dengan Chat

Contoh yang diambil dalam proses integrasi SIM dengan chat yaitu jurnal dengan judul “Perancangan Chatter Berbasis Program O Menggunakan Web Crawler dan Web server”.


Sistem informasi memiliki beberapa tipe, salah satunya adalah sistem CRM (Customer Relationship Management) yang menggunakan metode Customer Service and Support yang lebih ditujukan untuk menyediakan layanan berbasis pelanggan.


Menurut Yang, H, Chua, T., Wang, S., AND Koh, C (2003). Perkembangan dunia teknologi dan gaya hidup manusia saat ini, memungkinkan proses mengakses sistem informasi dengan cara yang baru, misalnya menggunakan metode chatting dengan menggunakan koneksi internet.


Tujuan dari penelitian ini adalah membuat suatu aplikasi chatterbot yang menggunakan metode AI (Artificial Intelligence) yang dapat digunakan untuk mengakses dan mendapatkan data dari sistem informasi sumber aslinya. 

 

Sistem ini dikembangkan dari mesin ALICE dan kemudian mengintegrasikannya dengan website. Pangkalan data dari sistem informasi dapat mengelola data sehingga akan mendapatkan feedback dari chatterbot sesuai dengan keinginan.



Pustaka:

  1. Aldarmi, Saud A. 1998. Real-Time Database Systems : Concepts and Design. Diakses dari: http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download;jsessionid=0F16CECAD1A49EC903CE01AE9E833ABF?doi=10.1.1.50.8560&rep=rep1&type=pdf pada tanggal 25 februari 2017.
  2. Dian Permana, Arieffin. PENERAPAN APLIKASI SAIBA UNTUK PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. Diakses dari: http://jurnal.unej.ac.id/index.php/JAUJ/article/download/2512/2502 pada tanggal 25 februari 2017.
  3. Zainul, Moh. 2013. ANALISIS DAN DESAIN SISTEM SIKLUS-SIKLUS PEMROSESAN TRANSAKSI BERBASIS KOMPUTER PADA PERUSAHAAN DIBIDANG JASA TOUR & TRAVEL. Diakses dari: http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/2114/Moh.%20Zainul%20I.%20-%20050810301337.pdf?sequence=1 pada tanggal 25 februari 2017.
  4. Risca. DATABASE TERDISTRIBUSI. Diakses dari: risca.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/28256/9_Database+Terdistribusi.pdf pada tanggal 25 februari 2017
  5. Elmasri, Ramez, dan Shamkant B. Navathe.  2004. Fundamentals of Database Systems. Boston: Pearson Education, Inc.
  6. Banuaji, M.I. Bayu, Elkaf Rahmawan. Perancangan Database Terdistribusi Menggunakan Metode Bottom - Up Framentation Studi Kasus Aplikasi Rekam Medis PMI Purwekerto. Diakses dari: eprints.dinus.ac.id/12012/1/jurnal_11830.pdf pada tanggal 25 februari 2017
  7. Sage, A.P., & Rouse, W. B. (2009). Handbook of System Engineering and Management (2nded). River Street: Wiley- Interscience.
  8. Lau, Edwin (2005), "Multi-channel Service Delivery", OECD e-Government Studies e-Government for Better Government, Paris: OECD, p. 52, OCLC 224889830
  9. Gold-Bernstein, Beth; Ruh, William A (2005), Enterprise integration: the essential guide to integration solutions, Addison Wesley, ISBN 0-321-22390-X
  10.  Curry, Edward. 2004. "Message-Oriented Middleware". In Middleware for Communications, ed. Qusay H Mahmoud, 1-28. Chichester, England: John Wiley and Sons. 
  11. Yang, H, Chua, T., Wang, S., AND Koh, C 2003, Structured Use of External Knowledge for Event-based Open Domain Question Answering, Annual ACM Conference on Research and Development in Information Retrieval 
  12. Arafat, Yassier. 2012. “Hubungan Antara Informasi...”. Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran. 
  13. Handel, M., 2002. Presence Awareness and Instant Messaging: Multiple Devices, Multiple Endpoints.
  14. Symantec Enterprise Security. (2002). Securing Instant Messaging.
  15. Viewz. Instant Messaging Guide. Diakses dari: http://www.viewz.com/features/imguide.s html pada 25 februari 2017.