Backup - Pengertian, Tujuan, Fungsi, Jenis dan Manfaat

Backup - Pengertian, Tujuan, Fungsi, Jenis dan Manfaat



Backup - Pengertian, Tujuan, Fungsi, Jenis dan Manfaat merupakan hal yang dilakukan untuk membuat cadangan data dari sebuah sistem atau server ataupun hal lainnya dimana cadangan data ini bisa digunakan untuk memulihkan atau sebagai pengalihan ketika sistem mengalami kerusakan atau gangguan.

Banyak hal penting yang dapat kalian peroleh ketika kalian melakukan backup. Untuk lebih jelasnya mari baca artikel ini sampai tuntas ya teman-teman, saya akan membahas banyak hal mengenai backup pada artikel kali ini.




Backup - Pengertian, Tujuan, Fungsi, Jenis dan Manfaat



Pengertian Backup

Ketika kalian membuat sesuatu pasti kalian seringkali menyediakan cadangan untuk apa yang kalian buat, misalnya saja sederhananya membuat kue kalian pasti membeli bahan-bahannya tidak pas dengan apa yang dibutuhkan bukan?


Nah sederhanya backup itu seperti yang sudah saya sebutkan tadi sesuai dengan namanya yaitu backup atau cadangan

Jadi Backup itu adalah untuk membuat salinan atau pencadangan data dari sistem yang dibuat Tujuannya adalah untuk berjaga-jaga misalnya terjadi keadaan darurat pada sistem kita, misalnya sistem kita tiba-tiba kena serangan virus atau hacker atau terjadi bencana, sehingga pemulihan atau pengahilan sistem bisa dilakukan dengan lebih cepat.

Contoh kasusnya adalah terjadinya kebakaran beberapa waktu lalau digedung Cyber yang membuat beberapa website termasuk ladangtekno sempat down, seandainya tidak ada backup maka dengan terjadinya kebakaran ini maka akan ada banyak data yang hilang dan bisa membuat banyak perusahaan dan website akan collaps.




Tujuan Backup

Tujuan backup secara umum dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu:

 

Pertama untuk menyediakan cadangan data asli sehingga ketika terjadi masalah bisa cepat diperbaiki.

Kedua adalah untuk check point yaitu sebagai history atau untuk kembali ke titik tertentu. Maksudnya misal kemarin saya membuat tulisan tulisan A di blogger dan saya backup, kemudian hari ini saya mengubah A menjadi B, besoknyata ternyata A mendapatkan lebih banyak respon backup sehingga update B dibatalkan, nah seperti itu contohnya.

Data dari hasil backup ini juga dapat digunakan untuk mencegah terjadinya kerusakan yang lebih besar ketika terjadi kerusakan masif akibat bencana, atau yang sering kita kenal dengan nama Disaster Recovery Plan.

Makanya sering kita lihat orang menyimpan backupan data itu diberbeda tempat dengan data utama yang sedang digunakan. 

 

Hal ini gunanya untuk mencegah data backup dan data utama sama-sama rusak jika terjadi bencana yang cukup besar.




Komponen Backup

Software Backup

Merupakan perangkat lunak atua software yang digunakan untuk melakukan backup data.


Media Backup

Adalah jenis yang media yang akan dilakukan untuk melakukan backup.


Server Backup

Merupakan penyedia atau server yang nantinya akan mengatur proses terjadinya backup, mulai dari penjadwalan, jenis backup sampai dengan dimana backup itu akan disimpan


Client Backup

Merupakan komputer klien  atau komputer yang berisikan data yang akan dibackup




Jenis Backup

Berdasarkan Lokasi Data Backup

Online Backup
Merupakan backup yang dilakukan dengan cara mengunggah data backup ke internet atau cloud.

Biasanya data akan diletakan di server lain yang berbeda lokasi dengan server yang digunakan untuk menjalakan bisnis dari perusahaan atau organisasi 


Lokal Backup
Lokal backup merupakan backup yang dilakukan pada data dan disimpan ditempat yang sama dengan data yang sedang aktif atau digunakan.

Data ini bisa disimpan dalam drive yang sama dengan data aktif namun dalam folder berbeda atau bisa juga disimpan didalam drive yang berbeda.

Lokal backup biasanya digunakan untuk mempercepat recovery data saat terjadinya kerusakan pada data yang sedang online atau digunakan. Karena kalau menggunakan data backup maka akan membutuhkan waktu yang sedikit lama karena data yang berada ditempat berbeda dengan data yang sedang online atau aktif



Berdasarkan Jumlah Data yang Dibackup

Full Backup
Merupakan backup yang dilakukan menyeluruh pada data yang ada. Backup ini biasanya dilakukan dengan penjadwalan karena backup menyeluruh kalau data sudah besar

Jenis backup ini merupakan backup yang paling sederhana untuk pengerjaannya karena semua data yang ada di server utama akan disalin ke server backup atau media penyimpanan lainnya.

Oleh karena itu untuk melakukan full backup akan membutuhkan waktu dibandingkan dengan hanya melakukan backup seperti incremental dan differential namun jalan prosesnya lebih sederhana.

Incremental Backup
Incremental backup hanya membackup data dari file-file yang berubah saja atau terjadi perubahan pada file tersebut.

Backup ini akan bisa memakan waktu yang lebih singkat dan bisa memakan ruang yang lebih sedikit, karena backup ini tidak menyalin semua file. Hanya file-file yang mengalami perubahan sejak terakhir backup sebelumnya dilakukan yang akan dibackup pada proses incremental backup

Selain itu incremental backup juga akan memakan waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan full backup karena tidak menyalin semua data. Incremental ini bisa menjadi pilihan yang baik dalam melakukan backup.

Differential Backup
Merupakan backup yang dilakukan secara berkelanjutan. Jadi setiap kita ada mengupdate data maka akan dilakukan backup.

Misalnya pada hari ini server a melakukan update pada data yang ada di server maka dengan ketentuan waktu yang sudah ditetapkan maka backup akan segera dilakukan.

Update ini akan berjalan seperti itu terus menerus sehingga data yang ada di file backup akan berdekatan dengan data yang ada di server utama.




Manfaat Melakukan Backup

Mencegah Kehilangan Data

Banyak hal yang dapat menyebabkan terjadinya kehilangan data ataupun data yang corrupt. Mulai dari human error sampai dengan karena kejadian bencana alam

Kehilangan data karena faktor-faktor tersebut memang tidak dapat diduga sehingga dengan melakukan backup akan dapat menyelamankan semaksimal mungkin data yang sedang ada difile utama 



Mengakses File dengan Cepat

Memberikan kemudahan dalam mengakses data ketika terjadi kegagalan sistem.

Yaitu ketika terjadi kegagalan sistem maka dengan adanya backup akan memudahkan kita untuk melakukan recovery data dan sistem. Jadi sistem akan bisa segera pulih dan tidak mengalami gangguan yang cukup lama dan tentunya juga untuk mengurai kerugian.


Pengalihan Ketika Server Utama Down

Tempat pengalihan, yaitu ketika server utama terjadi kerusakan atau kehilangan daya misalnya karena listrik padam atau terjadi bencara maka server bisa dialihkan ke server backup.

Yap, memang salah satu konsekuensinya yaitu kecepatan akses data akan berkurang karena biasanya server backup memang tidak ditempatkan ditempat yang saling berdekatan dengan tempat server atau data utama berada.

Hal ini untuk mencegah data di server backup ikut rusak ketika terjadi disasater.

Nah walaupun melambat, namun ini menjadi opsi terbaik karena akses ke data tidak mati sepenuh, karena kalau akses data mati sepenuhnya maka organisasi akan lumpuh total dan tentunya kerugian akan semakin besar bukan.


Pemulihan Ketika Sistem Utama Gagal

Yaitu sebagai tempat untuk melakukan pemulihan data di server utama, misalnya saja ketika terjadi kejadian yang tidak diinginkan pada server utama yang dimiliki oleh perusahaan atau organisasi seperti listrik yang tiba-tiba mati trus backup plan yang tidak berfungsi seingga menyebabkan beberapa data hilang,

Nah backup yang sudah dibuat dapat menjadi acuan untuk melakukan recovery.
 

Pemulihan Data Dititik Tertentu

Sebagai Checkpoint, yaitu recovey misalnya data yang sudah diupdate pada server utama mengalami kekurangan sehingga harus kembali ke checkpoint atau titik tertentu dari progress sebelumnya yang sudah dikerjakan.

Backup ini akan bisa menjadi acuan data mana yang akan dikembalikan. Seandainya tidak ada backup mungkin kalian harus membuat ulang lagi apa yang ingin dikembalikan, sedangkan jika ada backup maka kalian tinggal mencari di dalam file backup data mana yang ingin dikembalikan.

 


Fungsi Backup

Fungsi dari backup yang paling utama adalah untuk mencegah kehilangan data secara sepenuhnya ketika terjadi kerusakan atau fraud di sistem atau server utama.

Jadi sebenarnya backup itu tidak akan sepenuhnya bisa menyalin data apalagi untuk data yang diproses setiap detik karena backup itu juga membutuhkan waktu. Namun dengan menggunakan backup maka kalian akan meminimalisir kehiliangan data secara sepenuhnya.

Fungsi lain yang bisa kalian dapatkan dengan melakukan backup adalah sebagai pengalihan server atau sistem, yaitu ketika server atau sistem utama mengalami gangguan dan down maka kalian bisa menggunakan server backup agar sistem tetap bisa diakses.

Walaupun memang kecepatan dan beberapa hal lainnya akan mengalami penurunan, namun dengan melakukan hal ini akan bisa mengurangi kerugian yang dialami oleh sebuah perusahaan atau organisasi



Itulah beberapa hal yang harus kalian ketahui mengenai backup. Setelah membaca artikel mengenai Backup - Pengertian, Tujuan, Fungsi, Jenis dan Manfaat, tentunya kalian sudah akan mengetahui dan peduli bukan dengan seberapa pentingnya melakukan backup

Sebenarnya dalam hal atau pekerjaan apapun backup itu selalu penting untuk dilakukan. Misalnya ketika melakukan pekerjaan event misalnya, kalian pasti akan membuat backup plan misalnya Plan B, Plan C dan seterusnya.

Tujuan hal ini tentu saja seperti yang sudah saya sebutkan diatas, yaitu untuk mencegah terjadinya kegagal sepenuhnya atau kehilangan data sepenuhnya ketika sistem mengalami kerusakan atau Plan tidak berjalan dengan baik.

 

 

Itulah pembahasan mintek mengenai Backup - Pengertian, Tujuan, Fungsi, Jenis dan Manfaat semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk kalian dan bisa menjadi acuan.

 

Jangan lupa klik tombol follow di blog Ladangtekno ya, Jangan lupa juga kunjungi akun sosial media ladangtekno lainnya di 

Instagram: ladangtekno

Youtube: ladangtekno

Facebook: blogladangtekno

Twitter: ladangteknocom


komentar dengan bijak ya :)
please write comments wisely :)
EmoticonEmoticon